Antara Dendam Dan Cinta - Bab 285 Hatinya Seperti Lubang Tanpa Dasar

Dia berkata kepada Glen: "Kamu tidak mengenalnya, dia tidak memberi banyak uang, tidur selama satu malam harganya berapa, sekali memasak harganya berapa, meminjam uang perlu buat nota, tinggal dirumah harus membayar uang sewa, aku benar-benar belum pernah melihat Tuan muda yang pelit dirinya."

Jared bergegas mengiyakannya: "Ya, terakhir kali kak Hansen juga meminjam mobil sportku selama sehari, dia mengatakan meminjamnya untuk dipinjamkan."

Hansen Song menunjukkan ekspresi mau merahasiakannya, "Kalian bukan aku, bagaimana kalian bisa mengenalku dengan baik."

Jeffry Huo: "..."

"Yang paling tidak aku sukai adalah berbicara dengan orang-orang sepertimu yang terlihat baik namun sebenarnya jahat." Jeffry Huo menoleh ke Glen,"Wanita tadi ... apakah dia orang yang dimasukkan ibumu ke kediamanmu?"

"Iya."

Glen mendongak dan menelan cairan anggur di gelas anggur yang tinggi hingga habis.

Jeffry Huo menoleh, "Aku dengar kamu cukup menyukainya? Dan selalu bersamanya setiap malam."

Glen mengangkat alisnya, "Apakah kamu rasa itu mirip?"

Jeffry Huo mendengus, "Aku pikir itu cukup mirip, kamu memainkan akting ini dengan sangat nyata."

Glen tidak menjelaskan.

Dia menuang segelas anggur untuk dirinya sendiri lagi, tiba-tiba dia menyipitkan matanya, dan lanjut berkata, "Dia benar-benar tidak memiliki hati nurani."

Tiba-tiba keluar satu kalimat, itu membuat Jeffry Huo tertegun sejenak, beberapa saat kemudian dia baru merespons.

"Apakah maksudmu adikku itu."

Ketika perkataan ini keluar, itu menarik perhatian dua orang lainnya

Hansen Song pernah melihat Celine Ning. Sekilas, dia hanya merasa dia lembut, tidak seperti Ariana Su, yang sangat pedas dan membuat orang ingin menaklukkannya.

Jared belum pernah melihat Celine Ning, tetapi sekarang dahinya tertulis kata penasaran.

"Aku belum pernah melihatnya, bagaimana wajah kakak ipar kedua ini?"

Ketika melihat Glen tidak menjawab, Jared bertanya pada Jeffry Huo.

Jeffry Huo berkata, "Kamu jangan pedulikan dia orangnya bagaimana, kak Glen-mu, benar-benar sangat menyukainya."

Pupil mata Jared melebar, "Benarkah itu? Ning ..."

Sebelum dia selesai mengatakannya, Jeffry Huo menendang Jared dengan keras di bawah meja teh.

Jared meratap kesakitan.

Jeffry Huo sudah bangkit dari sofa, "Glen, ayo pergi ke sana untuk minum?"

Glen mengikutinya.

Jared menggosok betisnya sambil menyeringai, "Kenapa kak Jefry menendangku?"

Hansen Song mendengus dingin, "Kamu memang sudah seharusnya ditendang. Siapa yang menyuruh mulumu bocor, jika kamu tidak dihentikan, apakah kamu akan menyebutkan nama Felicia?"

Jared mengeluarkan lidahnya dan menggaruk kepalanya, "Yang aku katakan adalah kenyataan, dulu kak Glen begitu menyukia Felicia, sekarang ..."

"Kata-kata seperti itu, kelak jangan dikatakan lagi." Hansen Song memotong perkataan Jared.

Jeffry Huo mengeluarkan sebotol anggur dari lemari anggur, dan mengambil dua gelas anggur tinggi, dia pergi ke teras luar bersama Glen, meletakkan botol itu di atas meja bundar gaya Eropa berwarna putih, menuangkan dua gelas anggur dan memberikan segelas anggur ke Glen.

Glen memegang gelas anggur, berjalan ke pagar, membungkuk dan bersandar di pagar, dia melihat ke kejauhan.

Jeffry Huo berjalan mendekatinya, memegang gelas anggur tinggi dan bersulang dengan gelas anggur tinggi Glen, "Dia membuatmu marah lagi?"

Glen menyesap anggur.

Jeffry Huo lanjut berkata: "Normal, di urusan percintaan, siapa yang tergerak dulu dia yang akan kalah."

"Apa maksudmu?" Glen berbalik dan bertanya, "Dia tidak mencintaiku?"

"Menurutmu?" Jeffry Huo bertanya balik, "Jika kamu yakin dengan jawaban untuk pertanyaan ini, kamu juga tidak akan datang untuk minum alkohol untuk menenangkan diri?"

Glen terdiam.

Setelah beberapa lama, dia berkata, "Dia sangat penurut dan patuh, sama seperti sebelumnya, ibuku memasukkan wanita ke sisiku, dia juga tidak menghentikannya dan bertengkar denganku."

"Bukankah itu bagus, sehingga tidak perlu merusak hubunganmu dan ibumu, dan tidak perlu membuatmu terjepit di tengah-tengah hingga tidak tahu harus berbuat apa."

"Aku malah ingin dia mempersulitku!" Suara Glen yang tertekan meledak, dia meminum anggur di gelas anggur tinggi di tangannya hingga habis, "Coba kamu katakan, apakah wanita biasa ingin berbagi suaminya dengan wanita lain? "

Jeffry Huo mengangkat bahu, "Kamu salah menanyakan orang, aku bukan wanita, bagaimana aku tahu."

Glen mengerutkan kening, dia berbalik, mengambil botol anggur, dan menuangkan segelas anggur lagi, dia langsung meminumnya hingga habis, "Dalam dua hari terakhir, aku selalu bersama Helen Ming ini, aku menunjukkan aku sangat menyukainya, bahkan Chatrine pun tahu menunjukkan kecemburuannya, tetapi dia tidak menunjukkan apa-apa. "

"Dia merasa itu sudah seharusnya, kamu terlalu baik padanya, sehingga membuatnya tidak tahu terima kasih kepadamu," Ujar Jeffry Huo, "Selain itu aku sudah mengatakannya sejak awal, hati wanita ini seperti lubang tanpa dasar, kamu belum tentu bisa mengisinya hingga penuh. "

Glen sangat diam, dia terus minum.

Jeffry Huo memperhatikan sebotol anggur telah habis, dia mengangkat tangannya dan memegang botol itu, "Jangan minum lagi, hanya demi wanita seperti itu, itu tidak layak."

Glen melepaskan tangan Jeffry Huo dan menuangkan segelas anggur lagi.

Jeffry Huo menyipitkan matanya, "Begini saja, biarkan dia kembali ke rumah kami dua hari ini, aku akan membantumu menceramahinya."

"Kamu?" Mata Glen kabur karena mabuk, "Apakah kamu bisa mengembalikannya dengan utuh atau tidak, itu masih sebuah masalah."

Jeffry Huo: "... Apakah aku terlihat begitu jelas?"

Glen mengangguk, "Cukup jelas."

"Jadi menurutmu apa yang harus aku lakukan? Aku ingin membantumu menceramahinya, namun kamu takut aku tidak memperlakukannya dengan baik, jadi kamu sekarang hanya curhat saja kepadaku?"

Glen mengguncang gelas anggurnya dan tidak mengatakan apa-apa.

Pesta itu berlangsung hingga pukul 2 subuh.

Glen minum banyak anggur, tetapi matanya masih jernih.

Jeffry Huo memanggil sopir untuk datang mengantarnya pulang, kemudian dia sekalian mengantar Glen pulang terlebih dahulu.

Di pintu rumah keluarga Glen, Jeffry Huo melirik Glen yang menutup matanya di kursi dan langsung berkata kepada sopir: "Pergilah ketuk pintu petugas keamanan dan suruh Nyonya muda kedua mereka keluar untuk menjemput Glen, Tuan muda mereka sudah pulang."

…………

Celine Ning hari ini tidur nyenyak.

Tidak ada Glen dan Helen Ming di kamar sebelah, begitu memeluk bantal dia tertidur.

Ketika dia tidur setengah sadar, sebuah ketukan pintu membangunkannya dari tidur.

Celine Ning memegang dahinya, bangkit dan pergi membuka pintu.

"Ada apa?"

Begitu pintu dibuka, lampu di koridor luar membuat Celine Ning menutup matanya, dan setelah beberapa detik beradaptasi dia baru membuka matanya lagi.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu