Antara Dendam Dan Cinta - Bab 349 Alat Untuk Mendapatkan Kasih Sayang

Celine Ning mandi di kamar, dia berganti pakaian dan keluar, dia berencana pergi ke dapur di lantai bawah untuk meminta orang membuakan makanan kecil malam hari.

Tidak ada seorang pun di lorong, hanya ada cahaya di atas kepala.

Dia menyuruh ibu Laura untuk membuat semangkuk sup osmanthus dan mengantarkannya ke atas, dari sudut tangga, dia tiba-tiba mendengar suara gemerisik.

Celine Ning menoleh dan melihat ke sana.

"Siapa?"

Di dalam sudut, ada sesosok anak kecil.

Sosok hitam itu bergerang-gerak dan tiarap di pagar.

"Arthur?"

Arthur memalingkan wajah kecilnya ke sisi lain, bahunya diangkat.

Celine Ning berjalan mendekatinya.

"Arthur, mengapa kamu di sini?"

Arthur diam saja.

Celine Ning langsung menarik kursi, dan duduk, menyendok sup osmanthus di mangkuk, dia berbicara dengan Arthur sambil makan: "Kamu sedih lagi karena masalah ibumu?"

"Aku tidak punya ibu."

Kali ini, Arthur berbicara, tetapi dia mengatakan kalimat yang membuat orang merasa lebih ngeri.

Jika itu pada keadaan biasa, perkataan Arthur ini, Celine Ning hanya akan merasa bahwa dia sedang ngembek.

Namun, Celine Ning sudah mendengar perkataan Chatrine, dan dia segera mengerti maksud lain dari perkataan Arthur.

"Mengapa kamu tidak memiliki ibu, apakah Nyonya muda pertama bukan ibumu?" Ujar Celine Ning, "Sebenarnya, semua ibu menyayangi anak-anak mereka, sekarang dia keras padamu, semua untuk kebaikanmu sendiri."

"Kamu omong kosong!"

Tiba-tiba, Arthur berbalik dan mendorong Celine Ning dengan ganas.

Celine Ning tidak berwaspada, dan mangkuk sup osmanthus di tangannya terjatuh.

Sup osmanthus tumpah dari mangkuk dan tertumpah ke tangannya.

Celine Ning langsung mendesis.

Dia buru-buru bangkit dan berjalan ke toilet terdekat untuk membilas punggung tangannya.

Bagian punggung tangannya terluka.

Arthur mengikutinya dari belakang dengan wajah yang tegang, dia melihat Celine Ning membilas punggung tangan dengan air dingin, dan mengolesi punggung tangannya dengan salep melepuh, dia menggerakkan bibirnya beberapa kali, namun akhirnya dia tidak mengatakan sepatah kata pun.

Celine Ning menatap Arthur yang berdiri di pintu dengan lucu, "Apakah guru Ariana tidak mengajarimu, apa yang harus kamu katakan jika kamu melakukan sesuatu yang salah?"

Arthur menundukkan kepalanya, kedua tangannya yang gemuk terus-menerus di gosok-gosok di depan dadanya, itu menunjukkan kecemasan di dalam hatinya yang mendalam.

Celine Ning tidak mendesaknya, dia meniup-niup punggung tangannya, itu terasa sejuk dan akhirnya menghilangkan rasa panas di punggung tangannya.

"Maaf!" Arthur akhirnya mengatakannya.

"Oh, aku tidak memaafkanmu."

Perkataan Celine Ning ini membuat Arthur langsung membelalakkan matanya, dan dia menatap Celine Ning dengan sangat terkejut.

"Kamu……"

Celine Ning mengangkat bahu, "Kamu memiliki hak untuk meminta maaf, dan aku memiliki hak untuk menolak."

Arthur menggigit bibirnya.

Celine Ning berkata: "Coba kamu pikirkan, perkataan ibumu yang membuatmu sedih, apakah kamu akan memaafkannya hanya dengan dia mengatakan maaf? Setiap melakukan hal yang salah dan mengatakan hal yang salah, itu akan menjadi luka di hati, itu tidak bisa disembuhkan hanya dengan kata maaf. "

Tatapan mata Arthur sedikit ragu-ragu.

Jujur saja, dia tidak begitu mengerti.

Tetapi dia sedikit paham tentang maksud perkataan Celine Ning.

Celine Ning bangkit, berjalan ke depan Arthur dan berjongkok, dia menyentuh rambut lembutnya di kepala kecil bocah itu.

"Arthur, aku sudah memaafkanmu, tetapi itu tidak berarti bahwa semua yang kamu lakukan dapat dimaafkan, jadi kelak sebelum kamu melakukan sesuatu hal, kamu harus memikirkannya terlebih dahulu, apa yang seharusnya dilakukan, dan apa yang tidak seharusnya dilakukan, jangan membiarkan perkataan orang lain membuatmu jengkel, dan membuatmu gegabah, jika kamu melakukan sesuatu hal yang tidak dapat diperbaiki, itu akan menjadi kesalahan yang besar. "

Arthur tiba-iba menangis.

Dia masuk ke pelukan Celine Ning, dan semua air matanya jatuh ke pakaian Celine Ning.

"Bibi, aku merindukan ibuku ... aku merindukannya ..."

Celine Ning menepuk punggung Arthur dan memeluk bocah itu ke dalam pelukannya, "Um."

"Aku punya banyak teman sekelas, teman-teman di TK, mereka semua dijemput oleh ibu mereka dan mereka diajak pergi bermain ke taman hiburan, aku tidak demikian ... aku tidak punya apa-apa ..."

Semakin Arthur menangis semakin dia merasa sedih, air matanya membasahi pakaian Celine Ning.

Seorang anak yang lahir dalam keluarga seperti ini, awalnya di mata orang lain, adalah anak yang dimanjakan orang tua, memiliki semua yang ia butuhkan, dan memiliki kehidupan yang sangat berbeda dari orang biasa.

Tetapi mereka yang benar-benar berada di lingkungan ini baru tahu bahwa yang membuat mereka iri adalah kebahagiaan biasa yang dimiliki orang biasa.

…………

Sore hari berikutnya, Celine Ning mengajukan permintaan untuk menjemput Arthur.

Chatrine menatapnya dengan sangat waspada: "Apakah kamu ingin menjadi seperti Liena Guan, menjadika putraku sebagai perisai dan digunakan sebagai alat untuk kamu mendapatkan kasih sayang Glen!"

Celine Ning tersenyum, "Nyonya muda pertama terlalu banyak berpikir, aku hanya tahu bahwa Nyonya muda pertama telah janjian dengan teman-temanmu untuk pergi ke pemandian air panas dan SPA sore ini, jadi jam 4 pasti tidak keburu pulang untuk menjemputnya, jika nanti Tuan muda menanyakannya padamu, Anda bilang saja aku yang ingin pergi menjemputnya, bukankah dengan begitu Anda bisa sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui."

Kalimat ini benar-benar sesuai dengan keinginan Chatrine.

Dia awalnya sudah bosan harus pergi menjemput Arthur setiap hari, itu hanya buang-buang waktu dan energi.

"Oke, kamu sendiri yang mengatakannya."

Celine Ning pergi ke TK untuk menjemput Arthur dengan mobil.

Jika Chatrine tahu bahwa hari ini Glen juga akan tiba-tiba pergi menjemput Arthur, takutnya dia akan sangat menyesal.

Bunga sebenarnya tidak mengerti.

"Nona, karena Anda suka anak-anak, mengapa Anda mau membantu Nyonya muda pertama merawat anaknya, apakah Anda tidak dapat merawat anak Anda sendiri?"

Celine Ning tersenyum pahit.

Memangnya dia tidak menginginkannya?

Tetapi identitas Egy sudah ditakdirkan dia tidak bisa mendidiknya sendiri.

Selain itu dia ingin hamil, tetapi perutnya tidak memberikan pertanda apa pun.

Celine Ning menutup matanya dalam-dalam, apakah dia benar-benar harus mencoba membujuk Glen untuk melakukan bayi tabung seperti yang dikatakan Leon?

Tak perlu dikatakan, Glen pasti tidak akan setuju.

Keputusan ini dibuat ketika dia pertama kali masuk ke rumah ini, dan Arthur mengatakannya karena dia dihasut oleh Liena Guan

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu