Antara Dendam Dan Cinta - Bab 291 Masa Lalu Yang Suram

Dia langsung menghentikan langkahnya dalam sekejap.

Dia memiringkan kepalanya ke samping, ada beberapa sosok orang sedang bergerak.

Di sisi lain lantai, seorang wanita ditekan, dia telanjang, dia ditekan pada ubin lantai begitu saja tanpa memakai pakaian, dan kedua kakinya dipaksa ditarik terbuka, seolah dipaku ke lantai.

"Apakah kamu masih ingin lari? Apakah kamu tidak tahu cara Kak Marlene memberikan orang pelajaran di Night Palace? Baiklah, kalau begitu hari ini aku akan membiarkanmu mengetahuinya!"

Dia mengangkat tangannya, "Lakukan saja!"

Dua tangan hitam dan kasar di sebelah yang menekan wanita itu merentangkan tangannya ke antara kedua kaki wanita itu.

Mulut wanita itu disumbat, dia hanya menunjukkan sepasang mata yang ketakutan, dia terus-menerus memutar tubuhnya, tetapi itu tidak membantu.

Kak Marlene memperhatikan dari samping dengan mata dingin, dan menyilangkan kedua lengannya.

"Biar kamu tahu, lebih nyaman berbaring dan menemani pria tidur, atau seperti sekarang lebih nyaman!"

Wanita itu juga sudah ketakutan. Bahkan meskipun mulutnya disumbat, tetapi masih bisa mendengar suara rengekan yang dikeluarkannya dari dalam, suaranya keluar dengan terpatah-patah— "Aku tidak berani lagi ... Kak Marlene kali ini ampuni aku! "

Kak Marlene berkata: "Jika tidak membiarkanmu mengingatnya, kamu tidak akan pernah tahu apa yang namanya jalan yang benar," Dia melirik jam sejenak dan membiarkan kamera sedikit mundur ke belakang, "Setengah jam."

Ariana Su berdiri di luar sebentar, kemudian dia melihat tanda kuning yang menunjukkan sedang ada perbaikkan didirikan di depan toilet.

Dia segera berbalik dan berkata: "Agnes! Toiletnya sedang diperbaiki, kamu ..."

Celine Ning sudah berjalan keluar dengan terhuyung-huyung, dia menggigit tinjunya dengan erat.

Ariana Su tertegun sesaat, kemudian dia bergegas maju untuk memegang Celine Ning yang seperi sudah mau terjatuh, "Agnes, ada apa denganmu? Kamu baik-baik saja bukan?"

Celine Ning bernapas dengan berat, dia menggigit punggung tangannya dengan erat, dan giginya telah membuat bekas gigitan yang lebih dalam di punggung tangannya.

Di toilet, suara itu terdengar semakin jelas, dan bahkan terdengar ada suara langkah kaki yang berjalan keluar.

Ariana Su juga mendengarnya.

Dia menoleh untuk melihat ke dalam, "Apakah ada orang yang sedang bersih-bersih di salam?"

Celine Ning meraih pergelangan tangan Ariana Su yang ingin masuk, "Ayo pergi!"

Suaranya hampir keluar melalui sela-sela giginya.

Ariana Su juga menyadari keanehan Celine Ning, dia bergegas membantunya berjalan menuju ruangan, ketika tiba di depan pintu ruangan, Celine Ning memegang tangan Ariana Su, "Tidak, tidak bisa masuk sekarang!"

Ariana Su melirik ekspresi wajah Celine Ning.

Dia terlihat sangat pucat seperti hantu wanita, dan giginya masih gemetaran.

Dalam situasi seperti ini, memang tidak bisa masuk.

Ariana Su langsung menarik Celine Ning naik ke lantai atas dan menekan tombol lift.

Lift berdenting dan pintu lift perlahan membuka dari tengah. Ariana Su berjalan keluar dengan memegangi Celine Ning yang sudah lemas.

"Aku pernah datang ke sini sebelumnya, ada menyediakan air panas di sini."

Ariana Su memegangi Celine Ning ke depan pintu kaca yang berkedip-kedip, ketika melihat tidak ada seorang pun di dalam, dia mendorong pintu dan membiarkan Celine Ning duduk di sofa di samping, dia berbalik dan mengambil secangkir air panas untuk Celine Ning.

"Tanganmu terlalu dingin, kamu hangatkan dulu."

Celine Ning memegang gelas kaca yang berisi air panas dengan kedua tangannya, tetapi bahunya masih gemetaran.

Dia menoleh untuk mengamati lingkungan sekitar.

Ariana Su melihat gerakan Celine Ning dan mengira dia khawatir dengan keadaan lingkungan aman atau tidak. Dia berkata: "Sebelumnya ini tempatku biasa melukis, biasanya tidak ada orang yang datang, para Tuan muda dari keluarga kaya lebih tidak mungkin datang."

Celine Ning meneguk dua teguk air panas, dan tubuhnya yang sudah beku akhirnya sudah sedikit membaik.

Ketika Ariana Su melihat kondisi Celine Ning sudah lebih baik, dia bertanya: "Apa yang sebenarnya terjadi tadi?"

Sebenarnya dia juga hanya melihat sedikit adegan di dalam melalui celah pintu yang terbuka.

Misalnya, wanita yang telanjang dan ditekan di lantai, dan orang yang keluar dengan mengenakan sepatu hak tinggi.

Celine Ning menutup matanya dan pikirannya sangat kacau.

Dalam kekacauan itu, dia mengingat adegan tiga tahun kesulitan dan rasa sakitnya di penjara.

Suara wanita tadi, serta gerakan dan nada bicara wanita tadi, jelas adalah tahanan wanita yang selalu memimpin orang untuk menindasnya waktu di dalam penjara waktu itu!

Dia tidak menyangka, dia akan melihat tahanan wanita itu lagi di sini!

Dia berusaha menahan napasnya, kepalanya berdegung.

Ternyata dia juga sudah keluar.

Maka dia pasti akan mengenali dirinya.

Ketika Ariana Su melihat Celine Ning tidak berbicara, dia juga tidak menanyakannya, dia berada di sampingnya tanpa mengatakan apa-apa.

Tiba-tiba, ponsel Ariana Su berdering.

Dia membawa ponselnya, tetapi Celine Ning tidak.

Ariana Su melirik nama yang ditampilkan di layar ponsel, seperti yang diduga, Hansen Song menelpon.

Dia berpikir dalam hati, lalu menjawab telepon.

"Kenapa kalian berdua pergi ke toilet dengan begitu lama?"

Ariana Su menunjukkan suara seperti sedikit lelah setelah berjalan, suaranya sedikit gemetaran, "Agnes dan aku tidak menemukan toilet tadi, jadi kami naik lagi ke lantai atas baru menemukannya. Agnes merasa dalam ruangan terlalu pengap, jadi kamu berdua pergi ke teras sebentar, kami akan segera kembali. "

"Oke ……"

Hansen Song ingin menutup telepon, dan Glen tiba-tiba mengulurkan tangannya, "Pinjamkan aku."

Ariana Su mendengar suara Glen datang dari telepon.

"Apakah Agnes ada di sebelahmu? Biarkan dia menjawab telepon."

Ariana Su memegang ponsel dan tidak bisa mengambil keputusan untuk sementara waktu.

Alasan Celine Ning tadi hanya melewati pintu ruangan dan tidak masuk, mungkin karena dia tidak ingin Glen mengetahuinya.

Sekarang ……

Celine Ning telah sedikit menenangkan dirinya. Dia meletakkan cangkir di tangannya ke atas meja teh dan mengulurkan tangannya ke arah Ariana Su.

Ariana Su menyerahkan ponselnya.

Celine Ning berkata dengan sangat ringan ke arah penerima: "Tuan Muda ..."

Glen mendengar suaranya agak serak, dia mengerutkan kening, dan bertanya: "Apakah kamu menangis?"

Ruangan sangat sunyi, meskipun tidak membuka speaker telepon, namun dapat mendengar suara dari dalam.

Ariana Su langsung meluruskan pinggangnya.

Dengan dua kata saja, dia bisa merasakan respons emosional Celine Ning saat ini, betapa hebatnya responsif Glen! Apa yang harus dijawab Celine Ning?

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu