Antara Dendam Dan Cinta - Bab 165 Hari Peringatan Kematian yang Sama

Katanya:"Aku tidak sengaja, kamu jangan, jangan mengatakannya keluar."

Membakar uang kertas di dalam rumah sakit, tidak dibenarkan dalam aturan rumah sakit.

Dia ditemukan oleh oranglain, jika saat dalam bekerja, ia akan dicatat namanya, jika suster magang, ia akan kehilangan gaji.

Celine berjalan mendekat, bersandar di tiang, ia bisa melihat dari jauh lampu kota yang bercahaya.

"Mengapa kamu mau membakar uang kertas di sini?"

Dia menoleh kepala, dan melihat bet nama yang berada di seragam suster itu: Lisa.

Lisa melihat Celine tidak bermaksud untuk melaporkannya, hatinya pun tenang. Jika Celine ingin melaporkannya, mereka berdua sama-sama berada di atas atap, mereka berdua tidak akan ada yang beruntung.

Celine melihat gadis ini tidak berbicara, ia tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.

Pikiran yang ia kuras selama di keluarga Glen,lebih banyak daripada sesama suster di dalam rumah sakit ini.

Dia berbicara terus terang:"Kamu jangan khawatir, aku akan menganggap aku tidak melihat apa-apa."

Lisa berjalan mendekatinya, “Aku sedang membakar uang kertas untuk kakakku."

Celine turut berduka cita, ”Tetapi kenapa kamu membakar uang kertas untuk kakakmu di atap rumah sakit dan bukan di tempat lain?"

Lisa menoleh kepalanya dan berteriak pada Celine, “Apa pedulimu!"

Celine mengedipkan mata, dan melihat ke arah Lisa, hanya mendengar perkataan marahnya :"Kakakku mati di rumah sakit ini, mati di atap ini!"

Celine awalnya tidak merasakan apa-apa.

Tetapi saat itu, otaknya melintas sebuah cahaya.

Di sini!

Tempat dimana Celine berdiri, merupakan tempat di mana Felicia melompat!

Pupil matanya membesar. Ia menangkap lengan Lisa, ”Bagaimana kakakmu mati?"

Lisa terkejut dengan sikap Celine yang mendadak, dia mengusir lengan Celine, “Untuk apa aku memberitahumu?!"

Celine mengamati Lisa, dan tidak ingin memaksanya. Kebalikannya, ia memutarkan badan dan ditiup oleh angin dingin hingga membuatnya kedinginan. Ia tertawa, dan membalikkan badan bertanya pada Lisa, "Mati karena lompat dari gedung, kan?"

Begitu Lisa mendengarnya, otaknya langsung kosong beberapa detik, dan tiba-tiba sadar, berteriak pada Celine:"Apa yang kamu bicarakan? Kakakku bagaimana mungkin lompat dari gedung! Dia begitu lembut alim, ini tidak akan mungkin! Dia tidak mungkin lompat dari gedung!"

"Tetapi, dia tetap melompat, kan?"

Atap rumah sakit, merupakan tempat pasien dengan penyakit parah bunuh diri.

Seperti Felicia, meskipun tidak berpenyakit parah, meskipun ia rela mengorbankan dirinya demi Celine.

Perkataan Celine, terhadap Lisa, merupakan jarum tajam yang berkilau menusuk balon, memberontak dengan ganas, dan kehilangan udara.

Pandangan mata Lisa sedikit melayang, mulutnya bergumam.

"Iya, Dia...... tetap melompat dari gedung."

Dia tiba-tiba menggelengkan kepalanya, ia mengatakan iya, lalu mengatakan tidak, dan membuat Celne bingung.

Di saat seperti ini, di otak Celine muncul satu niat.

Apakah mungkin......

Mata Celine mulai melotot, tarikan nafasnya semakin kencang, darah diotaknya mulai menyebar, ketika orang melompat dan memiliki rasa seluruh tubuh pecah menjadi serpihan.

Dia memegang erat bahu Lisa.

"Hari peringatan kematian kakakmu di hari apa?"

Lisa mengerutkan keningnya, ”Lepaskan tanganmu, kamu telah menyakitiku."

Celine tidak melepaskan tangan, bertanya:"Apakah tanggal 23 Mei 3 tahun lalu!"

Begitu tanggal ini disebutkan, Lisa terbengong, "Ka-kamu bagaimana mengetahuinya? Apakah kamu mengetahui sesuatu?!"

Suatu gagasan secara bertahap terbentuk di kepala.

Celine menggigit giginya, "Tentu saja aku tahu!"

Karena Felicie, juga lompat dan mati pada tanggal 23 Mei 3 tahun lalu!

Celine melihat Lisa, "Kamu....."

Saat ini, ada dua orang datang dengan cahaya senter, "Siapa di situ?!"

Pembicaraan Celine terputus, hatinya tidak tenang, dan segera maju selangkah untuk menghapus jejak pembakaran uang kertas.

"Siapa yang membakar uang kertas di sini?"

Satpam yang membawa senter itu meihat ada abu hitam di lantai, dan ia menggunakan senter menerangi kedua orang itu, ”Siapa di antara kalian yang membakarnya?"

Celine disenter pada bagian matanya.

Senter satpam menerangi wajah Celine dan Lisa, dan kembali menerangi wajah Celine, “Kamu...... Kenapa kelihatannya tidak asing......"

Celine:"......"

Dia juga telah melihat jelas wajah satpam itu.

Dia bukannya satpam yang menahannya sampai setengah mati itu?

Ia sungguh bernasib malang, jika bertemu dengan satpam lain, ia juga akan diperlakukan begini!

Satpam juga mengenal Celine,"Kamu...... Wanita gila! Kenapa kamu berada di sini! Dan masih berpakaian......"

Beraninya ia menggunakan jubah putih dokter, ini......

"Kamu juga mencuri jubah dokter rumah sakit!" Tidak menunggu Celine melawannya, satpam itu pun berlari keluar, dan meneriaki satpam yang sedang berpatroli di koridor, ”Siapapun di sana! Di sini ada pencuri!"

Lisa terkejut melihat adegan ini dan tidak bisa berkata apapun.

Dia dengan begitu menyaksikan Celine dibawa pergi dengan satpam, dia pun segera mengumpulkan nyawa dan kabur.

Ia berdiri di kantor keamanan, Celine berkata pada Direktur Keamanan: “Kertas aku yang membakarnya, baju aku yang mencurinya, aku tadi siang ingin masuk ke dalam rumah sakit, tetapi satpam ini tidak membiarkanku masuk. Jadi aku hanya bisa diam-diam masuk."

Satpam wajahnya memerah, ”Kamu asal omong, kamu tadi siang bukannya ingin masuk untuk mencari orang? Juga mengacaukan aturan dalam rumah sakit!"

Celine tertawa, "Aku memang mencari orang."

Dia melihat bukti uang kertas yang dimasukkan dalam kantong plastik, mengangkat bahu, "Ini bukannya aku telah menemukannya."

Wajah satpam memucat, "Jadi kamu, apa maksudmu?"

"Maksudnya,"Kata Celine, "Orang hidup tidak ketemu, jadi hanya bisa membakar kertas untuk memanggil arwah."

Setelah ia mengatakannya, seluruh ruang keamanan menjadi sunyi.

Ada suara koak berbunyi

Ada orang yang berteriak karena bunyi angin kuat yang berhembus di jendela. Terpisah dengan jendela pun juga bisa mendengar ada suara terisak..

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu