Antara Dendam Dan Cinta - Bab 518 Kampung Jiangnan

Celine Ning berjalan dengan sedikit tergesa-gesa.

Egy Ning dan Arthur dua bocah itu juga masih sedikit berat hati.

Barusaja mereka sampai di lingkungan yang baru, mereka sudah akan pindah lagi ke tempat yang lain.

Tapi anak kecil semua memang memiliki rasa ingin tahu yang besar, menuju ke sebuah tempat baru, membuat mereka merasa penasaran dan ingin tahu.

Bibi Yue mendorong kereta bayi, Celine Ning di masing-masing tangannya menggandeng seorang anak, melangkah keluar dari dalam rumah.

Dia menoleh menatap vila itu, kemudian tanpa ragu pergi meninggalkannya.

Sehari sebelumnya, dia sudah menelepon Suzy.

Suzy bertanya pada Celine Ning penerbangan apa yang dia naiki, dan menyuruh Zhiyi pergi ke bandara untuk menjemput mereka.

Udara di kampung Jiangnan sangatlah lembab, seturunnya dari pesawat, mereka bisa mencium aroma kelembapan udara.

Suzy melambaikan tangan ke arah Celine Ning.

"Agnes! "

Celine Ning melihat Suzy berjalan mendekat.

"Jangan panggil aku Agnes, itu adalah nama samaranku, panggil aku Celine Ning. "

Suzy mengangguk tanpa bertanya-tanya lagi, "Baiklahj. "

Sepanjang perjalanan, di mobil Zhiyi tidak membuka mulutnya, dia hanya bergumam, "Aku tahu kamu ini adalah penipu. "

Suzy mencolek paha Zhiyi.

Dia menatapnya.

Zhiyi menjulurkan tangan dan menggenggam tangan Suzy, dia tersenyum , "Suzy, cubit aku. "

Suzy langsung menarik tangannya dari genggaman Zhiyi, "Menyetirlah baik-baik. "

"Siap! "

Celine Ning: "...... "

Sungguh tidak menyangka Zhiyi memiliki sisi seperti itu, sungguh membuat orang terkejut.

Mobil melesat dan dengan segera sampai ke tempat tujuan.

Ini adalah tempat tinggal Suzy dan Zhiyi, di dalamnya dipenuhi dengan berbagai ornamen.

Suzy dengan saat pertama kali tiba di tempat ini sudah banyak berbeda.

Suzy membantu Celine Ning menurunkan kopernya, kemudian berjalan sambil berkata: "Dulu aku dan Zhiyi masih tinggal di gubug dekat laut, waktu itu, tuan besar berkata rumahku adalah di sana, sampai beberapa bulan yang lalu, kamu membantuku untuk melepaskan diri dari orang suruhan tuan besar Yu, baru pindah ke sini. "

Rumah ini memiliki dua lantai, bagian muka ada 2 lantai, sedangkan di sisi kanan dan kirinya hanya satu lantai.

Suzy menyuruh Celine Ning untuk tinggal di sisi sebelah kiri.

Egy Ning dan Arthur melihat ke sekeliling, mendadak Arthur melihat seorang gadis cilik yang sedang duduk di teras.

Gadis kecil itu rambutnya terikat, dia terlihat feminim.

Celine Ning juga melihat gadis kecil itu, seketika dia tersadar.

"Nona Song, apa dia adalah anakmu? "

"Benar sekali. "Suzy tertawa, "Anakku Livy, dia baru 1 tahun lebih. "

Livy juga tidak terlihat seperti malu-malu terhadap orang asing, sepasang mata besarnya yang bulat itu melihat ke orang-orang di sekelilingnya, dia mengamati orang-orang yang tidak dia kenal itu.

Celine NIng mendekatinya, dia sudah mempersiapkan sebuah amplop merah untuknya.

"Sini, panggil bibi, bibi akan memberimu sebuah amplop. "

Livy berkedip-kedip.

Dia tidak langsung memanggilnya, juga tidak mengatakan apa-apa, dia melihat ke arah Suzy.

Celine Ning mengahalangi pandangan Livy, "Kenapa kamu melihat ke arah ibumu, bibi yang memberimu amplop, seharusnya kamu menatap bibi. "

Suzy kali ini tersenyum dan berkata, "Livy, bibi itu sudah memberikannya padamu, terimalah. "

Livy mendengarnya langsung memanggil bibi itu, "Terima kasih bibi! "

Celine Ning membelai bahu gadis kecil itu.

"Kamu sungguh cantik, saat besar nanti kamu tentu akan menjadi seorang wanita yang cantik. "

Egy Ning memonyongkan bibirnya, seakan tidak terima mendengar itu semua.

Dia memiringkan kepalanya, "Ibu, apa aku tidak cantik? "

Celine Ning dan Suzy mendengarnya tertawa terbahak-bahak.

"Cantik, sangat cantik. "

Biasanya sesama jenis kelamin, penilaian semacam itu lebih lazim.

Celine Ning juga tidak mengatakan apa-apa lagi, dia kemudian mengajak anak-anaknya masuk.

Sprei yang digunakan semua baru saja diganyti, Suzy setelah mandi dan membersihkan diri dengan segera terlelap di tempat tidurnya.

Kedua anaknya masing-masing memilih kamar mereka masing-masing.

Kamar bayi terletak di sebelah kamar Celine Ning, kamar Bibi Yue berada di sisi satunya.

Dengan begitu, semua sudah ditata dengan semestinya.

Suzy sudah menyiapkan makan malam, dia lalu mengundang para tamunya untuk makan bersama.

Suzy yang memasak, Zhiyi berada di sebelahnya membantu.

Celine Ning merasa tidak enak hanya duduk diam, maka dia bertanya pada Suzy di mana dia menaruh celemek.

Suzy berkata: "Kamu adalah tamu, di mana kesopananku menyuruhmu ikut sibuk di dapur? "

"Aku juga tidak akan lama tinggal di sini, aku juga tidak banyak melakukan apa-apa, apa kamu ingin membuatku hanya makan dengan sia-sia? "

Zhiyi berkata: "Kamu ternyata tahu diri juga. "

Celine Ning: "...... "

Suzy menyenggol Zhiyi, "Apa yang kamu maksud, ini adalah temanku, tamu kita, kalau bukan karena Celine Ning, tidak hanya kamu, anak perempuanmu, dan juga aku, istrimu, sekarang kita masih terperangkap dalam rumah keluarga Yu dan tidak bisa keluiar! "

Mendengar perkataan Suzy, Zhiyi segera menenangkannya: "Sudah, sudah, jangan marah, aku akan bersikap baik terhadap Celine Ning, aku hanya tidak tega melihatmu kesusahan. "

"Lihat waktu dan tengoklah ikan uapnya sudah selesai belum? "

"Baik! "

Celine Ning mengamati mereka berdua, dia tertawa sendiri secara tidak sadar.

Dia memiringkan kepala menatap Zhiyi, "Aku sungguh tidak menyangka kamu juga akan mengalami hal seperti itu, kalau sampai hal semacam ini disebarkan di internet dan para fans-mu itu melihat, mereka tentu akan berteriak-teriak heboh. "

Zhiyi memelototinya, "Aku sekarang sudah mundur. "

Benar, Zhiyi di saat dia sedang naik daun, dia memilih untuk mengikuti Suzy ke kampung Jiangnan, sebuah kota kecil, dan mengundurkan diri dari ketenaran.

Waktu itu, keputusan yang dia buat membuat gempar yang sekiranya bisa dibilang berskala besar!

Celing Ning waktu itu masih berada di pulau terpencil, maka dia tidak mengetahuinya.

Tapi beberapa waktu terakhir ini, dia melihat dari postingan Vero Yu. Dia melihat kala itu, fans yang sudah tergila-gila itu, seakan setiap hari mendung kelabu, dia seakan merasa tidak ada lagi sinar mentari di dunia.

Saat makan, Suzy berkata: "Apa terjadi sesuatu pada keluarga Yu? "

"Hmph, "Celine Ning meletakan sumpitnya, "Tuan besar Yu pikun. "

Suzy membelalak, tercengang.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu