Antara Dendam Dan Cinta - Bab 25 Anak Perempuan Dari Wanita Itu

Celine memandang ke arah pria itu.

Pria muda ini memiliki wajah yang begitu sangat tampan, mungin karena profesinya, warna wajah dan jarinya sama , sedikit terlihat pucat, hanya sepasang mata yang terlihat gelap, hitam yang alami.

Celine terseduh-seduh, “ta, tapi, dirimu bukannya telah sedang berbohong?”

Leon memandangi wantia itu beberapa detik lalu tiba-tiba tersenyum.

Ibu Laura membawa masuk seember air panas, “air sudah siap.”

Leon kemudian berdiri, memasukan barang kedalam kotak P3K , “ lengannya tidak dapat digerakan, dalam tiga hari pertama harus diperban dengan kuat, satu bulan kedepan saya akan membantu melepaskan plesternya, dalam beberapa waktu ini harus banyak mengkonsumsi suplemen yang dapat membantu memperbaiki tulang.”

Ibu Laura mengantarkan Leon pulang, hanya tertinggal Celine sendiri didalam kamar.

Mata wanita itu barusan terlihat begitu canggung, secara perlahan telah kembali begitu dingin.

Wanita itu melihat lengannya sendiri.

Sebenarnya, barusan tulang terasa begitu sakit, dibandingkan dengan rasa sakit yang dideritanya didalam penjara, sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan begitu remeh .

Wanita itu memejamkan matanya, terbayangkan dokter Leon yang berpakaian kasual.

Leon mengetahuinya, akan tetapi tidak mengungkapkannya secara langsung.

Tidak peduli dikarenakan penyebab apa, wanita itu telah berhutang budi dengan pria itu.

Namun, belum tentu.

Dengan wanita itu memahami Glen, pada saat itu adalah terakhirnya memandangi wanita itu dengan penuh arti, Hal ini belum termasuk berakhir.

…………

Lantai dua.

Didalam kamar mandi.

Glen masuk dan mandi duluan , berdiri dibawah shower, membiarkan air mengalir kewajahnya sendiri, sampai handuk pun tidak ada.

Pintu kamar mandi terdengar suara ketukan pintu.

“Glen, apakah dirimu telah selesai?”

Glen sendikit mengerutkan alis, sambil kembali melihat rak handuk yang kosong,pria itu telah mengetahuinya.

Chatrine berdiri di depan pintu, didalam terdengar suara air, hatinya menggeli dan tak tertahankan.

Jika disaat ini dapat masuk kedalam, dibandingkan dengan pemandian yang yang begitu bagus pun tak dapat ditandingkan.

Sudah dibilang ketika saat mandi sangat mudah memiliki hasrat sex.

“baiklah,namun didalam sudah tidak ada handuk lagi, tolong bantu saya mengambilkan handuk mandi.

Glen Dari dalam kamar mandi lalu berbalik sampai terdengar suara mesin pemanas yang memunculkan suara awan asap,Chatrine dikarenakan tidak dapat mengontrol kesenangan dalam hatinya lalu menyetujuinya , mengambil handuk yang ada di samping yang sebelumnya telah dari tadi dipersiapkan , dan kembali menunggu beberapa detik lalu berkata, “buka pintu.”

Glen dari dalam kamar mandi membukakan pintu.

Chatrine merasa hatinya ingin lompat keluar.

Wanita itu memenggang gagang pintu, dengan secara perlahan membuka pintu.

Didalam terlihat gumpalan asap uap air mendidih, Chatrine telah melihat bayangan tubuh yang tinggi dan besar, hormon laki-laki itu dengan sekejap terhirup oleh hidung wanita itu, wanita itu merasa wajah dan telinganya mulai memerah.

Wanita itu jalan mendekat, berpura-pura kakinya terpleset, dan terjatuh kedalam pelukan pria itu.

Glen mengulurkan tangan dan merangkul wanita itu.

Tubuh wanita itu mengenakan rok sutra yang ketat , ketika tersiram air, semuanya akan basah, dapat telihat seluruh lekuk tubuhnya.

Chatrine mengambil kesempatan ini, lalu mencium dada pria itu.

Glen mengulurkan tangannya dan berusaha untuk mencegah wanita itu, “saya sekarang terasa tidak tertarik, saya keluar dulu untuk menelepon.”

Pria itu sedang berbicara, dan telah mengambil handuk mandi, dengan secara spontan melilitkan hantuk ke area bagian tubuh yang basah, “tubuhmu basah, dirimu mandi juga saja.”

dikamar mandi Chatrine berdiri sendiri, diatas wajahnya terlihat sedikit biru dan pucat.

Menurut wanita itu ini merupakan penghinaan baginya.

Wanita itu pikir tubuhnya tidak buruk , jika dibilang melalukan oprasi kecantikan, akan tetapi wanita itu sejak lahir telah memiliki persyaratan yang bagus.

Jangan bilang dulu wanita itu pernah melepaskan semua pakaian dan berdiri di hadapan Glen, pria ini bisa-bisa dari kondisi keras berubah menjadi lembut, sekarang wanita seperti ini berpakaian setengah tertutup setengah terbuka pria pun dapat tergoda, akan tetapi glen sedikitpun tidak merasa terpikat.

Chatrine terpikirkan dulu hari yang lalu, wanita itu telah membeli barang pasangan couple, pasangan pun sedikit pun tidak tergugah.

Wanita itu memegang tangannya, kuku jari tangan terjepit didalam telapak tangan.

Glen berjalan menuju disamping rak arak, menuangkan secangkir champagne utnuk diminum sendiri, memegang secangkir arak yang ringan dan meminumnya, jari-jari tangan yang ramping dan berusaha mengambil hp Glen .

…………

Tiara bekerja shift malam hari ini, Laura sedang menerima hukuman berdiri di luar , Celine dikamar seorang diri tidur sepangjang hari.

Wanita itu tidur dengan tidak nyenyaknya.

Dikarenakan tulang lengannya baru kembali normal, masih terasa nyeri samar, dilengannya terpasang perban sehingga membuatnya sulit untuk bergerak, wanita itu setengah bermimpi setengah sadar, masih saja bermimpi, bermimpi masalah yang lalu.

Yaitu masalah di sekitar dua tahun yang lalu.

Ketika Celine sedang mengandung masa bulan ke tujuh, di jatuhkan oleh seorang tahanan wanita, mengakibatkan air ketubannya pecah dan harus lebih awal melahirkan.

Tubuh wanita itu sangat lemah.

Dikarenakan dirinya bertubuh kurus dan kecil, pipinya sangat sangat kurus, hanya ada sepasang matanya saja yang terlihat begitu hitam dan besar, dipandagan orang terlihat seperti seorang hantu yang memilii tubuh kembang yang aneh.

Terutama yaitu wanita itu memiliki perut yang sangat besar.

Seperti semua anggota tubuh wanita itu menyusut , memberikan semua nutrisi kepada anak yang ada di dalam perutnya.

wanita itu terjatuh di atas lantai merintih sambil melindungi perut nya, “sakit……saya ingin melahirkan, tolong bantu anakku……”

wanita itu dimasukkan ke dalam ruangan pertolongan gawat darurat.

Seluruh tubuh wanita itu terbius, pisau bedah dokter membedah perut wanita itu, wanita itu pingsan.

Pikirannya pergi terambang didalam malam hari, didalam lumpur yang gelap, wanita itu berusaha untuk menyadarkan dirinya namun sangat sulit.

Wanita itu melihat di ujung tepi sungai terlihat sebuah cahaya fajar, wanita itu berusaha menahan rasa sakit ditubuhnya dan berjalan mengarah sinar fajar itu, akan tetapi cahaya tersebut semakin menjauh, kelopak mata itu semakin memberat.

Sudahlah, meninggal saja seperti ini.

Pada saat ini, wanita itu mendengar tangisan bayi yang melambangkan sebuah cahaya simbolik.

Wanita itu akhirnya mendapatkan sinar fajar itu.

Wanita itu dengan perlahan membukakan matanya, silau cahaya membuat wanita itu sulit untuk membuka mata, matanya tanpa henti secara fisiologi terus menitikkan air mata .

Dokter pun terkejut dan berseru: “akhirnya dirimu telah sadar.”

Padahal dokter telah berencana untuk sudah ingin mempasrahkan wanita itu, mengalir begitu banyak darah, koma shock , bahkan alat sengatan listrik pun tak mampu mengembalikan kembali kesadaran ibu melahirkan ini.

Celine mengulurkan tangannya, “saya ingin melihat ……anak saya.”

Seorang suster mendorong incubator dan berjalan mendekatinya, “kelahiran premature, beratnya hanya 1,5kg, kekurangan gizi, perlu melakukan pengamatan setidaknya selama satu bulan didalam incubator.”

Celine melihat kedalam incubator terlihat seluruh kujur tubuh anak nya berwarna pink, jari tangannya terpanjat bergerak keatas, air mata berlinang-linang.

Ini adalah bayi perempuan dari wanita itu.

Ini Adalah cahaya dari wanita itu .

…………

“dirimu masih dapat tertidur!”

Suara kemarahan yang amat sangat , Celine dengan perlahan membukakan matanya.

Wanita itu memalingkan kepalanya melihat kearah luar jendela, diluar jendela tertembus sebuah garis cahaya, menunjukkan kedatangan hari yang baru.

Celine membalikan badan lalu bangun, mengenakan pakaian, menghindari orang yang berdiri di tempat tidur, mengambil perlengkapan mandinya sendiri dan pergi ke arah kamar kecil.

Dengan demikian Laura diperlakukan seperti udara.

Wanita itu tidak tidur semalaman, semalaman telah terhembus angin malam yang dingin dihalaman luar, dinginnya membuatnya sampai mau flu!

Akan tetapi wanita ini malahan dapat tidur di atas ranjang dengan nyenyak sampai matahari terbit?!

Wanita itu penuh dengan amarah sambil bergegas masuk kedalam kamar mandi, dengan penuh dengan kemarahan lalu memegang erat pundak wanita itu, “Cherry, berhenti kau ! masalah kemarin tolong kau jelaskan kepadaku!”

Celine berhenti beberapa langkah, wanita itu menaruh sikat gigi dan pasta gigi di atas wastafel, membalikkan kepalanya lalu melihat wanita itu, “ masih ada hal apa yang mau diperbicarakan dengan baik-baik?”

Laura memandangi warna wajah Celine yang bergitu sehat, terpikirkan pada saat kemarin malam mengukurkan temperature badannya yang demam tingginya mencapai 38 derajat.

“dirimu kemarin malam apakah sedang berbohong? Dirimu sama sekali tidak ada demam!”

Celine dengan tanpa ekspresi menjelaskan: “kemarin malam saya demam, akan tetapi saya telah meminum resep obat yang diberikan oleh dokter, sudah membaik.”

“bagaimana bisa! Saya baru saja pergi selama tiga menit, bagaimana dirimu bisa kembali demam ?”

Celine pun tertawa.

Wanita itu keluar dari kamar kecil, melihat sebentar kamar yang kosong melompong, dan kembali membuka dan melihat sebentar ke pintu luar, baru membalikkan badannya, dengan perlahan berkata: “jika dirimu menggunakan air panas yang baru saja mendidih , dan mengoleskan ke atas dahi, mungkin demammu akan mencapai 60 derajat.”