Antara Dendam Dan Cinta - Bab 361 Dia Sengaja Melakukannya

Begitu pelayan wanita itu melihat Glen Yu pria yang begitu tampan, wajahnya langsung memerah, dan jantungnya berdebar kencang, "Tepat di belakang, di sana ... ada gedung olahraga."

"Oke terima kasih."

Glen Yu melewati pelayan wanita itu dan berjalan ke arah yang di tunjuknya.

Pelayan wanita itu memalingkan kepalanya dan melihat kembali ke bagaian belakang Glen Yu, dia melihatnya hingga tercengang.

Mandor yang di samping lewat, dia melirik Glen Yu, dan langsung memahaminya, dia langsung menepuk pundak pelayan wanita itu.

"Bangun, jangan bermimpi, seorang pria berstatus seperti dia, bukan sesuatu yang bisa kita inginkan."

Pelayan wanita itu bergumam, "Aku tidak menginginkan apa-apa, aku hanya ingin melihatnya hingga puas."

Bagaimanapun, bahkan jika orang-orang di lantai pertama yang datang sangat kaya, namun tidak banyak pria yang bisa kaya dan memiliki penampilan yang sepadan.

Di restoran ini ada gedung olahraga, tetapi hanya diperuntukan bagi tamu VIP.

Glen Yu datang ke lapangan tenis sesuai dengan instruksi pada papan petunjuk.

Saat ini tepat waktunya untuk makan malam, orang-orang di lapangan tenis sangat sedikit.

Begitu dia mendorong pintu, dia bisa mendengar ada suara bola tenis mendarat di sana.

Setelah tiba di pagar tenis, Glen Yu tidak masuk.

Dia langsung pergi ke tribun di lantai dua, dari situ bisa lebih jelas melihat ke lapangan tenis.

Hanya satu tempat yang sedang digunakan.

Di sana ada Celine Ning dan dua gadis lain yang pergi bersama tadi.

Celine Ning sekarang di satu sisi.

Dia melambaikan raket di tangannya, di setiap sudut yang sulit, dia berusaha keras untuk bisa memukulnya, bahkan meskipun raket tenis terbang karena pukulan yang kuat, atau lengan dan kakinya terkena pukulan bola.

Nona Su menyeka keringat di kepalanya.

"Nona Huo, jika kamu tidak bisa bermain, kamu harus segera mengatakannya, jangan membuat orang lain berpikir bahwa kami bekerja sama untuk mengintimidasimu."

Risa merangkul tangannya, "Ya, kamu tidak memiliki dasar bermain sama sekali, namun masih memaksakan diri."

Setelah mengatakan itu, Risa membalikkan papan penghitung skor ke halaman berikutnya.

Celine Ning menyeka keringatnya dengan handuk di lehernya, "Nona Su, apakah kamu tahu dulu olahraga apa yang paling aku bisa?"

"Apa?" Nona Su curiga ia salah dengar, apa yang sedang ia katakan ini?

"Lari jarak jauh." Ujar Celine Ning, "Dulu di tim olahraga sekolah, aku tidak berlari dengan cepat, tidak melompat dengan tinggi, dan tidak jauh, jadi aku memilih lari jarak jauh, selain itu bukan lari jarak menengah, melainkan lari jarak jauh dengan jarak paling jauh, dimulai dari lari jarak jauh 3 km, aku tidak bisa berlari cepat dan tidak bisa melompat tinggi, tetapi aku memiliki daya tahan dan aku memiliki kekuatan, ketika orang lain telah kehabisan kekuatan dan kendur, aku bisa melewati mereka. "

Celine Ning melempar bola tenis tinggi-tinggi, "Ayo, aku akan mulai servis, Nona Su."

Tatapan mata Glen Yu sedikit suram.

Dia hanya berdiri dan meletakkan tangannya di pagar di lantai dua, dia dengan tenang menyaksikan Celine Ning memukul bola satu per satu.

Lukas bergegas berjalan datang, "Presdir, apakah Anda membutuhkan sesuatu?"

Glen Yu memberikan isyarat kepada Lukas, "Hush."

Lukas tidak banyak bicara lagi, dia melihat dari sisi bahu Glen Yu dan melihat di lapangan ada dua orang sedang berkeringat, sebuah cahaya menyala di matanya.

Bukankah itu adalah Celine Ning? !

Namun, yang mengejutkannya adalah tampaknya dia telah melewati batas kesabaran, kemudian memukul dengan sebisanya.

Permainan berikutnya Celine Ning mulai menguras seluruh kekuatannya.

Bahkan Nona Su pun terkejut.

Tampaknya posisi mereka berdua telah benar-benar berubah.

Bukan Celine Ning yang tidak berdaya, melainkan dirinya.

Ketika skornya sama , Nona Su akhirnya meminta berhenti.

Dia memegang pundaknya dan menggertakkan giginya, "Berhenti sebentar! Aku ingin istirahat!"

Celine Ning juga berjalan ke samping, "Oke, kalau begitu istirahat sebentar kemudian lanjutkan lagi."

Dia meminum dua teguk air dan pergi ke toilet untuk mencuci wajahnya.

Nona Su berkata pada Risa: "Dia terlalu angkuh!"

Risa mengangguk, "Tadi dia bilang dia punya daya tahan, sebenarnya dia hanya ingin membuatmu mati kelelahan!"

"Benar-benar menyebalkan! Tetapi jangan lupa, kita berdua, kita gantian, dan buat dia mati kelelahan!"

Ketika Celine Ning kembali, Risa sudah mengambil alih raket.

"Nona Huo, kali ini," Risa tersenyum dengan suram, "Aku yang akan menemanimu!"

Celine Ning sedikit tersenyum, "Oke."

Kali ini, sepertinya posisinya berbalik lagi.

Risa mengerahkan semua kemampuannya, namun Celine Ning diserang terus menerus.

Skor dengan cepat berbalik lagi dan perbedaannya dua kali lipat.

Risa berpikir dalam hati: Ini adalah kemampuan sebenarnya Celine Ning bukan! Begitu buruk! Tidak tahu mengapa tadi dia begitu beruntung!

Memikirkan itu, keinginan ekspresifnya menjadi lebih kuat.

Pertandingan dua sisi ini, saat ini malah berubah menjadi pertandingan akting.

Lukas yang di lantai dua sudah tercengang.

Dia maju selangkah, "Presdir, apakah perlu aku turun dan menghentikannya?"

Glen Yu meletakkan kedua tangannya di pagar dan tidak mengatakan apa-apa.

Kemudian Lukas baru menyadari bahwa ketika Celine Ning dipukul oleh Nona Su secara sepihak tadi, dia tidak mengatakan ingin berhenti, pada saat ini, Celine Ning baru saja kalah dan tidak terkena pukulan bola, jadi ...

Tunggu.

Lukas tiba-tiba teringat sesuatu.

Dia melihat sosok wanita mungil di lapangan.

Tiba-tiba dia mengerti.

Celine Ning ternyata sengaja melakukannya!

Dia sengaja menghindari bola yang terbang ke arahnya, bahkan jika skornya menjadi jauh berbeda, dan dia juga terlihat kalah, namun pada kenyataannya, Celine Ning ingin menggunakan trik ini untuk melihat sampai mana kemampuan pihak lawan!

Lukas melihat ke Glen Yu yang bersandar di pagar.

Ternyata benar, dari mata Presdir, dia menyadari bahwa pemikirannya benar.

"Presdir, aku ..."

Glen Yu mengangkat tangannya dan memotong perkataan Lukas, ​​"Tonton pertandingan, ini sudah hampir di titik klimaks."

Titik klimaks adalah saatnya Celine Ning melakukan serang balik.

Yang ditebak Lukas benar.

Tidak peduli apakah Nona Su yang sebelumnya atau Risa yang sekarang, Celine Ning sedang mencari tahu kemampuan pihak lawan, dia ingin melihat pihak lawan menggunakan semua kemampuannya, kemudian dia menguasai kemampuan lawan, lalu dia bisa mengalahkannya.

Ketika Celine Ning servis menggunakan posisi yang sama seperti Risa, Risa langsung tercengang seketika dan skornya menyusul.

Celine Ning mengangkat raket di tangannya, "Apakah mau lanjut?"

Risa sangat meremehkannya, "Aku tadi belum menggunakan level normalku, sehingga membuatmu bisa mengejar skor-ku, jangan terlalu senang dulu! Ayo lanjut!"

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu