Antara Dendam Dan Cinta - Bab 22 Terungkap

Yunita juga menoleh untuk menatapnya.

Dia merasa tidak tega, karena masalahnya sendiri, Celine ikut terkena dampaknya.

Dia menundukkan kepalanya,beberapa kali ia ingin memberi penjelasan,tetapi giginya terus bergetar,tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.

Chatrine bermain-main dengan kukunya, "Baiklah,aku akan memberimu pilihan, jangan sampai para pelayan bilang Chatrine suka menggunakan kekuasaanya untuk menindas pelayan.Kamu mau bersujud mengaku salah atau kamu bisa pergi sekarang."

Pergi?

Boleh pergi.

Meninggalkan keluarga Glen.

Yunita merasa bahwa pilihan kedua adalah pilihan yang bagus.

Kalau tidak demikian,maka Celine akan terus ditindas dalam keluarga Glen.

Pada saat itu,Celine membuat keputusan yang mengejutkan semua orang.

Celine merangkak maju dan bersujud dua kali ke arah kandang kucing Persia itu.

Semua orang tidak menyangka bahwa Celine akan menurut begitu saja!

Chatrine juga tidak menyangka kalau pelayan ini akan menurut semudah itu.Ia merasa terkejut dan jijik pada saat yang bersamaan.

Dia hanya seorang penakut.

“Baiklah, semuanya bubar,” Chatrine berdiri sambil memeluk kucing Persia. “Yunita, selanjutnya kamu akan bertanggung jawab makanan Mary, tetapi aku memperingatkanmu,apapun yang kucing itu makan,harus kamu cicipi terlebih dahulu.Bila tidak beracun, baru kamu berikan pada Mary."

Yunita menggertakkan giginya, ia ingin segera menyampaikan penolakannya.

Dia melihat Celine menggelengkan ringan kepala ke arahnya.

Yunita sangat takut dan tidak bisa mengatakan apapun.

Jika tidak berbicara,maka artinya setuju.

Ketika semua orang bubar,Ibu Laura baru kembali dan membantu kedua pelayan itu berdiri. "Cepat urut lutut kalian,jangan sampai rasa sakitnya berkepanjangan.Nanti kalau sudah tua,bisa kena penyakit parah."

Di dalam kamar,Laura menyindir, "Hei, lihat siapa yang datang.Orang yang bersujud pada kucing itu datang."

Celine memandang Laura.Tiba-tiba ada kilatan cahaya di matanya,lalu langsung hilang tanpa jejak

Dia terus berjalan maju,tangan di sakunya menekan tombol ponsel.

Dia mengeryitkan matanya,menjawab datar "Itu kucing Nyonya muda."

“Dasar penjilat!” jawab Laura, “Memang kenapa kalau kucing Nyonya muda? Dia hanya hewan peliharaan! Kamu bersujud pada pada binatang,Cherry Artinya kamu bahkan lebih rendah dari binatang.”

Celine tidak menjawab, Yunita menjawabnya dengan marah,"Laura,bagaimana bisa kamu bicara seperti itu?"

Laura bertolak pinggang, "Mengapa aku tidak boleh mengatakannya? Aku selalu bicara apa adanya.Kamu tidak mengerti?"

Ibu Laura menyela perselisihan keduanya. "Sudahlah,jangan cekcok lagi,cepat bekerja!"

Laura mendengus dan berbalik pergi.

Ibu Laura juga menghela nafas, "Cherry, kamu bilang ... Jika kamu tidak bersujud, paling parah juga diusir Nyonya muda. Kamu bisa pergi ke tempat lain bekerja."

Celine mengurut lututnya yang jelas telah membiru.

"Tidak akan."

Yunita bertanya: "Mengapa tidak?"

"Dia tidak akan membiarkanku keluar dari sini,aku akan terus menetap di sini."

"Kenapa tidak? Nyonya muda bukannya memberimu dua pilihan,nasibmu akan membaik jika kamu keluar."

Yunita masih tidak mengerti.Ibu Laura terdiam sejenak sebelum akhirnya paham.

"Benar kata Cherry" Ujar Ibu Laura."Kaum bangsawan hubungannya erat satu samal lain.Sekali menyinggung perasaan nyonya muda,tidak akan ada yang mau memperkerjakanmu."

“Kalau begitu,bekerja di rumah rakyat jelata juga bisa kan?”Tanya Yunita.

Ibu Laura menghela nafas, "Rakyat jelata berani melawan kaum bangsawan? Keluarga Glen punya uang dan kedudukan.Tinggal jentikkan jari,habislah rakyat jelata.Apa kamu masih ingat Lisa?"

Lisa adalah contohnya.

Di hari Celine masuk bekerja di kediaman keluarga Glen, pelayan Lisa diusir Chatrine akibat menggunakan parfum dan pakaian yang terbuka.

"Mencari pria hidung belang untuk diajak main",kata-kata itu masih terngiang jelas di telinganya.

Ketika Lisa keluar,sulit baginya untuk mencari pekerjaan lain.Fotonya telah tersebar luas,pertanda ia tak punya peluang karier di kota.Ia terpaksa kembali ke desa.

Yunita bergidik,keringat dinginnya mengalir.

Dia bersyukur tadi tidak menyampaikan penolakannya.

Kalau tidak, nasibnya akan berakhir seperti Lisa.

Celine mengurut lututnya dan meletakkan celananya, "Tetapi saat Nyonya muda kembali hari ini, sepertinya suasana hati buruk?"

Ibu Laura berkata: "Itu wajar. Nyonya muda selalu menentang ada wanita muda berparas cantik di sekitar suaminya.Ibu Glen akhir-akhir ini ingin mencari guru bahasa untuk Arthur,terutama guru perempuan."

Pantas saja.

Chatrine tidak suka ada pelayan yang cantik, jadi dia juga tidak senang pada guru private yang dipilih Ibu Glen..

............

Karena hukuman itu, Nyonya muda tidak menyuruh Celine naik ke lantai dua,Laura pun tak bisa bermalas-malasan lagi.

Laura menatapnya dengan benci: "Kamu pasti sengaja. Akan kuberi tahu nyonya muda,kalau kamu berpura-pura patah lengan!"

Tidak ada ekspresi pada wajah Celine,bahkan ekspresi ketakutannya pun juga tidak ada..

"Katakan saja pada Nyonya muda, apa untungnya bagimu?"

"Tak ada,hanya saja aku tak suka melihatmu! Aku akan mengungkapkan apa di balik topeng palsumu!" Ujar Laura dengan keras.

Celine mengangkat bahunya, "Silakan saja."

Laura terkejut.

"Apakah kamu serius? Kamu masih waraskan? Belakangan ini suasana hati Nyonya muda sangat buruk. Jika aku memberi-tahukannya, kamu akan langsung habis!"

Celine menundukkan kepalanya dan melipat selimut, "Aku tidak peduli."

Laura menggertakkan gigi dan menghentakkan kakinya.

Sejujurnya, tidak ada untungnya memberi tahu Nyonya muda.Ia hanya ingin mengancam Celine agar Celine takhluk dan menurut padanya.

Laura menghentakkan kakinya dan berkata dengan nada benci: "Baiklah,kalau itu maumu!"

Dia berbalik dan segera keluar.

Pas waktu makan malam.

Sungguh kejadian yang jarang,hari ini Glen pulang lebih awal,tidak ada urusan dengan kedua orang tuanya di sana,artinya ia tidak makan malam di bangunan utama.Ia menyuruh kokinya untuk memasak beberapa hidangan rumahan.

"Ayo Arthur, makan sayurnya."

Chatrine tersenyum berseri-seri saat mencapitkan lauk ke piring Arthur,benar-benar senyuman seorang ibu yang menyayangi anaknya.

Arthur serius makan tanpa suara,tidak mendongak melihat Chatrine.

"Pelan-pelan," kata Glen, "Kalau masih ada yang ingin kamu makan,katakan pada pelayan."

Arthur menggelengkan kepalanya.

Glen lalu membicarakan masalah guru privat, "Ibu mencarimu untuk mendiskusikan masalah guru private?Bagaimana?"

Ketika Chatrine mendengarnya,dia merasakan api kemarahannya berkobar, tetapi dia tidak menunjukkannya.

"Dia adalah lulusan S2 jurusan linguistik,tampaknya cukup cerdas," kata Chatrine. "Ini semua keputusan Ibumu, tidak ada campur tanganku."

Pada saat itu, tiba-tiba sesosok muncul dari kamar pelayan.

“Nyonya muda, aku ingin memberi tahu sesuatu padamu!” Teriak Laura.

Chatrine mengerutkan keningnya, "Ada apa teriak-teriak?"

Laura melihat Glen hadir,ia lalu membungkuk, "Aku, aku punya sesuatu untuk dikatakan."

Ketika Glen melihat Arthur sudah selesai makan,dia memanggil pelayan untuk membawanya bermain di taman.

"Ayo katakanlah."

Laura menggigit lemah bibirnya, "Si pelayan baru,Cherry! Lengannya sama sekali tidak patah, dia berpura-pura!"

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu