Antara Dendam Dan Cinta - Bab 340 Mencari Alasan Untuk Menunda Waktu

Pintu dibuka dari dalam, dan yang berdiri di pintu adalah Glen.

Selama beberapa waktu ini, dia jarang memiliki momen tatap muka seperti sekarang ini dengan Glen.

Glen menatapnya dengan tatapan yang muram, seolah dia bisa melihatnya hingga ke tulangnya dalam sekilas.

Tatapan seperti itu membuat hati Celine Ning tiba-tiba berdebar kencang.

"Tuan muda, Nyonya besar tadi pingsan, dokter baru saja datang dan sudah menyelamatkannya, dokter mengatakan bahwa penyakit jantung Nyonya besar kambuh lagi."

Tatapan mata Glen langsung berubah, dia langsung ingin turun, namun dia dihentikan oleh Herman yang berada di dalam ruang kerja.

"Kemana kamu mau pergi?"

Glen berkata: "Ibu sakit."

"Ibumu sakit otomatis ada dokter yang merawatnya, kamu berdiri dengan baik dan jangan bergerak dulu." Herman pada saat ini menatap Celine Ning, "Apa yang kamu lakukan di sini?"

Celine Ning berkata: "Nyonya besar sakit, aku datang ke sini untuk memohon, apakah waktu Nyonya besar pergi ke kuil leluhur bisa ditunda untuk beberapa waktu?"

Herman: "Oh?"

Dari sudut Celine Ning, dia tidak bisa melihat ekspresi di wajah Herman.

"Apakah perkataan ini memang ingin dikatakan olehmu sendiri, atau dia yang menyuruhmu mengatakannya?"

Celine Ning berkata: "Aku sendiri, aku pikir Nyonya besar sekarang sudah jatuh sakit dan tidak boleh sembarangan bergerak, beliau bisa pergi ke kuil leluhur setelah beliau membaik."

Herman mengangkat cangkir teh di tangannya dan menyesapnya beberapa kali, lalu dia meletakkannya di atas meja lagi.

"Karena menantunya ini begitu memikirkannya, kalau begitu baiklah, biarkan dia beristirahat di rumah beberapa waktu dulu, setelah keadaannya membaik baru suruh dia ke sana."

Chatrine keluar dari toilet dan terkejut ketika dia mendengar berita itu.

Ternyata itu berhasil?

Jadi, Celine Ning sendiri yang memiliki budi dalam masalah ini?

Dia menatap Celine Ning, "Nanti apa yang akan kamu katakan kepada Nyonya besar?"

Celine Ning menurunkan kelopak matanya, "Terserah Nyonya muda pertama mau mengatakan apa."

Chatrine merasa puas, "Kamu jangan bermuka dua, karena kamu mengatakan menyuruhku yang mengatakannya, maka kamu jangan berbicara nanti."

"Aku baru ingat." Ujar Celine Ning, "Aku masih ada sedikit urusan, aku harus pulang dulu, karena Nyonya muda pertama ingin menjenguk Nyonya besar, maka aku tidak pergi dulu, aku akan datang lagi lain hari."

Setelah mengatakannya, dia membawa Bunga pergi.

Bunga di jalan masih mengomel karena dia merasa itu tidak adil bagi Celine Ning.

"Kenapa, Nona, kenapa Anda bisa begitu baik! Hal semacam ini, Anda tidak seharusnya memberikannya kepada Chatrine, dan sekarang, dia akan mendapatkan pujian!"

Celine Ning tersenyum, "Gadis bodoh, kadang-kadang, hal semacam ini di mata orang luar adalah budi, namun di mata orang yang bersangkutan itu adalah penghinaan, dan penghinaan semacam ini dikatakan oleh menantu yang paling tidak ia sukai, hal ini akan semakin menjengkelkan. "

Ekspresi wajah Bunga tampaknya tidak terlalu memahaminya, dia mengerjapkan matanya.

Ternyata benar, ketika Chatrine kembali dari gedung utama, dia terlihat sangat kesal, dia marah dan menendang kursi hingga terbalik.

"Aku dengan baik hati membantunya untuk memohon pada Tuan Herman, tetapi dia tidak menganggapnya adalah hal yang baik! Dan aku disalahkan akan hal itu!"

Chatrine teringat tatapan mata Melly tadi, dia sepertinya menyelahkannya atas segalanya.

"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi menemui Tuan Herman dan mengatakan bahwa meskipun Nyonya besar sakit namun dia memiliki tekad, dia bersikeras ingin pergi ke kuil leluhur pada saat seperti sekarang ini!"

"Apakah kamu yang mengatakan itu?"

Sesosok orang masuk dari pintu.

Glen mengangkat matanya dan dengan santai melirik ke Chatrine sambil membuka kancing lengan bajunya.

Chatrine mengertakkan giginya, "Aku ..."

"Tadi orang yang pergi menemui ayah untuk mengatakan itu, sepertinya bukan kamu."

Chatrine hampir menggigit lidahnya.

Dia tadi tidak seharusnya terlalu gegabah, dan sekarang akhirnya ketahuan! Dia membuat Glen mendengar hal seperti itu!

"Aku ... aku ..." Chatrine tahu bahwa dia tidak seharusnya terus berbohong sekarang, Glen sudah tahu yang sebenarnya, jika dia mengatakan perkataan itu sekarang untuk menghilangkan kecurigaannya, di mata Glen, takutnya dia tidak akan bisa dipercaya lagi.

Dia ​​mengatakan apa yang dikatakan Celine Ning kepadanya dengan jujur.

Glen mengangkat alisnya, "Dia sendiri yang menawarkan diri untuk pergi?"

"Ya, dia bilang dia ada urusan." Ujar Chatrine, "Karena dia sudah mengatakan bahwa dia ada urusan, jadi aku juga tidak bisa memaksanya pergi bersamaku, jadi aku ..."

"Aku sudah tahu."

Glen memotong perkataan Chatrine yang tidak ada habisnya, "Kamu juga sudah lelah hari ini, istirahatlah lebih awal."

Dia naik ke lantai atas, dan ketika dia melewati kamar Celine Ning, langkahnya terhenti.

Namun ia akhirnya tidak membuka pintu kamar Celine Ning dan masuk.

…………

Dengan demikian, masalah keguguran Suzy berakhir untuk sementara waktu.

Sity juga tidak diberi obat bisu, dia hanya dipukuli dan diantarkan ke kota Dashan.

Dengar-dengar itu karena Suzy memohon untuknya.

Dia telah kehilangan anaknya, dia ingin melakukan perbuatan baik untuk anaknya, dan mengurangi sedikit dosa, dia berharap Tuan Herman dapat menanganinya dengan lebih bijaksana.

Tanggapan Tuan Herman pada perkataan Suzy, pada saat ini dia tidak bisa menolaknya, dia menyetujui semua perkataannya.

Sebelum pergi, Sity juga pergi ke kediaman Suzy dengan membawa bekas luka luar setelah dipukuli di tubuhnya, dia mengarah ke arah bangunan kecil dan bersujud ke arah jendela Suzy 3 kali, kemudian pergi.

Dan sekarang ada dua orang yang sakit dalam keluarga ini.

Salah satunya adalah Melly yang menderita penyakit jantung, dan yang satunya adalah Suzy yang baru saja mengalami keguguran.

Celine Ning juga mengambil kesempatan untuk menemui Suzy dua kali.

Perut Suzy kelihatannya sudah mulai menonjol.

Meskipun sekarang sudah akan musim dingin, dan pakaian yang mereka kenakan semakin tebal, sehingga itu dapat ditutupi, tetapi jika ketahuan, maka mereka semua hanya akan mati.

Suzy berkata dengan sangat khawatir: "Beberapa hari ini Tuan Herman datang menemuiku, aku sudah tidak berani membiarkannya menyentuhku, karena aku takut ketahuan."

Celine Ning bertanya: "Nyonya Suzy, apakah masalah tidak bisa hamil lagi adalah idemu, atau itu ide Dokter Leon?"

Alis Suzy terkulai sesaat, dia menjilat bibirnya, "Itu ideku sendiri."

Dia menoleh untuk melihat keluar jendela, sekarang sudah masuk musim dingin, dan bunga-bunga di luar sudah berguguran, cabang-cabang sudah menguning dan bergoyang karena terguncang oleh angin dingin.

"Aku ingin keluar dari kehidupan seperti ini."

Celine Ning melihat kesedihan dan keputusasaan di mata Suzy.

Keputusasaan yang mendalam seperti ini, seolah-olah ia terjebak dalam sangkar kawat emas besar, dan tidak memiliki kebebasan.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu