Antara Dendam Dan Cinta - Bab 197 Agnes Huo

Tuan ini sejak kecil tumbuh dewasa di lingkungan seperti ini, kemampuan meminum bir nya sudah terlatih sejak awal.

Sama seperti Jeffry dan Glen, tidak ada orang yang tahu seberapa kemampuan meminum bir mereka.

Meminum 3 gelas hingga tidak bersisa, Jared pun memuji mereka.

"Jeffry jago sekali minum bir!"

Jared pun bergabung dengan mereka, "Jeffry sudah lama tidak datang kan? Kali ini kita harus bersenang-senang, tidak boleh pulang sebelum mabuk!"

Glen memainkan kartu poker dengan satu tangan, "Takutnya kamu setelah minum satu gelas, langsung mau pulang."

Jeffry memukul kepala Jared satu kali, "Siapapun memiliki kemampuan minum bir yang lebih hebat daripada kamu."

Jared adalah anak dari kepala Wang, anak satu-satunya, ia merupakan anak emas yang tidak pernah merasakan kesulitan, itu termasuk tuan termuda di kota Cease, abang-abangnya pun juga sangat merawatnya.

Setelah 3 ronde minum bir, Glen membongkar kartu poker yang ada di tangannya, dan ia menyuruh orang untuk menggantikannya, membawakan segelas bir ke depan Jeffry, meletakkan bir itu di atas meja.

Jeffry menggigit sebatang rokok, "Dengar-dengar keluargamu berantakan, dan ibumu memberikan dua wanita untukmu?"

Glen mengangkat alis, "Apakah semua orang di luar negeri telah mengetahuinya?"

"Seluruh orang dalam lingkungan itu menertawainya, siapa yang tidak mengenal Tuan Glen, ganteng dan mempesona, dan juga memiliki nyonya muda yang lapang dada."

"Lapang dada?" Glen meringkukkan bibir mencibir, mancis di tangannya diputar sejenak, ada percikan api yang keluar, menerangi setengah sisi wajahnya.

Jeffry menundukkan badannya ke depan, "Aku tahu kamu masih menginginkan pembantu wanita itu, mati ya mati, jangan dipikirkan lagi."

Meskipun Jeffry juga tidak terlalu senang pada Chatrine wanita seperti itu, tetapi karena Chatrine rela mengurus Celine, ia pun tidak perlu mengeluarkan tangannya untuk mengurus lagi.

Dan juga telah meniadakan setumpuk masalah dalam hatinya.

Glen berkata:"Aku ingin meminta bantuanmu."

"Sesama saudara, asalkan aku dapat melakukannya pasti akan kubantu."

"Hal ini pasti bisa kamu lakukan."

Glen mengeluarkan kartu identitas seseorang dari kantongnya, dan memberikannya pada Jeffry dalam keadaan terbalik.

Jeffry dengan heran menerimanya, "Ini siapa......"

Ia membalikkan kartu identitas itu, matanya mulai melebar, sekejap ia berdiri dari sofa.

Gerakan ini membuat tuan-tuan yang sedang bersenang-senang di sekitar pun melihat ke arahnya.

Glen tertawa, "Tidak apa-apa, kalian lanjutkan permainan kalian, aku hanya bercanda pada Jeffry."

Suasana pun mulai ribut kembali, Jeffry kembali duduk, dengan nada berat berbicara pada Glen, "Dia belum mati?"

Glen mengangkat gelas bir dengan satu tangan, "Bukankah aku dulu pernah bilang, dia tidak akan mati."

"Jadi apa maksudmu?"

Saat ini kartu identitas di tangan Jeffry, tertulis sebuah nama : Agnes Huo.

Sedangkan fotonya adalah foto identitas Celine!

Tangan Jeffry memegang kartu identitas itu, seperti sedang memegang benda panas, ia ingin segera melemparkannya.

"Apakah kamu mau mengganti namanya? Apa yang ingin kamu lakukan? Kamu ingin menggantikan identitasnya?"

"Iya, mengganti identitas," Glen tetap minum bir tanpa ekspresi.

"Meskipun ganti identitas, kamu bisa buat identitas asal, kenapa harus membuatnya sampai ke keluargaku? Kamu......"

Selesai bicara, Jeffry tiba-tiba menghentikan pembicaraannya.

Ia pun mengerti dalam sekejap.

"A-apakah kamu......"

Glen meletakkan gelas bir dan melihat dalam mata Jeffry, mengangguk kepala, "Aku ingin, aku ingin ia menggunakan identitas keluargamu untuk menikah padaku."

Hal yang Jeffry pikir dalam hati dan perasaan saat Glen mengatakannya bukan hal yang sama.

Dia berhenti sejenak, menggigit gigi, suara seraknya pun berteriak, "Kamu sudah gila?!"

"Aku tidak gila," Glen terus menatapnya, "Aku sangat sadar, tidak ada saat kapanpun yang lebih sadar daripada sekarang, aku sudah pasti memilihnya."

Jeffry menekan alisnya, "Meskipun kamu menginginkannya, kamu bisa merawatnya di luar, mengapa kamu harus membawanya hingga ke rumahku......"

"Berhubungan di luar dengan status tidak jelas, meskipun dia rela, aku tidak tega," Tatapan Glen terdapat keberanian, "Orang yang Glen ingin miliki, siapa yang tidak bisa didapat? Dan masih harus dengan hubungan tidak jelas."

"Felicia?"

Perkataan Jeffry baru turun, ekspresi Glen sekejap menjadi suram.

Jeffry melanjutkan pembicaraannya, "Pembantu wanitamu itu mirip dengan Celine si pembunuh. Kamu terhadapnya, apakah kamu tidak merasa bersalah pada Felicia yang tertidur di bawah tanah?"

Glen terbawa emosi oleh perkataan ini.

Ia mencengkram kerah pakaian Jeffry, "Pembunuh ya pembunuh, dia ya dia, mereka bukan orang yang sama, kamu jangan menggunakan kejadian lama untuk mengingatkanku!"

Orang di sekitar terkejut oleh adegan kali ini, sekejap, hanya tersisa suara musik yang berbunyi di dalam ktv.

Glen melepaskan Jeffry dengan ganas, "Yah sudah jika kamu tidak ingin membantu, kita tetap saudara,aku tidak ingin lagi mendengar perkataan ini lagi."

Dia melonggarkan kerahnya, lalu memasukkan kartu identitas itu ke dalam kantongnya dan berjalan keluar.

"Glen!"

Jeffry berdiri lalu mengejarnya.

Kedua orang berjalan di depan dan belakang, di dalam ruangan itu sekejap menjadi kacau.

"Apa yang terjadi?"

"Apakah mungkin terjadi sesuatu?"

"Saudara berantam, apakah mungkin karena wanita?"

"Ssst, masalah ini jangan asal omong, ayo, lanjut bermain."

Di luar ruangan, Jeffry di koridor menangkap bahu Glen.

"Glen, kamu......"

Jeffry awalnya ingin bertanya: bagaimana kamu tahu bahwa mereka bukan satu orang yang sama?

Tetapi begitu perkataannya sudah di ujung mulut, ia melihat ada rasa kesepian yang tidak pernah ia lihat dari kedua mata Glen.

"Jeffry, ini pertama kalinya aku ingin memiliki seorang wanita dengan tulus, aku hanya ingin meletakkannya di sampingku, dan tidak ingin menjadi Chatrine sebagai perjodohan bisnis, dan juga bukan paksaan ibuku meletakkan kedua orang itu. Aku hanya ingin memiliki orang yang menjadi milikku."

Sebagai anak orang kaya, Jeffry sangat memahami pada hal ini.

Selain pernikahan, ada banyak hal yang ia tidak bisa kendalikan sendiri.

Perkataan Glen sungguh tulus, dia menolehkan kepalanya, "Jika kamu tidak membantuku juga tidak apa-apa, aku coba pergi mencari Jared, meskipun dia sedikit menyulitkan, tetapi masih bisa diajak kompromi......"

"Aku bantu," Jeffry memutus perkataan Glen, "Bukankah hanya mengakui adik angkat perempuan? Aku akui, tetapi," dia berhenti, "Aku melakukannya demi kamu, saudaraku."

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu