Antara Dendam Dan Cinta - Bab 288 Membuat Sebuah Jebakan

Celine Ning berpikir sejenak, dia dan Glen sepertinya melakukan 3 kali semalam.

Glen adalah orang yang tahu cara merawat diri, dia tidak akan terlalu memanjakan diri, seperti Celine Ning waktu itu mulai memikirkan banyak cara untuk naik ke tempat tidur Glen, bahkan jika dia memiliki kebutuhan itu, dia tidak akan pernah melebihi 3 kali dalam satu malam.

Bahkan jika dia sangat menyukainya, dia masih akan mengendalikan dirinya.

Dia tidak percaya, apakah mungkin, Glen masih melakukan beberapa kali dengan Helen Ming setelah dia melakukan 3 kali dengannya.

Dia teringat ekspresi sukacita yang tak terkendali di wajah Glen setelah dia mengatakan perkataan mengeluh tadi malam.

Sepertinya itu sama dengan apa yang ia tebak.

Rencananya masih bisa dianggap berlangsung dengan normal, kali ini Jeffry Huo menyuruhnya keluar, itu bisa dianggap berfungsi sebagai katalis.

Celine Ning mengganti gaun turtleneck setengah tinggi, menutupi bekas di lehernya dengan concealer, dan turun ke bawah.

Di meja makan, Chatrine sedang duduk dan sarapan.

"Selamat pagi, Nyonya muda pertama"

Chatrine awalnya tidak nafsu makan, dia menoleh dan melihat Celine Ning malah terlihat sangat segar, dia merasa kesal, "Eh, kamu juga sudah bekerja keras, kenapa kamu tidak tidur lebih lama lagi."

"Aku tidak selelah Nona Helen." Celine Ning sengaja mengarahkan topik ke Helen Ming.

Chatrine meletakkan sumpit di tangannya di atas meja dan menatap Celine Ning dengan galak, "Kamu ini secara tidak langsung menyinggungku? Glen tidur dengan dua wanita pada satu malam, namun tidak tidur denganku? "

Celine Ning mengangkat bahu, "Mengapa Nyonya muda pertama begitu marah, orang ini datang kerena kesepakatan antara Anda dan Nyonya besar."

Ini benar-benar menusuk hati Chatrine.

Dia benar-benar membawakan bencana untuk dirinya sendiri!

"Apakah Nyonya muda pertama ingin membuatnya pergi?" Celine Ning makan dua pai labu dan bertanya.

"Kamu punya cara?"

"Itu tidak bisa dikatakan cara, hanya ingin membuat sebuah jebakan."

Celine Ning menoleh untuk melihat apakah ada orang di tangga atau tidak, kemudian membisikkan sesuatu di telinga Chatrine.

Mata Chatrine yang sedikit menyipit, perlahan-lahan melebar, dan akhirnya menjadi tidak bisa mempecayainya, "Jebakanmu ini ... terlalu ..."

"Terlalu kejam?" Celine Ning tersenyum, "Hanya kamu dan aku yang tahu, ini juga aku pelajari darimu, Nyonya muda pertama, ngomong-ngomong, aku benar-benar harus membayar uang sekolah kepadamu, kamu telah banyak mengajariku."

Chatrine: "..."

Pada saat ini, suara Glen datang dari tangga: "Uang sekolah apa?"

Ketika Celine Ning dan Chatrine mendengar suara iu, mereka menoleh dan melihat ke atas secara bersamaan.

Glen berjalan menuruni tangga dengan menggendong Helen Ming.

Chatrine langsung bangkit dari kursi.

Helen Ming meringkuk dalam pelukan Glen, dengan ekspresi bahagia: "Kakiku terkilir, aku bilang aku bisa berjalan, namun Tuan muda ingin menggendongku turun ke lantai bawah."

Chatrine berkata kepada Seno yang di samping: "Bagaimana bisa menyuruh Tuan muda melakukan pekerjaan seperti itu, kamu ke sana dan gendong Nona Helen ke sini!"

"Iya."

Seno melangkah maju, namun Glen menghindari tangannya.

"Hanya beberapa langkah, dan aku masih bisa berjalan."

Setelah mengatakannya, Glen berjalan ke meja makan, paman Lin menarik kursi dan dia meletakkan Helen Ming ke kursi.

Chatrine melirik kaki Helen Ming.

Itu tampak benar-benar seperti terkilir, itu sangat bengkak, dan dibungkus dengan beberapa lapis kain kasa putih.

Perkataan Chatrine terdengar agak aneh, "Astaga, kakimu benar-benar terkilir, kasihan sekali kamu, sudah terluka dan tidak bisa tidur dengan nyenyak."

Helen Ming menundukkan kepalanya dan membuat ekspresi tersipu, "Nyonya muda pertama terlalu memujiku, bisa membantu Tuan muda menyelesaikan masalahnya juga merupakan kewajibanku."

Ibu Laura datang dengan membawa susu kedelai, Glen mengambil inisiatif untuk mengambilnya, dia memiringkan tubuhnya dan meletakkannya di depan Helen Ming, "Apakah kamu pikir itu terlalu memaksa?"

Helen Ming bergegas menggelengkan kepalanya, "Tidak! Aku, aku senang melakukannya!"

Glen tersenyum lembut, "Oke, benar-benar patuh."

Kelopak mata Chatrine sudah mengarah ke atas, pada saat dia merasa jijik dengan Helen Ming, hatinya juga mengeluarkan air asam.

Glen tidak pernah menggunakan nada bicara yang begitu mesra untuk berbicara dengannya.

Celine Ning mengangkat matanya dan melirik Helen Ming.

Meskipun Helen Ming menundukkan kepalanya setelah mengatakan itu, Celine Ning masih menangkap ekspresi di matanya ... pengecut dan ketakutan.

Mengapa Helen Ming takut?

Harus diketahui, Helen Ming masih terlihat penuh dengan kebahagiaan saat sarapan kemarin, itu adalah jelas merupakan ekspresi yang sedang pamer kebahagiaan.

Apa yang terjadi di Night Palace tadi malam?

Setelah sarapan, hari ini adalah akhir pekan, Glen tadi malam minum anggur, hari ini dia perlu lebih banyak istirahat, jadi dia tidak pergi ke perusahaan, melainkan pergi ke ruang kerja.

Helen Ming dibantu oleh dua pengawal untuk naik ke lantai atas dan kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Chatrine berjalan dua langkah dan berjalan ke sisi Celine Ning. "Oke, aku setuju dengan usulanmu."

Celine Ning tersenyum, "Aku harap kali ini Nyonya muda pertama bisa menepati janji."

Bunga berkata di telinga Celine Ning: "Nona, menurutku Nyonya muda pertama adalah tipe orang yang tidak tahu terima kasih, kita tidak dapat mempercayainya."

"Aku tahu," Ujar Celine Ning, "Namun, masalah kali ini aku benar-benar membutuhkan bantuan Chatrine."

Celine Ning awalnya ingin pergi ke kediaman Leon sebentar, tetapi sebelum dia pergi, paman Lin datang untuk menyampaikan sesuatu: "Nyonya muda kedua, Tuan muda menyuruhmu pergi ke ruang kerja."

Celine Ning mengangkat alis, "Apakah dia ada mengatakan sesuatu?"

"Tidak, hanya menyuruh Anda ke sana."

Celine Ning kali ini tidak bisa keluar, jadi dia memberitahu Bunga dan meminta Bunga untuk mengambil hasilnya. "Setelah mengambil hasilnya, langsung pergi ke ruang bunga."

"Aku mengerti."

Celine Ning naik ke lantai atas.

Dia mengetuk pintu dua kali, dan terdengar suara Glen datang dari dalam.

"Masuk."

Celine Ning membuka pintu dan berjalan masuk.

Glen tidak mengangkat kepalanya, sepuluh jarinya masih tetap mengetik di atas keyboard.

Celine Ning berdiri di pintu, dan menunggu Glen berbicara.

Glen memutar lehernya, "Datang dan bantu aku pijit leherku."

Celine Ning berjalan dengan enggan, Glen mengangkat alisnya dan menatapnya, "Ekspresi apa kamu ini, kamu tidak bersedia?"

Celine Ning meletakkan kedua tangannya di bahu Glen, "Tidak berani."

Glen mengangkat tangannya dan memegang dagu Celine Ning, dia mengangkat wajahnya, "Aku tidak melihat ketidakberanianmu, aku rasa kamu sangat berani, sekarang kamu sudah bisa membantahku."

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu