Antara Dendam Dan Cinta - Bab 432 Tampak Seperti Daratan

Namun, karena perbuatannya, dia akhirnya membuat Calvin Li menjauh darinya.

Calvin Li sudah tidak pernah menjawab panggilan telepon Wulan sejak hari itu.

Bahkan jika Wulan menelpon ke kemiliteran, Calvin Li juga memiliki berbagai cara untuk tidak menjawab teleponnya, karena hubungan keluarga Wulan relatif kuat, dia bisa masuk dan keluar dari wilayah kemiliteran untuk mengunjungi Calvin Li.

Ini juga kebetulan membuat orang-orang di wilayah kemiliteran mengetahui hubungan Wulan dan Calvin Li yang tidak biasa, bahkan atasan Calvin Li sudah tahu dan mencoba untuk mencocokkan mereka berdua.

Jadi, Wulan dapat duduk di sini dan menemani Calvin Li di helikopter, itu juga berhubungan dengan atasannya.

Calvin Li menatap lurus ke depan, suaranya sangat dingin, "Jangan melakukan sesuatu yang buruk lagi padanya."

Wulan merasa perkataan Calvin Li seperti pedang yang menusuk ke dadanya, rasa sakit itu sangat mendalam.

"Calvin Li, apakah kamu benar-benar suka wanita yang sudah menikah ini?" Wulan menggosok ujung renda lengan bajunya dan berkata dengan lembut, "Aku tidak tahu wanita yang begitu rendahan, yang sudah menikah dan menjadi istri kedua orang, bagaimana kamu bisa menyukainya, kecuali kamu memiliki hobi lain? Apakah seleramu seperti itu? "

Calvin Li tidak mempedulikan perkataannya, dia sudah mulai mengamati wilayah sekitar.

Jarak antara helikopter dan laut sangat dekat, untuk menjamin bisa melihat orang dalam lingkup pencarian.

Sinar dari helikopter mengenai laut, dan itu bisa menerangi satu area.

Wulan lanjut berkata: "Calvin Li, aku hanya ingin bertanya, sebenarnya apa yang kamu sukai dari dia? Apa yang kamu sukai dari dia, bukankah aku bisa belajar darinya?"

Calvin Li masih tetap tidak berbicara.

Wulan sejak kecil juga merupakan anak kesayangan, berapa banyak orang yang ingin berbicara dengannya, namun dia tidak mempedulikannya, mana pernah dia merasakan pengabaian seperti itu.

Dia berkata: "Calvin Li, kamu menyerah saja! Mereka sudah menghilang selama 5 bulan di laut, waktu penyelamatan terbaik adalah 72 jam, sekarang mungkin semua tulang telah dimakan habis! Tanpa disadari mereka sudah mati tanpa jejak."

Jari-jari Calvin Li semakin mengencang, nadi hijau di punggung tangannya sudah menonjol.

Dia menekan konsol sejenak, lalu meninggalkan kursi dan berjalan menghampirinya.

Wulan menyaksikan pria jangkung itu tiba-tiba berdiri, dia terkejut, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Calvin Li mengatur rute otomatis, dia berdiri di depan kursi Wulan dan menatapnya dari atas, "Apakah kamu percaya atau tidak, aku bisa mendorongmu keluar dari helikopter sekarang, dan kematianmu juga akan tidak disadari."

"Kamu sedang bercanda!"

"Kamu bisa melihat apakah aku bercanda atau tidak."

Calvin Li membungkuk.

Kemaskulinannya tiba-tiba memancar, Wulan merasa napasnya seolah-olah berhenti pada saat ini.

Jika bukan pada tempat seperti ini, ketika pria yang disukainya berada begitu dekat dengannya, detak jantungnya berdebar kencang, dan wajahnya memerah, dia pasti akan merasa bahwa dia sangat bahagia.

Pada saat ini, Calvin Li mengklik dan melepaskan sabuk pengaman Wulan.

Segera setelah itu, pergelangan tangannya dipegang erat oleh pria itu dan ditarik mundur dengan keras, dia terhuyung-huyung menuju pintu kabin.

Pintu kabin terbuka.

Ada angin kencang bertiup di luar, dan rambut panjang wanita itu langsung terbang ke arah belakang.

"Ah!"

Wulan ditekan oleh Calvin Li hingga ke pintu kabin, dia melihat ke bawah, itu sangat tinggi, dan di bawah ada laut biru yang dalam.

Tangannya memegang sisi pintu dengan erat, "Calvin Li, apakah kamu sudah gila!"

Calvin Li berkata di sisi telinganya: "Nona Wulan, apakah kamu percaya padaku?"

"Aku percaya! Aku percaya! Kamu lepaskan aku dulu!"

"Aku tidak bercanda."

Suara Calvin Li, disertai dengan udara dingin di atas laut, itu membuat Wulan tampak membeku di lapisan es.

"Aku tahu, aku tahu, aku tidak akan mengatakannya lagi, dan aku juga tidak akan melakukan apa-apa padanya lagi, aku mendoakannya panjang umur!"

Wulan menatap ke bawah.

Itu sangat menakutkan.

Setelah beberapa detik, mungkin beberapa menit, Calvin Li baru menutup kembali pintu kabin.

Dia melepaskan Wulan.

Wulan tampak seperti lumpuh, dia berjongkok ke bawah dengan bersandar di kusen pintu.

Dia terengah-engah, dia tidak berani bergerak satu langkah pun, seolah-olah semua nadi dan tulangnya telah dilepas.

Dia melihat ke arah ruang pilot.

Pria itu berada membelakangi pintu, dia menatap lurus ke depan, seolah-olah pria yang tadi berjalan ke arahnya dengan suara dingin dan kejam itu tidak ada.

Wulan duduk di pintu untuk waktu yang lama.

Dia awalnya tidak berniat bangkit, tetapi seiring dengan goncangan tiba-tiba pada helikopter, dia berteriak histeris dan buru-buru naik ke tempat duduknya, dia mengangkat tangan dan mengencangkan sabuk pengaman, setelah dia menggunakan sabuk pengaman, tangannya gemetaran.

Calvin Li malah sangat terfokus, dia mengalihkan semua perhatiannya pada pencarian.

Helikopter diturunkan hingga sangat rendah dan hampir menyentuh permukaan laut.

Ombak bergulung di laut dan helikopter berada di atasnya.

Wulan tadi merasa duduk dekat jendela dan melihat awan di luar adalah hal yang sangat baru, melayang di atas laut dengan pria yang disukainya di langit biru adalah suatu hal yang romantis.

Tetapi sekarang, dia hanya merasa ketakutan.

Dia merasa bahwa pria ini akan memposisikan helikopter langsung masuk ke laut.

Calvin Li mencari dia area lain lagi.

Dia mencari di laut setiap hari sesuai dengan rencana di peta.

Dia melakukan pencarian perwilayah di laut.

Dan sekarang...

Calvin Li tiba-tiba memiliki dorongan kuat di benaknya.

Untuk pertama kalinya, dia tidak ingin mengikuti petunjuk pada peta, dia ingin menerobos kabut di depannya dan mencari sesuai dengan nalurinya.

Dia melemparkan peta ke samping, kemudian terbang lurus ke depan.

Wulan dikejutkan oleh kecepatan pesawat yang tiba-tiba bertambah, dia merasa sabuk pengaman sudah mencekik dadanya.

"Cal, Calvin Li, kamu mau pergi ke mana?"

Calvin Li tidak menjawab.

Dia mengeluarkan teleskop dan melihat ke depan.

Samar-samar, tampaknya ada bayangan hitam, itu tampak seperti daratan.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu