Antara Dendam Dan Cinta - Bab 326 Cepat Lakukan, Selesaikan Secepat Mungkin

Dia belum pernah melihat Calvin yang seperti itu.

Celine Ning meremas handuk mandi putih yang membungkus dadanya, dan berjalan ke sana, dia berkata dengan kasar: "Cepat lakukan, selesaikan secepat mungkin, aku masih memiliki urusan."

Setelah dia mengatakannya, dia langsung berbaring di tempat tidur.

Tetapi pada akhirnya dia masih tidak yakin, jadi tidak melepas handuk mandi di tubuhnya.

Calvin berbalik ke samping.

"Apakah lampunya mau dimatikan?"

"Terserah padamu, ..."

Perkataan Celine Ning berhenti begitu saja.

Dia melihat bekas luka di bahu dan dada Calvin.

Itu adalah bekas luka lepuh besar.

Kulitnya tidak mulus, itu terlihat tidak rata, dan terlihat sedikit kemerahan.

Celine Ning menghela napas.

Ini adalah bekas lepuhan yang ditinggalkan ketika Calvin membantunya untuk memblokir sup panas pada perjamuan makan keluarga waktu itu.

Kemarahan Celine Ning mereda secara perlahan-lahan.

Dia memejamkan matanya, "Calvin, aku berutang banyak padamu. Sekarang aku menyetujui permintaanmu, bukan sepenuhnya karena rekaman video di tanganmu, mulai sekarang, kita tidak berutang satu sama lain."

Tangan Calvin tiba-tiba membeku.

Dia menurunkan pandangannya dan menatap wajah wanita itu.

Tangannya tanpa sadar meremas handuk mandi di tubuhnya, dia mengerutkan kening, itu telah mengungkapkan ketegangan batinnya saat ini.

Calvin mengulurkan tangan dan melepas handuk mandinya.

Dia tiba-tiba bergidik.

Jika Celine Ning mengatakan dia tidak gugup itu tidak mungkin.

Dia tahu bahwa Calvin adalah orang yang baik, dia merasa dia tidak layak untuknya, tetapi begitu pernah melakukan ini, maka itu pasti tidak akan sama dengan sebelumnya.

Pada saat ini, pria yang menekan dirinya tiba-tiba bangkit.

Calvin pergi ke koridor, "Kamu pergi saja, pakaianmu ada di ruang ganti di sebelah kanan."

Lalu terdengar suara pintu ditutup.

Celine Ning membuka matanya, dia bergegas bangkit dan turun dari tempat tidur, dia berganti pakaian sesuai dengan instruksi Calvin.

Pertama-tama dia melihat ponsel di tasnya.

Ada banyak panggilan tidak terjawab di ponselnya.

Ketika dia melihat nama Glen, dia syok.

Dia bergegas menelpon Ariana Su.

"Ariana, kamu di mana sekarang?"

"Di sekolah, kenapa?"

"Aku butuh bantuanmu."

Celine Ning berjalan keluar, dan turun ke lantai bawah, Calvin telah mengganti pakaiannya menjadi pakaian kasual, dia memegang disk di jari-jarinya.

"Ini hanya copyan, aslinya tidak ada padaku."

Celine Ning tertegun.

"Ada orang yang mengancammu?"

Dia langsung memiliki pemikiran ini, mungkin itu bukan ilusinya.

"Iya."

"Jadi, dia mengancammu hanya ingin kamu mengatakan apa yang kamu katakan padaku tadi?"

"Iya."

Celine Ning langsung mengerti seketika.

Dia menundukkan kepalanya dan berkata: "Mayor Calvin, begini saja, ikuti apa yang ia katakan, kita lakukan sandiwara."

"Hah?" Calvin sedikit mengangkat alisnya.

"Lakukan sandiwara, dengan asumsi kita sudah pernah melakukannya satu kali hari ini, dan aku setuju dengan permintaanmu, kemudian kita pancing orang itu keluar."

Calvin tiba-tiba mengerti maksud Celine Ning, "Oke."

Celine Ning berkata: "Aku masih punya urusan, aku pergi dulu."

"Kalau begitu ... aku akan mengantarmu."

Celine Ning memiringkan kepalanya, telinga Calvin sedikit memerah.

"Tidak perlu." Dia tersenyum, "Mayor Calvin, percayalah padaku, aku tidak cocok untukmu."

Ketika Celine Ning keluar, dia langsung pergi ke pusat perbelanjaan.

Ariana Su sudah menunggunya di pintu belakang.

"Apa yang terjadi, mengapa kamu tiba-tiba mengajakku keluar?"

"Bantu aku." Ujar Celine Ning, "Glen malam ini mungkin akan menelponmu untuk menanyakan di mana aku berada, dan kamu katakan kepadanya bahwa aku pergi berbelanja denganmu."

"Kalau begitu kamu samakan perkatanmu denganku dulu."

Celine Ning tertawa, "Sudahlah, menyamakan perkataan, tidak bisakan kamu mengatakannya dengan sedikit lebih baik."

Sekarang sudah jam 9 lewat.

Celine Ning dan Ariana Su hanya pergi makan sesuatu dan menaiki taksi di depan pintu.

Taksi pergi ke rumah keluarga Yu dulu untuk mengantarkan Celine Ning, Ariana Su menurunkan jendela dan melambai padanya, "Telepon aku jika kamu butuh bantuan."

Celine Ning kembali ke rumah keluarga Yu, paman Lin masih menelepon untuk mencari orang pergi mencarinya, begitu dia melihat Celine Ning, dia terkejut, "Nyonya muda kedua sudah pulang! Cepat telepon Tuan muda untuk memberikan kabar padanya!"

Celine Ning berpura-pura bingung, "Apa yang terjadi?"

Ketika Bunga mendengar suaranya, dia bergegas berlari menuruni tangga.

"Nona! Kamu akhirnya pulang! Tuan muda menelpon dan mencarimu hingga hampir gila."

Paman Lin berkata: "Tuan muda menelpon Anda, namun tidak ada yang menjawab panggilan teleponnya."

Celine Ning mengeluarkan ponselnya, "Astaga, begitu banyak panggilan tidak terjawab ... kenapa ponselku tidak bersuara, aku tadi pergi berbelanja dengan Ariana Su di pusat perbelanjaan, kemudian aku pergi makan dengannya."

Paman Lin juga menghela napas lega, "Aku akan memberi tahu Tuan muda sekarang."

Ketika Celine Ning tiba di lantai atas, dia menelpon balik ke Glen.

"Tuan muda, aku sudah pulang."

"Aku sudah tahu, beristirahatlah lebih awal."

Celine Ning tidak keburu untuk menjelaskan apa-apa, dan Glen sudah menutup telepon.

Dia langsung merasa cemas.

Ada apa ini?

Glen dengan begitu mudahnya percaya padanya? Apakah dia sudah sia-sia mengajak Ariana Su keluar?

Ini bukan kepribadian Glen.

…………

Di sisi lain, fokus Glen di alihkan oleh hal lain.

Marlene menemukan sebuah foto.

"Foto ini adalah foto putri Nona Celine yang lahir di penjara."

Ini adalah foto lama, foto itu dicuci dengan kertas foto biasa, dan sudut-sudutnya sudah sedikit menguning.

Dalam foto itu, ada seorang gadis kecil dengan rambut dikepang, dia terlihat berusia kurang dari 2 tahun, sepasang matanya hitam besar dan cerah.

Tidak tahu mengapa, ketika Glen melihat gadis kecil ini pada pandangan pertama, dia teringat dengan Celine Ning.

Dia teringat wajah dan mata Celine Ning yang indah.

Dia adalah putri Celine Ning, tidak diragukan lagi!

Glen meremas foto di tangannya, "Apakah orangnya sudah ditemukan?"

"Belum, foto ini didapat dari sipir," Ujar Marlene. "Pada saat itu, Nona Celine juga memiliki foto ini selembar di tangannya, pak sipir lah yang khusus memberikannya kepada Nona Celine, tetapi foto ini tidak ditemukan di barang peninggalan Nona Celine."

Pupil mata Glen menjadi gelap, "Barang peninggalan apa yang dimilikinya?"

"Hanya pakaian yang biasanya dia pakai, dan beberapa peralatan."

Peralatan di dalam penjara.

Apa itu bisa dibilang barang peninggalan?

Bahkan jika dia bisa melarikan diri dari penjara, yang akan dia bawa pasti adalah barang yang dia anggap paling berharga.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu