Antara Dendam Dan Cinta - Bab 351 Tidak Sengaja Bertemu Dengan Glen Yu

Dia langsung menarik Arthur kembali ke belakang, "Tidak peduli kamu putra siapa, di sini, kamu perlu antre, tidak ada pengecualian."

"Tetapi nenekku pernah bilang, ke mana pun aku pergi, selama aku mengatakan nama ayahku, mereka akan mengalah padaku."

Celine Ning menggelengkan kepalanya dan menunjuk ke barisan antrean di depan, "Kamu lihat, anak-anak di depan sedang antre dengan serius, jika kamu sekarang langsung berjalan ke sana, itu sudah mengganggu ketertiban di sini."

Arthur mengerjapkan matanya.

"Tetapi……"

"Tidak ada tetapi," Ujar Celine Ning, "Kita harus menjaga ketertiban, tidak peduli kamu putra siapa, bahkan jika kamu putra presiden, kamu juga harus menjaga ketertiban."

Di pintu gerbang taman hiburan, sebuah mobil bisnis hitam berhenti perlahan.

Mobil berhenti di sisi jalan.

Glen Yu melirik kerumunan dari jendela mobil dan dia mengerutkan kening.

Lukas tahu bahwa presdir selalu tidak menyukai lingkungan yang ramai seperti itu, dia berinisiatif berkata: "Kalau begitu aku akan menelpon kepala taman hiburan untuk menutup tempatnya."

Glen Yu bersandar di kursi dan menutup matanya.

Ketika Lukas melihat Glen Yu tidak berbicara, dia mengira dia menyetujuinya, jadi dia mengambil ponsel dan hendak menelepon, tetapi dia dihentikan.

"Tidak perlu, ayo turun dan beli tiket."

Lukas: "..."

Dia jarang melihat Glen Yu ... bisa dekat dengan orang-orang seperti ini.

Harus diketahui, Glen Yu sedikit memiliki kebiasaan bersih, bukan hanya rumah dan kantornya harus bersih dan rapi, bahkan jika dia berjalan di jalan, dia tidak akan pergi ke tempat yang banyak orang.

Sekarang dia pergi antre selama 20 menit, dan membeli dua tiket taman hiburan, Lukas mengikuti Glen Yu, masuk dari gerbang masuk, dan berjalan masuk.

Pada saat ini, orang-orang di taman hiburan dapat dikatakan sangat ramai.

Di mana-mana ada orang dewasa yang membawa anak-anak.

Dengan mata telanjang sudah bisa dilihat bahwa ada kesuraman yang tersembunyi menyelimuti atas kepala Glen Yu.

Alasan mengapa dia tidak ingin menutup taman hiburan itu karena dia tidak ingin Celine Ning menyadari kedatangannya.

Begitu tempat ini ditutup, siapa orang yang datang, bukankah itu bisa diketahui dengan jelas dalam sekilas?

"Cari mereka."

"Oke."

Namun, di taman hiburan yang sedemikian besar, mencari seorang wanita yang membawa seorang anak adalah hal yang tidak mudah.

Untungnya, Lukas memiliki solusi, ia segera menelpon Joanna Xu dan meminta Joanna Xu untuk mengutus beberapa belas orang datang untuk mencari Celine Ning dan Arthur.

Dengan begitu itu jauh lebih mudah.

Para pengawal ahli dalam hal semacam ini, hanya dalam 20 menit, mereka mengirim lokasi spesifik Celine Ning dan Arthur.

Lukas segera memegang ponsel dan menunjukkannya kepada Glen Yu.

"Presdir, di roller coaster."

Celine Ning tidak pernah naik roller coaster, Arthur juga tidak pernah.

Sebenarnya, Celine Ning pernah datang dan bermain ketika dia masih kecil, ia waktu itu sangat ingin menaikinya, dia sangat ingin memainkan permainan yang sangat mengasyikan seperti itu.

Tetapi Felicia malah tidak mau.

Felicia hanya suka memainkan permainan yang sangat romanis dan anggun seperti kuda-kudaan dan Ferris Wheel, Celine Ning memegang kamera di tangannya, dan menjadi fotografer di sepanjang jalan, dia memotret semua momen indah Felicia, ia memoretnya seperti seorang bidadari.

Hingga taman hiburan ditutup, dia tidak memainkan permainan yang dia ingin mainkan.

Hari ini dia menemani Arthur ke taman hiburan sebenarnya juga untuk memenuhi keinginannya sendiri.

Arthur juga sangat tertarik dengan roller coaster.

Dia menarik sudut pakaian Celine Ning dan berjalan ke sana, dia menarik-narik pakaiannya, "Bibi, apakah kamu takut?"

Celine Ning membantu Arthur untuk mengikat sabuk pengamannya, "Sedikit, bagaimana denganmu?"

Arthur menepuk dadanya, "Aku tidak takut, aku akan melindungi bibi, bibi juga tidak perlu takut."

Celine Ning tersenyum dan mencubit wajah Arthur, "Kamu tidak takut?"

Arthur menggelengkan kepalanya, "Tidak takut."

"Sungguh?"

"Aku …… tidak takut!" Ujar Arthur dengan suara lantang.

Celine Ning memegang tangan Arthur dan berkata: "Jika nanti kamu takut, berteriaklah dengan suara lantang, kamu jangan pernah tutup matamu."

"Ah, kenapa?"

"Kamu tidak bisa melihat apa-apa jika kamu memejamkan mata, rasa takut di matamu akan dialihkan ke inderamu yang lain, dengan demikian kamu akan merasa lebih takut." Ujar Celine Ning, "Kamu dengarkan saja perkataanku."

Ketika roller coaster hendak dijalankan, Celine Ning menutup matanya.

Dia juga tidak menyadari bahwa di sisi lain dirinya, sudah digantikan oleh orang lain secara diam-diam.

Lukas maju dan bernegosiasi dengan pria di samping Celine Ning, dia menjelaskan situasinya.

Pria itu menerima uang dari Lukas sebagai kompensasi dan turun dengan sangat gembira.

Glen Yu naik ke atas.

Roller coaster menghitung waktu mundur, kemudian mulai dijalankan dengan perlahan.

Tiba-tiba, ketika roller coaster naik perlahan dan mencapai titik tertinggi, tiba-tiba kecepatannya meningkat dan mereka langsung condong ke bawah.

Pada saat ini, hampir semua orang di roller coaster berteriak dengan histeris.

Celine Ning mengepalkan tangan Arthur.

Arthur juga berteriak dengan suara keras.

Hanya Celine Ning yang tidak mengeluarkan suara.

Glen Yu menoleh ke samping dan melihat Celine Ning.

Celine Ning selalu menutup matanya.

Dia menggigit bibirnya, dia menggigitnya dengan erat, namun dia tidak mengeluarkan suara sedikit pun, dia juga tidak berteriak histeris.

Roller coaster hanya dijalankan selama 3 menit, dan itu berakhir dengan sangat cepat.

Ketika kecepatan roller coaster akhirnya melambat dan kemudian berhenti perlahan, Celine Ning baru membuka matanya.

Ketika semua ketakutan tidak bisa dilampiaskan melalui penglihatan atau berteriak, semua itu di sembunyikan di hatinya yang paling dalam.

Dibandingkan dengan bahaya dan ketakutan yang pernah ada dalam hatinya, roller coaster tidak ada apa-apanya baginya.

Celine Ning membuka matanya, bagian atas kepalanya disinari cahaya matahari sore yang indah di langit yang diwarnai dengan warna merah.

Dia pertama-tama menoleh untuk melihat Arthur terlebih dahulu.

"Arthur, kamu baik-baik saja bukan?"

Arthur tadi bereriak lebih keras daripada siapa pun.

Wajah kecilnya sekarang memerah, matanya menyiratkan cahaya kegembiraan.

Di samping sudah ada anak-anak lain yang menangis, tetapi Arthur malah berkata dengan sangat gembira: "Aku masih ingin memainkannya sekali lagi, itu sangat mengasyikkan!"

Celine Ning tertawa, "Apakah kamu tidak takut?"

"Aku tidak takut." Ujar Arthur, "Awalnya aku merasa sedikit takut, tetapi sekarang aku hanya merasa sangat mengasyikkan, tidak ada yang perlu ditakuti."

Celine Ning membelai kepala Arthur, "Kita turun untuk jalan-jalan dulu, masih ada orang lain yang antre di belakang."

Dia membantu Arthur membuka sabuk pengamannya. Arthur menyilang ke bahu Celine Ning dan dia tiba-tiba berteriak: "Ayah!"

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu