Antara Dendam Dan Cinta - Bab 204 Terjerat Didalamnya

"Apakah kamu merasa nyaman?"

Mata Celine tiba-tiba melebar, dia melihat ke mata Glen "Tuan muda, mengapa ..."

Dia sangat menyesal "Tuan muda, aku pikir itu bunga, aku ... kamu ..."

Celine buru-buru mengambil handuk di tangannya Glen "Aku yang seharusnya melayanimu, aku ..."

Penampilan bingung Celine benar-benar membuat Glen senang.

Glen memblokir tangannya Celine "Kalau begitu biarkan aku melayanimu sekali, oke?"

"Tidak boleh, aku tidak bisa ..."

"Aku bilang boleh yah boleh, kamu duduk saja dan menikmatinya."

Nada Glen tidak membiarkannya mengelak, ia menekannya bahu Celine.

Air membasahi manset kemejanya, ia membuat baju nya yang sangat berharga dan sangat sulit untuk dikeringkan itu menjadi basah dan kucel, tetapi dia tidak peduli dan membantu Celine mengusapnya dengan serius.

Dari belakang, ke dada, sampai ke paha.

Celine menyatukan kakinya "Tuan muda, biarkan aku melakukannya sendiri."

"Kamu malu?" Glen memiringkan kepalanya dan tersenyum "Bagian mana yang tidak pernah aku lihat?"

Celine melototinya dengan malu "Kamu ini tidak serius."

"Di sini, bagaimana kamu bisa membuatku serius?"

Kamar mandi penuh dengan uap air, perasaan romantis melayang di mana-mana, dan suhu pun meningkat karena itu.

Glen langsung melompat ke bak mandi dan menciumnya.

Dia sudah sangat panas sejak lama, dan ia pun masuk kedalam air.

Celine mendengus seperti kucing, jari-jarinya menggenggam punggung Glen.

Ketika dia pindah dari kamar mandi ke tempat tidur besar di luar, Celine sedikit kesal dan meraih lengan nya Glen "Tuan muda, setiap kali kamu datang, kamu seperti serigala yang kelaparan."

Glen tersenyum dengan gembira, dan tampaknya sangat senang dengan perumpamaan Celine itu, ia menariknya ke pelukannya.

"Aku memang serigala yang kelaparan. Aku makan tidak cukup selama setengah bulan ini."

Celine memelintir lengan Glen "Kamu punya istri yang baik dan dua wanita cantik di rumahmu, mana mungkin kamu tidak makan cukup, tuan muda memang suka berbohong padaku ."

"Jangan sembarang memelintir, kamu memelintirnya lagi dan itu akan mengelarkan api, aku tidak peduli kamu bisa tahan lagi apa tidak nanti."

Begitu kata-katanya yang setengah mengancam itu keluar, tulang belakang Celine tidak berani bergerak lagi.

Glen mencium bibirnya "Aku tidak punya siapa-siapa, kecuali kamu."

Mata pria itu tulus dan serius, tatapan matanya yang dalam, seperti pusaran air yang dalam, dan menarik Celine kedalamnya seketika, itu sampai membuat jantungnya berhenti berdetak seketika.

Senyumnya bergerak, beberapa detik kemudian, dia masuk ke pelukan Glen.

Dia mengatakannya dengan tulus, membuatnya hampir memercayainya.

Pria ini, tidak peduli itu tampang atau kata-kata cintanya, itu terlalu mematikan. Jika bukan karena ia tahu penampilan sejatinya Glen ini, jika bukan karena luka gelap yang ia berikan padanya, mungkin dia sekarang sudah benar-benar terjebak dalam kelembutan Glen.

…………

Agnes Huo benar-benar dilindungi dengan baik, dan tidak ada yang tahu akan wajahnya yang sebenarnya.

Itu membuat Melly dan Chatrine gelisah.

Melly dan Chatrine juga tidak mudah untuk diatasi, tetapi mereka jarang mencapai kesepakatan yang sama dalam hal ini.

"Menurutku Fera tahu tentang masalah ini" kata Chatrine.

"Bahkan jika ia tahu, Apakah kamu pikir Fera akan mengatakannya?"

Melly memang selalu tidak suka dengan Fera.

Dia hanyalah wanita liar, yang menggunakan beberapa trik yang tidak baik, tetapi itu bisa menarik perhatian Herman, ia tidak memiliki anak, jadi tidak bisa dibandingkan dengannya, itu merupakan hal yang memalukan.

Melly menyuruh Selvie untuk mencari tahu tentang hal itu , tetapi keluarga Huo seperti sepotong besi.

Selvie berkata "Aku mengetahui sesuatu hal dari kerabat jauh keluarga Huo, mereka mengatakan bahwa putri angkatnya itu tinggal di sebuah rumah kecil di belakang rumah keluarga Huo. Dia tidak diundang untuk menghandiri acara makan malam dan pesta lainnya. Nyonya, akankah anak angkat ini tidak dikasihi? "

Melly berkata dengan dingin "Entah itu tidak disukai, atau terlalu dikasihi."

Selvie bingung "Jadi bagaimana mungkin ..."

"Hubungan keluarga Huo lebih rumit daripada hubungan keluarga kami. Aku bertanya padamu, antara Fera dan Suzy siapakah yang lebih disukai Tuan besar?"

Selvie tidak berbicara.

Melly membuka tutup teh dengan perlahan "Kamu tidak perlu malu untuk mengatakannya tidak ada yang perlu dimalukan. Tuan besar lebih menyukai Suzy, jadi dia tinggal di sebuah rumah kecil di belakang. Fera berpikir ia tinggal di gedung utama dan ia dihormati? Itu hanya sesuatu yang sengaja ia perlihatkan padaku. Yang tinggal di tempat yang tenang dan bersihlah yang paling disayanginya. Aku khawatir dia akan terlibat dalam hubungan rumit keluarga ini. "

Selvie langsung mengerti "Kalau begitu Agnes Huo ini ..."

"Entah dia tidak disukai, atau dia terlalu disayangi sehingga dia tidak tinggal di rumah Jeffry untuk sementara waktu sampai ia menikah nanti" Melly memikirkannya sejenak lalu ia melambaikan tangannya"Lupakan lah, jjka hal tentang keluarga Huo mudah untuk diketahui, bagaimana mungkin Ayah Huo bisa duduk dengan stabil disana? "

Chatrine berseru kaget "Lupakan?! Bu, bagaimana bisa kamu membiarkannya begitu saja, Glen akan menjemput wanita itu bulan depan!"

"Lalu apa yang ingin kamu lakukan? Sekarang berita itu tidak dapat diselidiki, tuan besar juga sudah menyetujuinya. Apakah kamu pikir kamu dapat berbuat sesuatu?"

"Aku ..."

Chatrine menggertakkan giginya dan tidak tahu harus berkata apa untuk membantah Melly, jadi dia mengatakan ia ingin pergi.

Selvie melangkah maju "Nyonya, apakah nyonya muda akan melakukan sesuatu hal yang bodoh?"

"Aku tidak sabar menunggunya melakukan sesuatu hal yang bodoh untuk mencari tahu tentang Agnes Huo ini" Melly tersenyum "Emosinya sangat tidak baik, ia terlalu gegabah, tetapi dia juga pintar. Dia ingin menjaga posisinya sebagai nyonya muda, maka ia harus lebih bersabar. "

…………

Chatrine tidak berani sembarang bertindak.

Tetapi Leon berani.

Dia telah memikirkan sebuah cara.

Leon membantu nyonya ketiga keluarga Huo untuk melakukan operasi kraniotomi dua bulan lalu.

Dia sudah mengatur waktu untuk menelpon pembantu rumah tangga nyonya ketiga dan mengatakan bahwa dia perlu berkonsultasi lanjutan dalam waktu dekat ini dan dia akan pergi ke rumahnya.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu