Antara Dendam Dan Cinta - Bab 113 Berebut Jasa

"Haiya," Melly menghela napas, "Sebenarnya, ini bukanlah vitamin, melainkan obat untuk membantu kesehatan nyonya muda Chatrine, karena bagaimanapun mereka telah menikah cukup lama, akan tetapi kandungan nyonya muda Chatrine masih belum mempunyai pergerakan apa-apa ..."

Celine, "..."

Ini belum tentu masalah dari wanita, bisa saja karena ketidakmampuan putramu, kan.

Celine kali ini benar-benar membantu Chatrine berteriak terhadap ketidakadilan ini.

Karena dia sudah beberapa kali menyaksikan, Chatrine benar-benar merupakan seorang penggoda yang handal, namun Glen malah tidak tertarik, jadi mau bagaimana lagi.

"Nanti, setelah nyonya muda Chatrine mengandung, maka kamu adalah pahlawan nomor satu."

Tanpa menunggu persetujuan dari Celine, Melly langsung menyuruh Selvie menyodorkan sebuah kotak kayu berwarna merah.

Bahkan penghargaan saja sudah dipersiapkan sejak awal.

Kotak kayu merah dibuka, dalamnya adalah sebuah gelang.

Gelang itu terbuat dari giok.

Giok ini tidak termasuk yang murni.

Celine pernah bertemu yang lebih baik dari ini, dan sekarang Melly mengeluarkan ini, sama sekali tidak memukau baginya.

Namun bagi Cherry, seorang gadis desa yang kuno, ini merupakan harta karun yang sama sekali dia belum pernah lihat.

Cahaya yang bersinar dari dalam bola mata Celine, cahaya yang tidak bisa bisa ditutupi, membuat Melly yang melihatnya merasa sangat puas.

"Ini dihadiahkan untukmu." Melly mengeluarkan gelang itu kemudian memasangkannya pada pergelangan tangan Celine.

Celine berpura-pura ketakutan dengan melangkah mundur, "Tidak perlu, nyonya besar, aku benar-benar tidak berani menerimanya, sudah seharusnya aku menjaga tuan muda, aku juga ikhlas ..."

Selvie langsung berjalan mendekat, "Ini adalah hadiah dari nyonya besar, jadi jangan kamu tolak."

Karena tangan dan pergelangan tangan Celine kecil, begitu didorong masuk oleh Melly, gelangnya bisa langsung masuk ke dalam.

Meskipun gelang ini bukan terbuat dari giok murni namun untung saja tangan Celine putih seperti salju, setelah dikenakan sangatlah cantik, bahkan Melly yang melihat pergelangan tangannya saja terkagum.

Apa ini kulit yang seharusnya dimiliki oleh seorang pelayan perempuan?

Bahkan lebih bagus daripada nyonya besar sepertinya yang telah dirawat khusus sejak kecil.

"Hayo, hayo, lihat sedang apa ini."

Dari puncak tangga terdengar suara dingin. Celine menengadahkan kepala kemudian melihat Fera yang berjalan pelan menuruni tangga.

Ini juga merupakan bentuk khusus kecintaan Ayah Glen terhadap istri keduanya.

Rumah bibi ketiga, Suzy, saja berada di daerah barat laut yang terletak paling jauh dari bangunan utama. Sedangkan Fera ini, setelah menetap di atas gunung selama satu tahun, saat kembali langsung bisa menempati daerah bangunan utama.

Saat Celine menatap mata Melly, ia sudah bisa melihat dengan jelas ketidaksukaan darinya.

Fera menatap sebentar gelang yang melingkar di pergelangan tangan Celine, "Sedang apa ini?" dia seperti baru saja menyadari suatu kebenaran, menutup mulutnya, "Jangan-jangan ..."

Ekspresinya benar-benar sangat berlebihan.

Celine bahkan menjadi khawatir akan bibir Fera, jika diangkat ke atas sedikit lagi, maka bisa-bisa kram.

"Selamat ya, selamat ya!"

Baru saja Fera mengatakan dua kalimat ini, dari arah lain terdengar lagi suara yang sangat berwibawa, "Selamat apa?"

Herman membawa Glen turun dari atas tangga.

Ternyata benar jika orang bertemu dengan berita baik, hati juga menjadi riang. Melihat kaki Glen yang sudah pulih, wajah Herman menjadi bersinar.

Fera juga sedikit kaget.

"Tuan muda pertama ... Apa ini sudah pulih?"

Melly tertawa, "Perkataan adik kedua ini, tadi bukankah sudah memberi selamat?" dia tertawa, "Tuan, kamu lihat, adik kedua ini senang sampai tidak tahu harus bagaimana."

Hati Fera tiba-tiba campur aduk.

Kemarin dia bertanya pada Leon, katanya sama sekali tidak mungkin sembuh, namun hari ini sudah bisa berjalan, bahkan kelihatannya sama seperti orang yang sehat!

Dengan waktu singkat, ia menarik kembali ketidaksenangan yang ada di hatinya, menyusun kembali rencananya, kemudian mengangkat sudut-sudut bibirnya kembali tersenyum.

"Tuan muda pertama ini adalah berita gembira pertama, aku masih ada berita gembira kedua!"

Herman sekarang senang, juga mengikuti alur pembicaraan Fera, "Oh? Masih ada berita gembira apalagi?"

Hati Celine jadi deg-degan.

Mama dari Dokter Leon ini apa sudah gila? Rasanya rencananya ada saja silih berganti.

Detik saat Fera datang menghampiri dan menggandeng tangannya, Celine sudah merasa bahwa akan terjadi hal yang buruk.

Dia ingin melepaskan tangan Fera, namun wanita itu mencengkram lehernya seperti tang, dan sambil tersenyum mendorongnya ke hadapan Ayah Glen, sedangkan di samping pria itu ada Glen.

Glen juga mengerutkan dahi, sepasang matanya dengan jelas tertulis, 'apa lagi yang telah kamu lakukan?'

Kali ini dia benar-benar tidak bersalah!

Dia sudah masuk menjadi kambing hitam dalam pertarungan bibi pertama dan bibi kedua!

"Selamat kepada Glen bertambah lagi seorang istri cantik. Tuan, Anda bertambah lagi seorang menantu," Fera menangkap pergelangan tangan Celine kemudian mengangkatnya, "Anda lihat, gelang kakak pertama saja sudah diberikan."

Celine ingin sekali memasukan botol tembakau yang terletak di samping Herman kepada mulut bibi kedua ini!

Benar-benar omong kosong!

Dari mata Glen terpancar keterkejutan.

Glen melihat ke arah Celine, sedangkan sepasang mata Celine dipenuhi api kemarahan.

Hati Glen tiba-tiba sedikit tidak nyaman.

Meskipun dia tahu bahwa Fera sengaja berbuat seperti ini untuk merusak suasana, tapi melihat Celine yang tidak bersedia seperti itu, hatinya juga merasa tidak senang.

Menikah dengannya dan menjadi nyonya muda apa telah membuat Celine malu? Dilihat dari ekspresi Celine, dengan jelas menyatakan bahwa perempuan itu tidak ingin menikah dengannya!

Melly dengan jelas marah.

Meskipun dia tidak mementingkan hal ini, tapi setidaknya Chatrine adalah anak orang kaya, kekayaan keluarga Chatrine begitu banyak, sehingga sangat membantu terhadap bisnis anaknya.

Hanya seorang pelayan saja, dan meskipun cerdas sedikit, lalu apa?

Selvie berkata, "Bibi kedua, Anda telah salah paham, gelang ini dihadiahkan oleh bibi pertama kepadanya, bukanlah karena ini."

"Kalau begitu karena apa?" Fera berkata, "Aku melihatnya dengan mata kepala sendiri, bibi pertama dengan sendirinya bahkan memasangkan gelang pada pelayan ini!"

Herman mengerutkan dahi dalam, sepertinya rasa senangnya tadi sudah buyar.

Celine melihat Fera yang merasa sangat puas, tiba-tiba langsung mengerti.

Ini adalah rencana Fera yang hebat!

Dia adalah obyek yang didorong oleh Fera untuk mengacaukan situasi ini, karena kaki Glen telah sembuh sehingga ingin menjadikannya sebagai batu busuk yang mengacaukan kesenangan ini!

Pada pesta keluarga waktu itu, Chatrine mendorongnya untuk menikah dengan Leon dan menjadi nyonya muda, hal itu membuat Herman tidak senang, apalagi sekarang dengan anak pertamanya, Glen!

Dia juga mewakili Glen, dengan begitu, kena pada kedua sisi!

Celine merasa Fera ini meski kelihatannya ceplas-ceplos, tapi sebenarnya tidaklah bodoh, otaknya ternyata berputar cukup cepat.

Kerutan di dahi Ayah Glen belum hilang, "Kalau begitu karena apa?"

Tanpa menunggu Melly menjawab, Celine sudah maju satu langkah ke depan, "Karena ... Aku yang telah menyembuhkan kaki tuan muda!"

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu