Antara Dendam Dan Cinta - Bab 196 Mulut Pria Paling Tidak Bisa Dipercaya

Tidak disangka hanya beberapa bulan lamanya, ternyata dia bisa membuat anaknya seperti ini……..tidak berpihak padanya!

Chatrine selamanya tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi begitu saja!

Arthur adalah alasan dia bisa menikah dengan Glen dan masuk kedalam keluarga Glen, dan juga bisa menjadi perisai pelindungnya di keluarga Glen, dia selamanya tidak akan membiarkan dia menjadi kaki tangan orang lain!

“Jalan, kita juga ikut pergi!”

…………………..

Pagi-pagi Celine sudah bangun.

Saat makan sarapan, Bunga yang duduk di sebelahnya tidak berhenti bicara, “Nona, aku rasa kamu nantinya harus menghalangi Guru itu, baru saja bertemu, tetapi Tuan Muda sudah diajaknya pergi.”

Celine tersenyum, “Aku sekarang dikurung di halaman ini, menurutmu aku bagaimana bisa menghalangi dia?”

“Nona jangan bersedih! Tuan Muda punya perasaan terhadapmu, aku bisa melihatnya, dia pasti melepaskanmu pergi dan kembali ke rumah keluarga Glen!”

Bunga tidak tahu masalah yang telah dialami oleh Celine saat berada di rumah Keluarga Glen, dan tidak ada orang yang memberitahunya.

Celine juga tidak berencana untuk memberitahunya.

Dia sudah keluar dengan keadaan yang bersih, dia tidak mau lagi mengingat masalah masa lalu yang kotor dan kelam itu.

Glen berkata kalau hari ini dia akan menemuinya sebelum pergi meninggalkan halaman, tetapi, sampai waktu menjelang sore dia belum datang juga, hanya Lukas yang datang menemuinya.

“Nona, direktur sedang punya urusan, jadi dia pergi duluan.”

Celine hanya menjawab iya, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Bunga terkejut membelalakkan matanya, “Dia tidak datang? kenapa tidak menepati janjinya? aku juga mendengarnya, dia sudah berjanji pada Nona untuk datang!”

Celine sedang menggunakan peralatan kebun untuk menggali tanah pada pot tanamannya itu.

Mulut pria paling tidak bisa dipercaya.

Khususnya saat berbicara tentang bermain ranjang, perkataan seksual yang menarik itu pasti tidak akan mungkin diabaikannya.

Jika kamu percaya dan hatimu tersentuh, maka kamu kalah.

Dia sekarang hanya memiliki waktu untuk menarik hati Glen, meskipun dia pergi, dia pasti akan kembali seperti anjing yang mencium bau tulang miliknya.

………………….

1 tahun berikutnya, semuanya kembali berjalan seperti biasa.

Glen masih tetap menjabat sebagai direktur, dia menguasai berbagai macam persoalan mengenai Perusahaan Makmur, Lukas dan Misha masih menjadi orang kepercayaannya.

Misha merasa sangat puas, menunggu 1 tahun berlalu, dia akhirnya bisa kembali bekerja ke posisinya yang semula.

Glen menyuruh Misha menghadap ke kantor.

Misha berjalan masuk, dia dengan berhati-hati memanggil kata direktur.

Glen bersandar di kursi direktur, tangannya memegang segelas teh, gelasnya mengeluarkan uap ke udara hingga membuat wajahnya samar.

Misha tiba-tiba merasa beberapa bulan ini Glen semakin aneh.

Sikapnya yang begitu keras itu keluar dari dalam tulang sumsumnya dan menimbulkan sikap yang dingin dan arogan.

Glen meletakkan gelas teh itu di atas meja, dengan pelan membuka mulutnya untuk bicara, “Sejak tahun lalu setelah menangani masalah rencana perusahaan yang terbongkar, aku juga tidak begitu sering datang ke kantor, sekarang aku punya waktu untuk menanyakannya dengan jelas.”

Hati Misha berdegup kencang.

Meskipun keluarga Glen sangat handal dalam merahasiakan rahasia perusahaan, tetapi Misha mendengar kalau Kakek Glen menggunakan peraturan hukum sendiri untuk menghukum Glen, faktanya dia dicambuk sebanyak 20x.

Dia buru-buru bicara: “Direktur, benar-benar bukan aku yang melakukannya! aku sepenuh hati bekerja demi keluarga Glen dan demi perusahaan Makmur, aku dari dulu belum pernah menjual rencana perusahaan kepada perusahaan lain! direktur percayalah padaku.”

Glen melihat Misha seperti api yang segera membara, tiba-tiba dia tersenyum, “Kamu kenapa begitu gelisah, aku juga tidak mengatakan kalau itu kamu yang melakukannya, apalagi masalah itu sudah terjadi, kita harus memikirkan cara untuk menghentikannya, benarkan?”

Misha segera menganggukkan kepala, “Benar.”

“Kalau begitu,” kedua tangan Glen meregangkan sikunya di atas meja, kedua tangannya menyilang, “Aku serahkan sebuah tugas untukmu, bantu aku memeriksanya dengan diam-diam, mata-mata didalam perusahaan kami, aku langsung menyuruhmu sebagai saksi untuk menghindari saat penandatanganan kerjasama yang sangat penting berikutnya muncul masalah yang seperti sekarang.”

Misha mendengar itu langsung berkata: “Baiklah! aku pasti akan berusaha sebisa mungkin!”

Glen menganggukkan kepala, “Keluarlah lanjutkan pekerjaanmu, masalah ini harus ditangani secara lebih rahasia, jika ada suatu masalah langsung laporkan kepadaku, jangan bertindak gegabah hingga membuat pelakunya tahu.”

“Baik.”

Tok tok tok.

Bunyi seseorang mengetuk pintu ruangan direktur, Lukas mendorong pintu dan masuk kedalam ruangan.

“Direktur.”

Misha keluar ruangan, dia melirik berkas yang dipegang oleh Lukas saat dia menutup pintu.

Akhir-akhir ini Lukas bertingkah sangat aneh seperti merahasiakan sesuatu, entah dia sedang melakukan apa.

Dia tidak menutup pintu ruangan dengan rapat, dia ingin melihat apakah bisa mendengar sedikit pembicaraan mereka.

Lukas terkejut melihat Misha berdiri di pintu saat dia membuka pintu.

“Apa Sekretaris Misha masih punya urusan?”

Misha berkata: “Tidak ada, aku teringat kalau direktur memberikanku form statistik dan aku lupa mengambilnya.”

Dia buru-buru masuk mengambil berkas itu dan segera keluar dari ruangan.

Lukas menutup pintu ruangan.

Ekspresi wajah Glen sedikit mulai curiga.

“Misha ini menyisakan sebuah tragedi, aku menyuruhnya menggali pangkal permasalahannya, kamu beberapa waktu ini awasi dia, cari kesempatan untuk menuntaskannya.”

Lukas menganggukkan kepala.

Jari Glen mengetuk meja dengan pelan, “Masalah yang aku suruh kamu untuk melakukannya sekarang bagaimana?”

Lukas melangkah cepat mendekatinya, berkas yang dipegang tangannya itu diserahkan kepada Glen.

“Sudah beres.”

Glen membuka berkas, didalamnya terdapat data riwayat hidup, catatan informasi seseorang, kartu identitas diri dan paspor.

Dia mengambil kartu identitas diri dan melihat sekilas nama dan foto orang itu.

“Tuan Jeffry sudah pulang dari luar negeri belum?”

“Malam ini pukul 7.30 penerbangannya sudah mendarat di bandara XQ.”

“Jemput dia dan langsung antar ke Night Palace.”

“Baik.”

Jeffry turun dari pesawat, seluruh tulang di tubuhnya seperti mau retak.

“Asisten Lukas, direktur menyuruhmu mengantarku ke Night Palace? aku masih belum pulang mengganti baju dan mandi.”

“Tuan Jeffry jangan khawatir, direktur sudah menyiapkan pesta penyambutan, anda bisa pergi ke kamar dulu untuk mandi baru datang ke pesta, direktur sudah menyewa ruangan 8888, semua teman-teman Tuan juga datang.”

Jeffry pergi ke kamar untuk mandi dan mengganti baju, barulah dia datang ke pesta.”

Baru membuka pintu ruangan, musik yang menggemparkan ruangan membuat tubuhnya kembali bersemangat seperti disuntik obat perangsang.

“Jeffry datang terlambat!”

“Sini, kamu minum 3 gelas bir sebagai hukumannya!”

“Tanggung hukumannya, jangan berpura-pura melawannya.”

Jeffry belum bicara satu kata pun, dia sudah ditarik untuk duduk di sofa, di hadapannya sudah terletak gelas bir berwarna-warni dan sudah terisi penuh 3 gelas bir.

Jeffry tidak banyak bicara, dia langsung meminum bir itu dengan sekali tegukan.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu