Antara Dendam Dan Cinta - Bab 55 Bertahan

Berbeda dari semalam, Suzy telah mengganti pakaiannya dengan cheongsam yang indah dan cerah,jahitan di kedua sisinya begitu cantik.

Raut wajahnya begitu tenang,matanya terlihat begitu jernih,tidak terlihat apapun yang aneh darinya,justru Karin yang berdiri di belakangnya tampak gelisah.

Celine menutup matanya.

"Aku yang diam-diam membawanya masuk."Ujar Celine. "Pengurus Rumah Lin mengirimku kemari,dialah penjaminku,tak ada yang berani memeriksaku."

Suaranya semakin rendah.Tiba-tiba dia mencengkeram ujung celana Manajer Wang,"Aku benar-benar kelaparan!Kemarin siang aku tidak makan,aku ..."

Suaranya tiba-tiba berubah, "Aku hampir mati kelaparan,tolong ampuni aku kali ini saja,aku tidak akan pernah berani melakukannya lagi!"

Fera memberi isyarat kepada Manajer Wang lewat sorot matanya.

Manajer Wang menendang Celine."Benarkah kamu sendiri yang mengambilnya?Katakan yang sebenarnya,Nyonya Fera ada di sini,dialah yang akan memutuskan nasibmu ke depannya."

Karin mengepalkan tangannya dengan erat.

"Jangan sok berkuasa!Bagaimana bisa Nyonya Fera yang membuat keputusan?Memangnya kamu tak lihat Nona Suzy juga ada di sini?"

Suzy berdeham kecil dan memotongnya, "Karin, keluar."

"Tapi Nona..."

"Keluar." Suara Suzy menjadi lebih dingin, "Aku menyuruhmu keluar."

Karin menatap Manajer Wang dengan sorot mata benci.Ia lalu berbalik dan lari keluar.

Suzy tersenyum kecil,"Manajer Wang,lanjutkan pertanyaannya.Karin sudah lama ikut dengan saya,jadinya dia agak kurang hajar."

Selanjutnya,bagaimanapun Manajer Wang bertanya,Celine terus menangis terisak-isak, memohon ampun dan mengaku salah.

Setelah melihatnya beberapa lama,Fera kehilangan kesabarannya untuk terus menunggu:"Sudahlah.Manajer Wang,kamu urus sendiri sesuai peraturan."

Manajer Wang mengiyakannya.

Dia menarik lengan Celine ke kamar mandi,lalu menekan kepalanya ke jamban, "Apakah kamu ingin kubantu membersihkan isi perutmu,atau kamu ingin mengeluarkannya sendiri?"

Kedua tangan Celine bertopang pada sisi jamban, "Aku akan melakukannya sendiri."

Dia jongkok di sisi toilet,jari-jarinya dimasukkan ke tenggorokannya.Setelah mengoreknya beberapa kali,ia muntah dan mengeluarkan makanan yang belum sempat dicerna.

Manajer Wang melihatnya sembari menutup hidungnya.

Setelah muntah tiga kali berturut-turut,tinggal asam lambung yang keluar dari mulut Celine.Manajer Wang baru menganggapnya selesai.

Manajer Wang menyeret Celine keluar dari kamar mandi."Begitu nyonya tahu hal ini,kamu pasti akan dikurung 3 hari di Rumah Hitam Kecil."

Celine sudah tidak bertenaga untuk bicara.

Karin tengah mondar-mandir dengan cemas di dekat tangga.Begitu melihat Suzy datang,ia langsung mendekatinya:"Nona, bagaimana?"

Suzy menatap Karin sejenak,"Kamu sekarang peduli padanya?"

Karin menggigit bibirnya, "Aku peduli padamu.Dia tidak akan bisa bertahan.Dia pasti akan memberi tahu namamu."

"Jika dia memberi tahu namaku,aku juga akan terlibat."

Karin buru-buru menggelengkan kepalanya, "Tidak akan!Semalam,tuan beristirahat di kamar Anda.Tuan bisa memberi kesaksian!"

Suzy menghela nafas:"Walaupun tuan bisa bersaksi untukku,memangnya pantas melibatkan Tuan dalam masalah kecil ini?Toh cuma seorang pelayan."

Karin kehilangan kata-katanya

"Jangan khawatir, dia tidak akan memberi tahu namaku."Karin terlihat merasa bersalah."Tidak usah masukkan ke dalam hati.Walaupun tadi kamu tidak melakukannya,nasibnya tetap tak akan berubah.Ini salahku,seharusnya aku tidak memberinya makanan. "

"hah,maksud nona,masa,Fera... "Terka Karin kebingungan.

Suzy terbiasa bangun pagi.Ia tahu Fera akan berkunjung.Fera baru pulang dari pembinaan spiritualnya di kuil.

"Cherry adalah menantu nyonya besar yang dimasukkan ke sini.Fera ingin mengambil kesempatan ini untuk menjatuhkanku."

Begitu Karin mendengarnya,ia langsung membelalakkan matanya,tangannya ikut gemtar:"Fera si nenek penyihir itu memang tak tahu malu!Sudah satu tahun di Vihara,tetapi dia..."

Suzy menggelengkan kepalanya:"Pulanglah,jangan datang kemari dalam beberapa hari ke depan."

Karin melirik ke arah Rumah Hitam Kecil,dia merasa bersimpati pada pelayan itu.

Pada saat bersamaan,di ruangan bawah tanah Rumah Hitam Kecil.

Celine meringkuk di sisi dinding,karena tadi dia terlalu banyak memuntahkan isi perutnya,wajahnya kini pucat bagaikan kertas putih.Satu meter lebih darinya,ada Fera yang tengah menyilangkan lengan dan menatapnya dengan dingin.

"Kulihat mukamu juga tidak terlalu cantik,bagaimana Dokter Leon bisa begitu terpikat olehmu?Dasar wanita sial!”Fera menginjak pergelangan kaki Celine dengan keras.

Celine menahan rasa sakitnya.Hak sepatu Fera terlihat tajam.

Dengan angkuhnya Fera berkata: "Jangan kira aku tidak tahu tujuanmu mendekati Leon. Keracunan kali ini pasti telah direncanakan Melly sebelumnya.Kamu hanya bidak yang digerakkan oleh mereka.Tetapi,bagaimanapun kamu bersandiwara,aku tahu siapa kau sebenarnya.Kau memang cerdas,kau bisa menipu Leon,tetapi tidak denganku.Lain kali,menjauhlah dari Leon atau......lain kali hukumanmu tidak akan seringan ini!”

Fera berbalik dan pergi,terdengar suara pintu besi dibanting.

Celine selalu menundukkan kepalanya,bahunya yang gemetaran perlahan mulai diam.Matanya besarnya terlihat dingin tanpa emosi.

Dalam tiga hari ini, dia sepertinya terisolasi dari dunia luar.Ia terus dikurung di ruang bawah tanah yang gelap dan lembab.

Celine benar-benar bisa bertahan.

Ketika dia sebelumnya dipenjara, dia pernah tidak makan apapun selama empat hari.Di hari kelima,orang-orang itu mencecerkan nasi di lantai penjara.Mereka tertawa saat Celine memakannya layaknya seekor anjing.

Pikiran mereka begitu keji.Orang yang sudah lama kelaparan akan kehilangan kewarasannya saat melihat makanan.Ia akan makan dengan lahap,lalu mati akibat tersedak atau kekenyangan.

Namun, Celine tidak mati.

Dia makan sedikit demi sedikit.Ia dapat mengontrol jumlah makanan dan kecepatan mengunyah.

Pada saat itu,kepala sipir juga menyaksikannya:"Kamu memang pandai menjaga diri.”

Ya, jika bukan dia sendiri,siapa lagi yang akan mengasihaninya dan menjaganya?

Dia bisa bertahan melewati masa-masa itu.Kesulitan yang ia hadapi sekarang tak ada artinya bila dibandingkan dengan masa-masa itu.

Tiga hari kemudian, pintu Rumah Hitam Kecil dibuka dari luar.

Dia berbaring di tanah,kepalanya menoleh dan melihat cahaya yang masuk.

"Keluar."Perintah Manajer Wang dengan nada kasar.

Dia melihat Celine masih terbaring di tanah, "Sudah mati?Kamu masih ingin digotong keluar?"

Celine baru bergerak.Dia berpegangan pada dinding,kedua kakinya gemetar karena kelaparan, bibirnya mengering dan berdarah.Dia perlahan berjalan keluar.Dia melihat seseorang di ujung koridor.

Celine berpura-pura tidak melihatnya.Perlahan-lahan ia menapakkan kaki melewatinya,lalu naik ke atas tangga.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu