Antara Dendam Dan Cinta - Bab 439 Kapan Prediksi Waktu Melahirkan

Hingga akhirnya Celine Ning berbicara terlebih dahulu, dan memecah kesunyian.

"Dokter Leon, aku ingin pergi untuk melakukan pemeriksaan kandungan, tolong bantu aku hubungi Dokter Febby."

Dalam kondisi seperti ini, meskipun di rumah sakit, tidak ada yang bisa dipercayai Celine Ning, selain Leon yang tahu detailnya yang bisa dipercayainya.

Mendapatkan kepercayaan seperti ini, Leon tidak tahu apakah dia merasa senang atau memulai merasakan sesuatu yang lain.

"Oke."

"Aku akan tiba di sana setengah jam lagi."

Setelah selesai mengatakannya, dia menutup telepon.

Leon memegang ponsel di tangannya dan mempertahankan postur seperti sedang menelpon seperti itu tanpa bergerak untuk waktu yang lama.

Hanya ada nada bip yang terdengar di telepon.

Setelah beberapa waktu, dia baru meletakkan ponsel di tangannya dan mengalihkan pandangannya ke di jendela depan, setelah beberapa detik, dia mengangkat ponsel lagi dan memutar nomor telepon Febby Su.

Febby Su juga tidak menyangka Celine Ning sudah kembali, dan dia hamil.

Dia datang ke lobi rumah sakit bersama Leon.

"Apakah yang menelponmu benar-benar dia?"

"Yah."

Perkataan Leon terdengar sangat tenang, tetapi ada makna lain di dalamnya.

Dia berhenti sejenak, kemudian lanjut berkata: "Kamu jangan khawatir aku akan menepati janjiku untuk menikahimu."

Febby Su tersenyum.

Senyuman ini adalah senyuman tidak berdaya.

Dia teringat ketika suatu kali dia memberi tahu teman-temannya tentang hubungannya dengan Leon.

Seorang teman berkata: "Perasaan yang dipaksakan tidak akan membuahkah hasil yang baik, jangan membuat dirimu sendiri menderita, bersama dengan seseorang yang tidak mencintaimu, bahkan jika kamu bersama dengannya kelak, kamu juga akan sangat lelah."

Tetapi seorang teman lain berkata: "Kamu selalu berharap bisa menikah dengannya, sekarang impianmu itu akan segera terwujud, apa lagi yang kamu pikirkan?"

Mereka adalah orang yang selalu menjadi saksi cintanya.

Menyaksikan dia mengejarnya, menyaksikan dia diam-diam menyukainya.

Oleh karena itu, Febby Su pada saat itu berkata: "Aku ingin menikah dengannya."

Dia percaya bahwa pernikahan tidak hanya berdiri karena cinta, saat mereka bersama, dia akan membuat Leon tersentuh.

Sekitar 10 menit kemudian, ponsel Leon berdering.

Itu adalah panggilan telepon dari Celine Ning.

"Kami sudah sampai, di lantai berapa?"

"Sudah sampai?" Leon melihat ke samping dengan cemas, namun dia tidak melihat orang yang dikenalnya.

"Yah, Kolonel Calvin mengendarai mobil hingga ke garasi parkir bawah tanah, kami naik dari lantai bawah tanah, sekarang kami di lantai 3."

Leon menatap Febby Su, Febby Su menggambar angka 7.

"Lantai 7."

Febby Su mengambil inisiatif untuk mengambil ponsel dari tangan Leon.

Jari-jarinya menekan bagian belakang ponsel dengan ringan, dan dia berkata dengan lembut: "Nona Agnes, kamu langsung pergi ke ruang USG, ada seorang dokter yang telah aku atur di sana, Dokter Leon dan aku sekarang di lobi, kami akan segera naik."

"Oke."

Febby Su tidak tahu bagaimana perasaan Leon saat ini.

Dia jelas-jelas sudah menunggunya di lobi, tetapi dia malah sudah naik sendiri.

Hati Leon pasti merasakan perasaan lain.

"Ayo naik."

Leon tidak mengatakan apa-apa, dia membawa Febby Su naik ke lift lagi.

Lift langsung naik ke lantai 7, terdengar suara ding, dan pintu lift terbuka, Leon tadi berencana keluar, namun ia dipegang oleh wanita di sampingnya.

Tangannya menjadi erat dan dia menatapnya dengan cemberut.

Febby Su mengencangkan genggamannya dan berjalan keluar sambil tersenyum.

"Kita adalah tunangan, Leon."

Leon akhirnya menyerah untuk mencoba melepaskan tangan Febby Su.

Mereka berdua bergegas berjalan ke sana dan berdiri di pintu ruang USG, Celine Ning dan Calvin Li berdiri berdampingan.

Celine Ning menyaksikan Leon berjalan masuk, dia mengalihkan pandangannya dari wajahnya ke tangan yang bergandengan dengan Febby Su, dia tiba-tiba tersenyum, "Dokter Leon, selamat pagi!"

Leon menatap Celine Ning dengan sangat antusias.

Sudah setengah tahun tidak bertemu, Celine Ning tampaknya masih sama seperti sebelumnya, dan terlihat secantik sebelumnya.

Namun perutnya ...

Mata Leon melihat ke perut Celine Ning.

Meskipun ia bukan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, tetapi ilmu medis saat dia di tingkat sarjana dan pascasarjana semuanya mempelajari ilmu klinis.

Menurutnya sekarang, usia kandungan Celine Ning setidaknya sudah 7 bulan.

Ketika masuk ke ruang USG, Febby Su mengambil inisiatif untuk melangkah maju.

"Nona Agnes, kamu berbaringlah."

Celine Ning tidak bergerak untuk sementara waktu.

Febby Su mengikuti pandangan matanya dan menatap dua pria yang berdiri di depan pintu, matanya sedikit berkedip.

"Tuan-tuan, bisakah kalian keluar sebentar?"

Di samping ada seorang perawat yang terpana kepada mereka, dia berkata: "Tidak apa-apa, di sini bisa ditemani oleh anggota keluarga."

Febby Su menjelaskan dengan sangat baik dan ramah: "Tetapi mereka berdua bukan anggota keluarganya."

Celine Ning duduk di samping dan menatap Calvin Li, "Kolonel Calvin, kamu tunggu aku di luar, ini tidak akan terlalu lama."

Leon berbalik terlebih dahulu, dan Calvin Li mengikutinya, lalu dia menutup pintu.

Mereka berdua bersandar di dinding di kedua sisi pintu masuk ruang USG, dengan tangan dimasukkan ke saku.

"Kamu benar-benar menemukannya."

"Yah." Calvin Li berkata dengan santai, "Aku pernah mengatakan, aku tidak akan menyerah."

Leon tiba-tiba merasa tenggorokannya gatal, gatal hingga keinginan merokoknya datang.

Dia berbalik dan berjalan pergi, "Aku pergi merokok."

Calvin Li menatap bagian belakang Leon, "Jadi, apakah kamu sudah mengalah?"

Leon menghentikan langkah kakinya.

Dia teringat akan apa yang dia katakan kepada Calvin Li di perjamuan makan keluarga Yu beberapa bulan yang lalu.

Jika Calvin Li bisa menemukan Celine Ning, dia akan memberikannya padanya.

Setelah beberapa bulan ia terus bermimpi dan merasa tidak tenang, akhirnya setelah Celine Ning kembali dengan selamat dia merasa lebih tenang.

Dia berkata dengan tidak menolah: "Aku mengalah."

…………

Di dalam ruang USG.

Perut Celine Ning yang menonjol diolesi dengan gel, dan Febby Su menggerakkan detektor di perutnya.

"Kamu lihat bayimu."

Febby Su berkata pada Celine Ning sambil menunjuk gambar di komputer di depan.

Celine Ning sudah melihatnya.

Seorang bayi sedang meringkuk.

Febby Su berkata: "Ini adalah anak laki-laki, usia kandungan 7,5 bulan, tepatnya, 29 minggu + 8 hari, sedikit kurang gizi, kamu beberapa waktu ini harus makan makanan yang lebih bergizi dan menambah gizi, posisi janinmu sangat bagus, nanti kamu dapat melahirkan dengan normal."

Celine Ning mengangguk.

Febby Su menyerahkan tisu ke Celine Ning dan menyuruhnya untuk menghapus gel di perutnya.

Celine Ning duduk di samping.

Febby Su mengambil hasil dan foto USG dari perawat di sebelahnya, "Kamu keluar dulu."

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu