Antara Dendam Dan Cinta - Bab 232 Ingin Melahirkan Anak Siapa?

"Direktur Zhang akrab dengan Keluarga Glen, sebelum ini telah berkomunikasi dengannya terlebih dahulu, tapi tidak baik untuk mengatakan hal ini, juga tidak mudah untuk meminta Direktur Zhang menghubungi rumah sakit lain ..."

"Segera hubungi Tuan Muda, dan suruh dia kembali."

Melly menyesap secangkir teh di hadapannya dan berusaha menekan api amarah yang terus naik di hatinya.

Pagi ini, dia benar-benar menerima telepon dari Direktur Zhang di rumah sakit. Untungnya, dia memiliki hubungan lama dengannya, sehingga dia menghubunginya terlebih dahulu, dan bertanya situasi dasar dengan sopan. Melly pun langsung menjatuhkan ponselnya saking terkejutnya!

Dia buru-buru meminta Direktur Zhang untuk menghentikan Glen, sebisa mungkin untuk tidak melakukannya.

Setelah menutup telepon, Melly pun berpikir bahwa ini tidak benar.

Ia teringat soal memaksa Celine meminum pil KB, ternyata karena itu, wanita itu juga tidak jelas, malah menanyakannya pada Glen. Baru saja saja dinikahi beberapa hari, sudah masuk ke tempat pengasingan saja. Sekalipun ini dianggap sebagai solusi untuk masalahnya, tetapi siapa sangka, tiba-tiba ...

Melly meletakkan cangkir teh itu di atas meja dengan keras, "Ada apa ini? Sudah berapa menit, kenapa orangnya masih tidak turun juga?"

Nadia Zhao berjalan menuruni tangga, "Maaf Nyonya, Nyonya muda kami tidak bisa bangun."

Melly segera berdiri, "Tidak bisa bangun? Apa dia sudah mau mati?"

Jika dia benar akan mati, dia pasti benar-benar akan merayakannya dengan petasan!

Nadia Zhao menunduk, "Nyonya muda mengalami demam hingga tiga puluh sembilan derajat tadi malam. Dia masih berbaring sekarang. Dia merasa pusing jika bangun, ia tidak bisa berdiri."

Melly tersenyum marah, "Apakah ini gejala penyakitnya? Pergi dan panggil dokter keluarga kemari! Kita lihat apakah Nyonya muda baru ini benar-benar sekarat!"

Dokter keluarga datang dan naik ke lantai atas, ketika turun, ia melapor ke Melly, "Nyonya muda terlalu lemah, demamnya hingga 39 derajat. Aku sudah meresepkan obat pereda demam tecepat."

"Butuh waktu berapa lama untuk reda?"

"Mungkin sekitar dua jam."

Melly langsung melangkahkan kakinya dan naik keatas. Tante Selvie segera menyuruh orang untuk menghentikannya.

"Nyonya!"

Tante Selvie berjalan ke sisi Melly dan berkata di telinga Melly: "Nyonya, jika anda naik sekarang, anda hanya mempermalukan diri sendiri di hadapan Keluarga Glen yang lainnya."

Seketika, Melly menghentikan langkah kakinya.

Tanpa perlu Tante Selvie mengatakan hal lain, Melly langsung mengerti.

Belum lagi, dia adalah wanita tertua dari Keluarga Glen. Tidak pantas untuk turun ke bawah dan melihat seorang selir yang sakit. Terlebih lagi, hari ini dia datang dengan tujuan untuk membuat pertarungan, jika sekarang dia terburu-buru seperti ini, pasti akan membuat orang tertawa terbahak-bahak, terutama jika terdengar sampai ke telingan Fera dan suzy ...

Melly melirik ke atas tangga, memapah lengan Tante Selvie, dan berkata kepada Nadia Zhao: "Karena Nyonya muda kalian sedang sakit, kalau begitu rawatlah baik-baik!"

Sepanjang hari, Melly telah menghubungi Glen lebih dari sepuluh kali.

Sampai malam tiba, Glen kembali ke rumah. Paman Lin pun melaporkan kejadian hari ini. Mendengar bahwa Nyonya muda terkena demam, ia mengerutkan keningnya.

"Apa yang terjadi?"

"Aku sudah memanggil dokter untuk datang dan meresepkan obat. Tadi sore ia sudah banyak berkeringat, dan suhunya juga sudah turun. Ia baru saja makan bubur tadi."

Ketika Glen bersiap melangkahkan kakinya untuk naik. Paman Lin berkata: "Tuan muda, nyonya besar ... menyuruh anda pergi ke gedung utama untuk menemuinya ketika anda kembali."

Glen berkata, "Aku akan ganti baju dulu."

"Tidak perlu, Tuan muda!"

Suara Tante Selvie terdengar tiba-tiba.

Dia sedang menunggu di luar, tiba-tiba seseorang melaporkan bahwa mobil Glen telah memasuki pintu utama rumah, dia pun bergegas mencari orang tersebut.

"Tuan muda, Nyonya besar seharian ini sedang marah, ia menunggu anda pergi menemuinya memberikan jawaban."

Glen menghentikan langkah kakinya, "Baiklah."

Dia mengikuti Tante Selvie ke gedung utama. Dalam perjalanan, Tante Selvie dengan sungguh-sungguh berkata: "Tuan muda, Nyonya besar adalah ibumu sendiri. Jika di bilang, semua orang bisa saja menyakitimu, tapi ibumu adalah satu-satunya orang yang tidak akan menyakitimu. Ini semua demi kebaikanmu. Maafkanlah dia. "

Glen hanya tersenyum, "Terima kasih untuk perhatiannya, Tante Selvie."

Tante Selvie menoleh dan menatap Glen dalam diam.

Sebenarnya ia sudah dewasa, jika dibandingkan dengan Glen kecil yang baik dan penurut, benar-benar menjadi dua orang yang berbeda. Dia merasa bahwa pria itu menjadi semakin tidak terduga. Bujukan yang sudah akan ia lontarkan pun akhirnya ia telan kembali.

Glen telah tiba di ruang teh gedung utama.

Melly duduk di sebelah meja diantara teko teh, dengan semangat ia menyeduh air mendidih ke dalam teh yang menebarkan wangi semerbak.

Glen berjalan masuk, "Apakah ini teh melati? sangat segar dan menyenangkan, aku dengar dari tante Selvie, katanya jika ibu marah ibu harus minum teh untuk meredakan kemarahan."

"Amarahku ini, teh pun tidak bisa meredakannya, ini semua gara-gara kamu!" Melly menunjuk Glen. "Jika bukan Direktur Zhang yang menghubungi dan bertanya padaku, apakah kamu benar-benar akan melakukan ligasi? "

Glen mengangguk, "Aku sudah membuat janji untuk melakukan operasi, aku pikir ini akan berhasil dilakukan dalam sekali saja, tapi malah dihalangi oleh ibu."

"Kamu benar-benar ingin melakukannya dalam sekali sekaligus?!" Melly hampir mencampakkan cangkir tehnya ke arah Glen, "Kamu bukan anak yang berbakti! Apa kamu benar-benar tidak ingin memiliki keturunan?"

"Lagi pula, Agnes Huo tidak bisa hamil sekarang."

"Dia tidak bisa hamil, atau karena ada orang lain?"

“Siapa?” Glen menggosok cangkir teh di tangannya, Nyonya muda Chatrine, atau ...Liena Guan?”

Gelas di tangan Melly menegang, teh di dalamnya tumpah dan terciprat ke tangannya.

Dia sedikit terkejut.

Sebenarnya ia tidak menampakannya begitu jelas, tetapi siapa sangka, Glen tiba-tiba...

Dia menundukkan matanya, "Glen, apa maksudmu, Liena Guan adalah guru Arthur, dia memiliki latar belakang akademis yang tinggi, ia juga dilahirkan dalam keluarga yang berpendidikan. Jangan sembarangan berbicara, tidak enak jika di dengar orang lain. "

Glen menganggukkan kepalanya, "Akan lebih baik jika ibu tidak memiliki niat dan pemikiran ini."

"Kamu ..."

Pernyataan ini benar-benar membuat Melly tidak bisa berkata-kata lagi.

Glen menuang secangkir teh untuk dirinya sendiri kemudian menyesapnya, "Jika tidak ada apa-apa lagi, aku akan kembali sekarang, Agnes Huo sedang sakit."

Dia berdiri dan berjalan ke arah pintu, ia pun mendengar Melly berkata: "Tunggu."

Dia berbalik.

Melly mendorong cangkir teh di depannya, "Aku bisa saja tidak mencari dan membuat keributan dengannya selagi dia berperilaku baik, tetapi kamu harus berjanji padaku untuk tidak melakukan ligasi."

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu