Antara Dendam Dan Cinta - Bab 41 Peristiwa Keracunan (2)

Di dalam ruangan VIP rumah sakit.

Pengurus rumah Lin mengambil hp yang berada di tangannya, sengaja dibuka.

Di samping sofa kulit asli, ayah Glen da istrinya, di sampingnya ada Chartrine yang sedang duduk.

Dia bukan merasa seperti diawasi penglihatannya dan pendengarannya, tetapi kenyataannya memang begitu.

Dia menutup teleponnya, "ayah dan ibu glen,"Sudah kutelepon, katanya Celine akan segera datang."

Di wajah ayah Glen kelihatan sedikit ketakutan.

Mungkin saja karena kita ia masa muda pernah berlatih di dalam tentara, ada aura untuk membunuh orang.

"Awasi dia saat dia datang, jangan biarkan dia berhubungan dengan pihak luar, tanya dia dengan baik."

Chatrine segera berkata:"Ayah, biarkan aku yang bertanya, dia adalah orang dalam villa kita, aku bisa mengontrolnya."

Pandangan ayah Glen terus pada Chatrine, "Baik, masalah ini aku serahkan pada kamu, tapi, kamu adalah wanita......" dia terdiam sebentar, "Calvin tetap di sini saja."

Di belakang badannya ayah Glen, berdiri seorang pria yang kelihatannya muda dan rajin, ia berpakaian seragam hitam, setelah mendengar kalimat ini, dia segera maju selangkah, dengan lantang menjawab, ”Baik!"

Chatrine sedikit iri pada Calvin.

Dia adalah orang yang sudah dari dulu mengikuti ayah Glen lebih awal dari padanya.

Ibu Glen mengangkat dahinya, mengerutkan keningnya.

Tante Selvie berjalan menuju samping ibu Glen, "Nyonya, kamu sudah tidak tidur semalaman, beristirahatlah."

Ibu Glen dengan menolak berkata,"Aku......"

Ayah Glen memutuskan perkataannya, "Jangan karena bergadang merusak badan, Glen sudah ada banyak orang yang menjaganya, jika ada info akan segera memberitahumu."

Dengan begini, Ibu Glen barulah membiarkan Tante Selvie membantunya menyiapkan kabar istirahat VIP.

Sebelum pergi, dia berhenti sebentar, dia dengan serius memesan Chatrine, "Kamu harus menanyakan pembantu itu dengan baik."

Chatrine:"Baik."

Dia di tempat informasi lantai dasar, ia bertanya soal kamar Glen dan kondisinya sekarang.

"Aku adalah pembantu keluarga Glen, orang rumah yang memintaku untuk menanyakan keadaan."

Dia tidak mengerti ia sedang mengatakan keluarga siapa, tetapi ketika suster mengatakan orang rumah, dia tidak akan bisa dimaafkan keluarga Glen, jadi lebih baik memberikan fakta di komputer pada Celine.

Mata Celine dengan cepat membaca rekam medis di atas komputer.

Keracunan.

Shock.

"Apakah operasinya berhasil? Apakah tuan sudah siuman?" tanya Celine.

"Operasinya berhasil, tetapi tuan Glen belum siuman, keracunannya cukup dalam."

Jantung Celine berdebar dengan kencang, wajahnya seperti ketakutan, "Jika dia memang keracunan, keracunan oleh apa?"

"Penyebab keracunannya belum diperiksa."

Celine sedikit tenang, barulah berkata terima kasih, menanyakan nomor kamar, naik lift.

Ruang VIP lantai 16.

Ketika lift terbuka dengan suara Ting, Celine sudah mempersiapkan semuanya untuk keluar, tetapi langkat kakinya terhentikan.

Di luar lift, Chatrine berdiri dengan malas, melipat silang kedua lengannya, melihat Celine dan berkata dingin, "Seno, panggilkan dia masuk ke dalam kamar."

Jika Celine masih tidak mengerti apa maksud dari telepon pengurus rumah tangga Lin tadi, dia cukup bodoh.

Dipegangnya erat-erat kedua kotak nasinya, ia sangat ketakutan, “Nona, aku, aku di sini untuk mengantarkan nasi...... pengurus rumah tangga lin...... dia meneleponku untuk datang......."

"Aku tahu, ikuti aku, itu pesan dari ayah Glen."

Chatrine berjalan menuju pintu masuk, awalnya ingin langsung masuk, tetapi ia berhenti sebentar, menunggu Calvin.

"Tuan Calvin, silahkan."

Calvin tidak menunjukkan ekspresi apapun, "Nona dulu silahkan."

Chatrine merasa senang, dia merasa pria ini bisa melihat wanita.

Dia tidak sungkan lagi, langsung masuk ke dalam.

Celine sedikit kebingungan.

Pandangannya terletak pada pria di sampingnya itu.

Di tengah-tengah alisnya di wajah yang besar, matanya tajam seperti burung elang, badannya bukan menggunakan jas, kelihatannya seperti baju seragam tentara.

Dia orang apa?

Mengapa dia bisa memundur selangkah pada Chatrine?

Celine juga didorong ke tengah kamar oleh Seno.

Seluruh badannya menggigil ketakutan, "No,nona, a,aku kena masalah apa?"

"Kena masalah apa? Apa kamu tidak tahu?" Chatrine mengambil gelas yang diambilkan oleh Seno, dan mengangkat matanya melihat sekilas Celine, ”Apakah kamu tahu mengapa tuan kemarin malam bisa tiba-tiba pingsan?"

Celine terbengong, segera menggelengkan kepala, “Ti,tidak tahu."

"Dia itu keracunan," Chatrine teringat itu membuat giginya langsung gatal, untungnya kemarin Seno menjadi sakit, Glen tidak meminum champagne nya, jika tidak, sebaskom air kotor beracun itu telah berada pada badannya saat ini!

Dia melototinya, ia menggigil, "Bukan saya, nona, aku sungguh......"

Chatrine melihat Celine seperti ingin berlutut, lalu membalikkan matanya, "Sudahlah, jika bukan kamu, kamu harus membuktikan bahwa kamu bukan pelaku."

Celine menganggukkan kepalanya, air matanya jatuh dengan tetesan besar, "Aku katakan, aku akan katakan."

Di dalam hatinya, mengapa ia bisa diseret masuk ke dalam air kotor ini, ayah dan ibu Glen pasti tidak mengira aku adalah orang seperti ini.

Hanya Chatrine.

Tetapi apa alasan Chatrine menyeretnya masuk ke dalam kasus ini?

Chatrine memainkan kukunya, "Kemarin malam ketika tuan pulang, katanya dia telah makan malam di tempat lain, katanya di rumah dokter Leon, ya kan?"

Dokter Leon......

Celine tiba-tiba mengerti.

Hatinya tiba-tiba kaget, ia ingin membawa musibah keracunan ini pindah ke dokter Leon!

Kemarin malam Glen memang benar makan di rumah Leon, tetapi makanan itu juga dimakan oleh Leon sendiri, apalagi kedua sayur itu dia sendiri yang memasaknya.

Celine bingung dan hilang arah.

Chatrine dengan keras meletakkan gelas yang berada di tangannya ke atas kursi,"Cherry, apakah kamu tuli?"

Celine menjawab dengan terburu-buru:"Tidak, tidak, a,aku......"

Pandangan Chatrine beralih pada Calvin yang sedang mendengar, lalu mengeluh dengan suara kecil, ”Cherry. sebelum kamu mengatakan setiap ucapan, pikir dengan baik sebelumnya."

Tenggoroan Celine serasa tersumbat nafas.

Dia tiba-tiba mengerti mengapa Chatrine memintanya sering bolak balik ke tempat tinggal Dokter Leon, ketika ia membutuhkan mata-mata, ia bisa menjadikannya sebagai saksi!

Jika kejadian kali ini bukan Celine yang memulai, dia merasa Chatrine pastilah tersangka utamanya!

Dia melihat ke arah Chatrine, di dalam matanya terdapat rasa takt.

Rasa takut ini, tidak seperti tipuan, melainkan berasal dari dirinya sendiri.

Berhubungan dengan Chatrine selama satu bulan lebih, ia mengira Chatrine adalah nona yang tempramental, dan manja, tetapi jika dilihat sekarang......

"Aku, aku kemarin malam memang di tempat dokter Leon."

Chatrine terus menanyainya:"Kamu di sana ngapain? Kamu sakit?"

"Aku, aku membawakan tanaman bonsai pada dokter Leon."

"Oh." Chatrine lanjut bertanya, "Jadi waktu itu kamu melihat tuan sedang makan malam di rumahnya?"

Celine mengigit bibirnya dengan kuat.

"Katakan!" Chatrine memarahinya, lalu menunjukkan karisma dia sebagai nona muda, “Cherry, kamu tahu keseriusan dalam hal ini. jika kamu mengatakan yang sebenarnya, kamu adalah saksi yang dipandang sebelah mata, tetapi jika kamu tidak mengatakan yang sebenarnya, kamu akan mati. Keuntungan dan kerugian ini, pertimbangkan baik-baik."

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu