Antara Dendam Dan Cinta - Bab 470 Hari Ini Adalah Waktu Yang Tepat

Chatrine ternyata benar-benar dibuat marah oleh Celine Ning.

Dia awalnya memiliki pemikiran lain, tetapi dia tidak menyangka bahwa Celine Ning ini benar-benar menyebalkan, dia bahkan ingin mengintimidasinya.

Ketika dia kembali ke kamarnya, dia sudah benar-benar kesal hingga mau meledak.

Kebetulan, ibunya menelepon dan dia memberi tahu apa yang terjadi kepada ibunya.

Ibu Chatrine merenung sejenak kemudian berkata: "Chatrine, mengenai masalah ini, kamu tidak boleh bertindak gegabah."

"Bu, apakah aku belum cukup sabar? Aku selalu mengalah lagi dan lagi, namun yang aku dapatkan adalah perlakuannya yang semakin semena-mena!"

Ketika Chatrine teringat akan penampilan Celine Ning yang berbangga diri, dia merasa seolah-olah dirinya terjebak dalam lumpur, dan dia benar-benar merasa jengkel.

"Aku tahu kamu sudah cukup bersabar, tetapi sekarang ini jelas bukan kesempatan yang baik untuk bertindak." Ibu Chatrine berkata, "Kamu coba pikirkan, jika ada sesuatu yang terjadi padanya sekarang siapa yang akan dicurigai lebih dulu?"

Chatrine menutup mulutnya.

Siapa yang dicurigai lebih dulu ...

Tentu saja dia.

Di seluruh keluarga Yu, yang memiliki hubungan langsung dengannya, hanya dia, Chatrine.

Jika Celine Ning keguguran siapa yang akan mendapatkan keuntungan paling besar, tentu saja dia, Chatrine.

Ibu Chatrine tidak mendengar putrinya langsung menjawab, dia tahu dia pasti sudah memikirkannya dengan baik.

"Di rumah keluarga Yu sekarang, seharusnya ada banyak orang yang sedang menunggumu melakukan sesuatu yang bisa merusak reputasimu, dan ingin kamu mengambil langkah ini terlebih dahulu." Ibu Chatrine berkata, "Apakah kamu ingin membiarkan ini terjadi pada dirimu?"

"Tetapi bu, aku benar-benar tidak bisa menerima ini, aku ... aku sudah hampir gila di rumah keluarga Yu." Ujar Chatrine.

"Coba kamu pikirkan, sebenarnya, jika kamu hamil, itu pasti juga akan sama."

"Maksudnya sama?"

"Itu karena dia sedang hamil, jadi merasa kedudukan dirinya lebih tinggi, ini adalah masalah umum di kalangan wanita, terutama di keluarga kaya seperti kita."

Chatrine cemberut, "Bu, apakah kamu ini ibu kandungku atau bukan? Sekarang kamu masih membantu perempuan jalang itu berbicara."

Ibu Chatrine tersenyum, "Jangan sembarangan bicara, kamu adalah putri kandungku, jika beberapa waktu ini kamu sudah benar-benar tidak tahan, pulanglah dan tinggal di rumah, tinggal di rumah kita selama dua bulan, tunggu sampai dia hampir melahirkan baru kembali ke sana."

Chatrine berpikir sejenak, "Oke."

Chatrine pulang kerumahnya pada sore hari keesokan harinya.

Dia mengatakan pulang karena kesehatan ibunya tidak terlalu baik akhir-akhir ini, jadi ibunya memintanya untuk kembali dan menemaninya.

Ketika Celine Ning mendengar itu, dia tahu bahwa ini pasti ide Ibu Chatrine.

Pikiran Chatrine relatif sederhana, bahkan jika merencanakan sesuatu, dia juga akan sangat terang-terangan, siapa pun yang ingin dia hadapi, dia akan terang-terangan, paling-paling dia akan membuat pertahanan ditengah-tengah, dan membuat rintangan di tengah.

Tetapi Ibu Chatrine berbeda.

Dia sudah lalai akan itu.

Merangsang Chatrine memang akan membuat Chatrine mengambil risiko tanpa ragu, tetapi dia tidak menyangka ada orang bijak di belakangnya.

Chatrine pergi dengan membawa Seno bersamanya.

Sebelum Seno pergi, dia meninggalkan pesan ke Celine Ning.

"Begitu ada perubahan di sisi Nyonya muda pertama, aku akan memberitahumu."

Celine Ning menyisihkan masalah Chatrine untuk sementara.

Dia perlu menyelesaikan hal lain.

Yaitu urusan Claire.

Sesuai dengan waktu yang disepakati, Celine Ning pergi ke rumah sakit jiwa, dia menunggu di kursi umum di koridor, dia duduk dengan Bunga di satu sisi dan Intan di sisi lain.

Intan bertanya: "Pria yang kamu katakan bisa membantu, apakah dia akan datang sore ini?"

"Ya."

"Tetapi sekarang sudah hampir jam 3, bukankah kamu janjian dengannya jam 2?"

Celine Ning menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa.

"Tunggu."

Dia hanya mengatakan satu kata.

Yaitu tunggu.

Namun, mereka menunggu 3 jam lagi.

Air di cangkir di samping Celine Ning sudah diganti dengan air panas namun sudah dingin lagi.

Bunga tidak tahu sudah berapa kali membantu Celine Ning mengganti air di gelas kertas sekali pakai.

Langit sudah gelap.

"Nona, kamu belum minum seteguk air pun sepanjang sore, minumlah sedikit air."

Begitu Bunga meletakkan gelas air di sisi tangan Celine Ning, Celine Ning sudah berdiri dengan memegang perutnya.

"Pulang."

Ekspresi wajahnya sudah sangat dingin.

Ini adalah pertama kalinya Bunga melihat ekspresi wajah Celine Ning begitu dingin, bahkan saat dia menghadapi urusannya sendiri, dia juga tidak pernah sedingin ini.

Celine Ning adalah orang seperti itu.

Jika orang lain memperlakukannya dengan baik, maka dia akan membalasnya dengan 100% ketulusannya, dia bahkan tidak mempedulikan dirinya.

Celine Ning kembali ke rumah keluarga Yu dan langsung pergi ke gedung utama tanpa kembali ke vila.

"Nyonya muda kedua, Nyonya besar telah naik ke gunung untuk berdoa dan memberikan persembahan, beliau belum kembali." Pembantu bergegas berkata ketika dia melihat Celine Ning datang.

"Aku tidak mencari Nyonya besar, apakah Tuan muda Denis ada di rumah sekarang?"

"Ya, di lantai atas."

Pelayan itu masih tertegun sejenak, dia berkata dalam hatinya, mengapa istri Tuan muda pertama ini datang mencari adik iparnya.

Namun, ini bukan sesuatu yang bisa dia tanyakan seorang pelayan.

Celine Ning langsung naik ke lantai atas dan mengetuk pintu kamar Denis Yu.

Dua menit kemudian, pintu terbuka dari dalam.

Orang yang membuka pintu adalah Denis Yu, Denis Yu mengenakan pakaian mandi panjang dan tali dipinggangnya diikat dengan longgar, dada berotot berwarna madu terlihat.

Bunga, yang berdiri di belakang Celine Ning, tersipu begitu melihat itu, dan dia langsung menundukkan kepala.

Sebaliknya, Celine Ning melihat Denis Yu dari atas ke bawah dengan acuh tak acuh, dan menjilat bibirnya.

Ketika Denis Yu melihat Celine Ning, dia mengangkat alisnya, "Kakak ipar, apakah kamu puas dengan tubuhku?"

Celine Ning mencibir: "Sangat biasa, tidak bisa dibandingkan dengan Glen Yu."

Bunga: "..."

Denis Yu: "..."

"Jadi, kamu hari ini membohongiku?" Celine Ning tidak berencana untuk bertele-tele dengan Denis Yu, dia langsung blak-blakkan.

Denis Yu membuat ekspresi terkejut dan menepuk dahinya, "Aku lupa, hari ini aku telah membuat janji untuk pergi ke rumah sakit jiwa."

Celine Ning tampak jengkel, dia berkata dalam hatinya, kamu terus saja berakting.

Dia melangkah ke samping selangkah, "Baiklah kalau begitu, karena Tuan muda Denis tidak bermaksud untuk mengingkari janji, maka silakan."

Denis Yu berkata: "Sekarang? Bagaimana jika diganti hari lain?"

"Hari ini adalah waktu yang tepat." Celine Ning berkata, "Aku takut ingatan Tuan muda Denis tidak baik dan melupakannya lagi nanti."

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu