Antara Dendam Dan Cinta - Bab 187 Mereka adalah Gadis yang Bersih

Seno melihat sepasang mata yang jernih dari gadis itu sekejap tertutup oleh lapisan air, dalam kabut air matanya tersebut, sepertinya ia telah melewati perjalanan yang sangat panjang dan berat, juga berbagai peristiwa yang berubah-ubah.

Tubuhnya yang rapuh seperti ini, membuat Seno ingin melindunginya.

Kalaupun ia memilih jalan yang penuh badai dan rintangan, laki-laki itu juga bisa membantunya melawan beberapa rintangan yang ada, menawarkan sisa-sisa kekuatan yang ia miliki pada Celine.

Seno menggambar sesuatu.

“Ini adalah Sungai Luo, sekarang, diatas sungai ini,” ia mengatakannya sambil menggambar dengan sebuah pena ditangannya, “ada tiga tim yang sedang mencarimu.”

Celine hanya menatap Seno dan mendengarnya berbicara, “Orang Nyonya Muda Chatrine, orang kiriman Glen yaitu Lukas, juga Jeffry.”

Mendengar itu, hatinya terasa takut.

Tiga tim ini, semuanya mencari Celine, tapi hanya Lukas lah satu-satunya yang bisa dipercaya, sedangkan Nyonya Chatrine dan Jeffry, tidak peduli jika Celine ditangkap oleh salah satu dari keduanya, semuanya adalah malapetaka.

Tiba-tiba, Celine tertawa dan berkata, “kedengarannya asik.”

…………

Orang-orang yang dikirim untuk mencari Celine semuanya bagaikan melempar batu kedalam lautan yang luas. Tidak akan mendapatkan apa-apa.

Tidak ada kabar.

Ketika melihat wajah Glen yang mengurus, Melly(Ibu Glen) sangat khawatir, ia tahu dimana letak masalahnya tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Tante Selvie memberi Melly sebuah saran, “Nyonya, bagaimana jika kita mencarikannya seorang gadis yang cantik dan bersih untuk mengisi rumah?”

Melly pun berpikir, “sepertinya ini harus ditanyakan terlebih dulu pada Glen.”

Lalu, malam itu juga, Melly pun memberitahukan hal ini kepada Glen di depan Nyonya muda Chatrine.

Nyonya muda Chatrine hanya diam.

Ia tertawa, “bukankah luka Glen belum membaik, menurutku, masalah ini masih bisa didorong, lagipula, itu bukan aku……”

“boleh.”

Glen mengeluarkan kata yang dingin tersebut, membuat Nyonya muda Chatrine berhenti sebelum menyelesaikan kalimatnya.

Ia menggertakkan giginya, setengah kalimat lagi tersangkut di kerongkongannya, tidak bisa dikeluarkan, juga tidak bisa ditelan kembali.

Melly menepuk tangannya, “baiklah kalau begitu, Chatrine tidak ada saran lain lagi kan?”

Glen melirik Nyonya Muda Chatrine dan berkata, “ibuku sudah sangat khawatir, dan kamu sangat bagus, masalah ini membuatnya sangat berantusias untuk menyelesaikannya sendiri.”

Nyonya muda Chatrine hanya tersenyum malu dan berkata, “Ya. Ya, aku sangat berantusias.”

Ketika ia keluar dari gedung utama, ia menjatuhkan tas tangannya keatas tanah.

Ia tidak mengira, kedua ibu dan anak ini begitu tak tahu malu. Dia baru saja menikah selama satu tahun, sudah terang-terangan memintanya untuk mencari kekasih baru.

Tidakkah ia memikirkan Nyonya muda Chatrine ini?!

Seorang pengawal dari belakang melangkah maju, “Nyonya, apakah anda ingin kembali ke Keluarga Chatrine? Memberi kabar pada ayah dan ibu.”

Nyonya Muda Chatrine berbalik badan dan menatap pengawalnya.

Pengawal ini bernama Mirno, pengganti sementara Seno setelah ia pergi.

Saran ini sebenarnya cukup bagus, saat kedua orang tua Chatrine keluar, bagaimanapun pasti bisa mengembalikan kedua gadis yang dibawa Melly kembali.

Tapi bukankah ini terlalu blak-blak an?

Ia baru saja mengucapkan kata-kata itu beberapa hari yang lalu, menunjukkan kebesaran dan kebaikan hatinya. Ia membalikan wajahnya beberapa hari sebelum tahun baru, dan menampar wajahnya sendiri.

Ini tidak akan berjalan dengan lancar.

Hanya bisa memikirkan rencana lainnya.

Nyonya Muda Chatrine tertawa dingin, ia pun berjalan maju dengan sepatu haknya yang setinggi 8cm, yang menusuk ketanah seperti paku.

“satu orang aku bisa mengurusnya, dua orang juga aku bisa! Datanglah kalau mau! Datanglah jika berani!”

Tiga hari sebelum tahun baru, melly telah mencari dan mengirimkan dua gadis untuk menemani Glen.

Kedua gadis ini memiliki sifat yang takut dan malu-malu. Mereka menundukkan kepala, dan memanggil Glen dengan pelan dan hati-hati.

“Yang besar bernama Helen Ming, umurnya 19 tahun, yang kecil bernama Jennet Zhao, 18 tahun, mereka adalah gadis yang sangat bersih."

Glen hanya menatap kedua gadis tersebut

Hidungnya tidak terlalu mancung, dan jarak diantara kedua matanya cukup lebar, terlihat besar tanpa pikiran, rambutnya terlihat sedikit kasar, tidak terlalu lembut, mereka terlihat malu-malu, tapi seperti dibuat-buat.

Dimasa-masa depresi ini yang tidak masuk akal ini, hatiku tiba-tiba merasakan getaran yang kuat.

Sejak kapan ia menjadikan Celine sebagai tolak ukur untuk dibandingkan dengan wanita lain?

Mengingat Celine, Glen mulai merasa resah di dalam hatinya, ia mulai merasa tidak sabar.

“bagaimana menurutmu?”

Glen langsung berbalik, “ibu sudah bilang iya, aku sedikit lelah, aku ingin beristirahat terlebih dahulu.”

Melly memberi kode pada kedua gadis tersebut, “Helen Ming tetaplah disini dan layani Tuan muda Glen dengan baik.”

“baiklah.”

Pintu pun tertutup, sekarang hanya ada Glen dan Helen Ming berdua dikamar.

Glen berbaring di atas kasur, memijit kepalanya, seolah kepalanya sedang sakit.

Helen Ming berjalan dengan langkah yang ringan dan lambat, “Tuan, dimana yang tidak enak, biar aku bantu memijitnya, aku sudah ahli dalam memijit.”

Glen membuka matanya, “kamu bisa memijit?”

“iya, aku bisa, aku sudah mempelajari ini selama dua tahun.” Jawab Helen Ming sambil menganggukan kepala, suaranya terdengar sangat lambat dan lembut, seolah bisa menyisipkan air untuk mengalir.

“bantu aku memijat kepalaku.”

“Baiklah.”

Helen Ming pun mendekat duduk ditepi ranjang, dan memijatkan kening Glen.

Gerakannya sangat lembut, tapi benar-benar memiliki efek yang meringankan.

Glen tidak habis berpikir, seorang professional benar-benar jauh lebih ahli dibandingkan standar seperti Celine.

Helen Ming telah memijit selama setengah jam, tangannya mulai terasa pegal, melihat wajah yang indah tengah berbaring di depannya, ia tidak bisa menahan dirinya dan sangat terpesona olehnya.

Laki-laki tampan seperti ini, selain badannya yang bagus, jika ia sendiri bisa menjadi Nyonya dari Keluarga Glen, pastilah ia tidak perlu mengkhawatirkan hidupnya lagi.

Berpikir seperti ini, tangannya pun mulai turun dari kepala Glen, menuju jakun lelaki tersebut.

Jakun laki-laki benar-benar sangat mempesona.

Tangannya menyentuh ringan, seolah membawa aliran listrik, dengan sangat lembut dan lambat, ia merasakan pergerakan dari jakun laki-laki tersebut. Dan bersiap untuk lanjut ke kerah bajunya.

Helen Ming merasa, ini semua berjalan dengan sangat mulus.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu