Antara Dendam Dan Cinta - Bab 164 Membakar Uang Kertas untuk Orang Meninggal

"Kamu hanya punya watu satu malam ini, jika ada yang tidak bisa kamu kerjakan, sebut namaku, malam ini aku akan berada di kantor tidak akan pergi."

Celine mengangguk kepala dengan kuat, "Baik, terima kasih Dokter Leon."

Leon mengangkat alisnya, dan jarinya memainkan teliganya, "Perkataanmu ini sudah sering kudengar, tidak ada kah perkataan yang baru?"

Celine menggigit bibir yang pucat, "Aku...... aku tidak bisa berjanji untuk yang lainnya, tetapi, Dokter Leon, kebaikanmu padaku, aku akan mengingatnya selamanya."

Leon melambaikan tangannya, "Aduh, jangan berpura menjadi orang baik, aku tahu anak gadis sekarang menyukai lelaki nakal."

Celine tertawa, "Tenang saja, aku selamanya tidak akan menyukai lelaki nakal, lagipula aku bukan gadis lagi."

Dia menarik pintu, lalu keluar.

Leon meletakkan gelas kaca di atas meja, hatinya sedang berpikir, kenapa dia bukan gadis lagi, umurnya belum sampai 20 tahun.

....................

Celine pertama kali merasa tekanan besar.

Dia bisa berakting di rumah Glen, karena sebagai pembantu wanita, dia tidak memerlukan teknik apapun.

Tetapi sekarang sebagai "anak magang" dari "jurusan kedokteran", dia sungguh harus berpura-pura bisa.

Untungnya, Celine pernah mengikuti Leon datang ke laboratorium dalam rumah sakit ini, dan menjadi wakil Leon, hal ini membuatnya memiliki sedikit pengetahuan.

Hanya saja, meskipun dia memiliki bakat di bidang kimia, tetapi dia dengan kedokteran berbeda alur.

Untungnya, Direktur Zhang melihat Celine merupakan orang yang direkomendasi oleh Leon, ia tidak banyak berkata padanya, lalu membiarkannya mengikuti senior untuk menjelaskan dasar penyakit leukimia.

Celine duduk di depan komputer, untuk menunggu giliran terakhir di malam hari untuk memeriksa kamar.

Ia tidak makan malam, dia memberikan telepon pada Ibu Laura, katanya besok adalah hari peringatan kematian orangtuanya, ia telah pergi bersembahyang, jadi tidak akan pulang ke rumah Glen.

Mumpung ia menuliskan di kalender hari ini adalah hari peringatan kematian, jika ia mengganti hari ia akan ditanya, dan ia memodifikasi hari tanggalnya.

Dia bosan tidak ada kerjaan, ia membuka laptop dan melihat kasus pengidap leukimia.

Penyakit leukimia sering terjadi pada anak-anak dan remaja.

Celiine membawa kasus pengobatan leukimia. Ada yang diobati, tetapi kasus individu tidak banyak, yang lannya kebanyakan pada tahap pengobatan jangka waktu lama.

Dari beberapa foto, anak yang melakukan pengobatan jangka lama, menunjukkan perbedaan tingkat kerontokan, kulit memutih.

"Susan!"

Seniornya memanggilnya, Celine meresponnya setelah beberapa detik, ia baru teringat bahwa Leon telah memberikannya nama baru, ia terburu-buru menjawabnya.

"Waktunya untuk memeriksa kamar, ikut denganku."

Kakak senior ini bernama Mindy He, ia orang yang sangat lembut sabar, enak diajak berbicara.

Celine mengikuti Mindy, pemeriksaan dilakukan sekamar demi sekamar, Celine mendengar dengan teliti pertanyaan Mindy dan mengingatkan keluarga pasien hal yang harus diperhatikan.

Pemeriksaan kamar dilakukan selama satu jam lebih, dari jam 9 lewat sampai jam 10 lewat.

Ia keluar dari kamar pasien yang terakhir, Celine berkata:"Senior, hanya segini kamar pasiennya?"

Mindy menganggukkan kepalanya, dan memegang buku catatan di tangannya, "Iya, hanya segini."

"Tidak ada yang lain lagi?"

"Tidak ada, kamu sudah bisa kembali beristirahat." Mindy memberikan buku catatan itu pada Celine, "Aku pergi ke toilet dulu. Kamu pulang saja duluan."

Celine mengambil buku cacatan itu dan berjalan pulang.

Apakah, dia sungguh membuat kesalahan?

Saat ia kembali ke kantor, Celine melempar buku catatan itu ke atas meja.

Lembaran dalam buku catatan itu terbuka, menunjukkan salah satu halaman di dalamnya.

Tadi setiap Mindy mengecek satu kamar, ia pasti akan mencoreng di buku catatan itu.

Tetapi halaman ini......

Kosong, tidak ada catatan sama sekali.

Di atasnya hanya tertulis nomor kamar: V8212.

Menunggu Mindy kembali, Celine segera mengambil kertas kosong itu lalu mencari Mindy.

Mindy mengerutkan keningnya, dan langsung menarik kertas itu, "Salah jepit."

Celine melihat dalam mata Mindy seperti ada yang disembunyikan.

Sepertinya, nomor kamar ini ada sesuatu!

"Senior, kenapa nomor kamar ini sangat aneh? Aku juga pernah melihat nomor kamar vip, semuanya 3 angka, tetapi kenapa ada yang 4 angka?"

"Kamu tidak perlu peduli, hal ini berhubungan dengan kepala rumah sakit."

Sudah sampai pembahasan ini, jika Celine banyak bertanya lagi, ia akan kelihatan sangat ingin mengetahuinya.

Dia mengambil hp, memfoto nomor kamar ini, dan mengirimkan pada Leon.

【Aku tidak menemui siapapun, hanya nomor kamar ini.】

Tidak lama kemudian, Leon menjawab: 【Kamu istirahatlah, selanjutnya serahkan padaku. Besok pagi setelah pulang kerja kamu langsung ke kantorku, ganti baju dan pergi.】

Celine tidak ada maksud ingin tidur.

Malam hari di rumah sakit sangat tenang, Celine tidak bermaksud ingin tidur. Meskipun matanya lelah, tetapi otaknya masih sangat segar.

Dia melihat ruang piket tidak ada hal yang bisa dikerjakan, jadi ia naik lift ke atap lantai paling atas.

Begitu keluar dari lift, udara dingin yang menghembus membuatnya kedinginan hngga masuk ke dalam tulang, dan membuatnya bersin.

Saat itu, ia memakai baju yang tipis, sungguh kesalahan besar.

Celine berdiri sendiri di jendela, berputar dan ingin turun. Tetapi melihat di atas atap, langit yang hitam, tetapi ada planet mars yang berkedip.

Dia mengamatinya, itu seperti bayangan orang.

Baju seragam putih dari rumah sakit, kelihatannya ia adalah orang di dalam rumah sakit.

Ia jongkok di sudut, badannya menahan angin dari berbagai arah, di depannya ada api yang bertumpuk.

Orang ini sedang mencari kehangatan?

Celine penasaran, ia mengelus pundaknya, dan berjalan mendekat.

Setelah mendekat, ia melihat bahwa itu bukan hanya tumpukan api, melainkan uang kertas yang dibakar untuk orang yang telah meninggal.

"Kakak, kamu tenang ya, aku pasti akan menemukan wanita itu, agar ia membalasnya dengan nyawa!"

Orang ini sambil membakar kertas, sambil terus berbicara.

Langkah kaki Celine yang pelan, tetapi masih bersuara.

Orang ini mendengar di belakangnya ada suara, dan segera membalikkan badan, "Siapa?!"

Celine baru melihatnya dengan jelas, dia seorang suster.

Suster wanita melihat Celine menggunakan jubah putih, juga tidak tahu ia ketakutan atau kedinginan, seluruh badan menggigil, dan segera memijak dan memadamkan uang kertas yang sedang dibakar.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu