Antara Dendam Dan Cinta - Bab 46 Tidak Bisa Bergerak (2)

Ayah Glen melirik Fera. "Bagaimana pun Melly adalah ibu Nyonya keluarga Glen. Bertengkar di dalam rumah masih bisa kumaafkan, namun di luar itu kamu harus selalu memperhitungkan harga dirinya."

Fera tahu bahwa ayah Glen akan membela Melly. Jadi, meskipun dia marah, dia mau tak mau harus menundukkan kepalanya ke Melly. "Nyonya, maafkan aku, terkadang aku berbicara tanpa berpikir, mohon perkataanku tadi jangan disimpan di hati."

Melly tidak menjawab.

Fera juga tidak menunggu. "Karena pemuda tertua itu bangun, maka aku akan pergi."

Setelah Fera pergi, ayah Glen duduk dan mengatakan beberapa kata dengan Glen, lalu membawa bibi ketiga pergi dengannya.

Tersisa Chatrine dan ibu Glen.

Ibu Glen mengangkat dagunya. "Selvie".

Tante Selvie menundukkan kepalanya, dan Celine mengambil kesempatan itu lalu mengikutinya.

Namun tanpa perintah ibu Glen, Celine tidak berani pergi, ia duduk di kursi umum di koridor di luar.

Glen sudah sadar.

Entah karena dosis racunnya kurang atau karena gabungan racun dan obat yang tercampur membuat efek racunnya berkurang.

Tidak sampai sepuluh menit, di kamar, Chatrine dan ibu Glen keluar. Raut wajah Chatrine tidak terlalu senang. Dia menatap Celine dengan sedikit kepahitan di matanya.

"Dasar murahan!"

Celine : "?"

Tante Selvie datang dan membisikkan dua kata di telinga Ibu Glen.

Ibu Glen mengangguk dan memerintahkan Celine. " Kamu akan terus merawat tuan muda di sini. "

Celine segera memahami ketidakpuasan Chatrine," Baik. "

Dia mengantar ibu Glen pergi. Chatrine sedikit ketinggalan dua langkah. Dia lupa untuk mengambil tas tangannya dan kembali untuk mengambilnya lagi.

"Celine, datang kesini!"

Celine mendekat dengan kepala tertunduk. "Nyonya muda"

Chatrine melihatnya dengan tatapan mematikan. "Dengar saya baik-baik, siapa kamu sebenarnya, dan bagaimana perlakuanku terhadapmu, kamu pasti juga tahu jelas semuanya!"

"Ya, nyonya muda sudah sangat baik terhadapku," kata Celine dengan penuh hormat.

Chatrine mendengus, "Berbicaralah sesuai tindakanmu, Kamu sudah sangat beruntung bisa merawat tuan muda! " Kalau kamu kepikiran untuk melakukan sesuatu yang tidak sepantasnya, biar aku saja yang melakukannya, oke?"

"Saya mengerti."

Chatrine melihat bahwa Celine masih sangat tunduk. Dia merasa sedikit lega." Seno akan tinggal di rumah sakit. Kalau butuh bantuan bisa panggil dia"

" Baik. "

Chatrine pergi, ia menyuruh Seno untuk tinggal.

Celine tentu saja tahu bahwa Chatrine meninggalkan tangan kanannya untuk mengawasinya. Tidak apa-apa. Dia juga tidak berencana melakukan hal lain dalam waktu singkat.

Celine mengambil napas dalam-dalam dan membuka pintu kamar pasien.

Glen duduk di tempat tidurnya dan melihat Celine sejenak. Dua cahaya gelap meledak dari matanya.

Celine menundukkan kepalanya dan menghindari pandangan Glen. Dia berjalan ke meja dan menuangkan segelas air hangat untuk Glen. "Tuan Muda, Anda harus minum air dulu."

Dia menyerahkan cangkir itu ke bibirnya, Glen menutup erat bibirnya matanya tertuju padanya.

Tangannya yang sedang memegang gelas sedikit bergetar, dan bahkan matanya mulai bersinar oleh air mata.

"Buang itu." Glen menyuruhnya dingin.

Celine menaruh gelas air di lemari samping tempat tidur. "Apakah Anda ingin berbaring, Tuan?"

Bahkan jika perawat ini hanyalah orang yang mirip dengan wanita itu, tetapi menghadapi wajahnya pun membuat Glen kesal.

Ada kebencian dan ketidakpedulian, sisanya hanyalah bersama wanita itu di garis kematian yang sudah menjadi lubang kosong tanpa akhir.

Lelah, ia mengusir perawat itu dengan singkat "Keluar"

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu