Antara Dendam Dan Cinta - Bab 238 Arthur Lari dan Menghilang

Ariana Su bertanya dengan bingung, "Kenapa tidak sederhana?"

Dia tidak melihat adanya sesuatu yang terlihat tidak sederhana.

Celine meremas telapak tangannya, "Dia tidak mungkin datang ke sini hanya untuk itu."

Ariana Su pun menebak: "Mungkin ia ingin pamer dengan membawa anak itu ke hadapanmu?"

Celine tidak mengatakan apapun.

Dia berharap Liena Guan benar-benar datang hanya untuk pamer.

Ariana Su menghibur Celine, "Jangan terlalu banyak berpikir, aku rasa Liena Guan tidak secerdik itu."

Dia membantu Celine mengambil buket bunga yang terjatuh di tanah.

Banyak kelopak bunga yang berjatuhan, dan setengahnya telah botak. Ariana Su memanggil petugas kebersihan untuk masuk membersihkan dan membuang bunga ke tempat sampah.

…………

Saat ini, di sisi lain.

Melly merasa mood nya sangat baik dua hari ini.

Orang itu telah masuk rumah sakit dan telah memasang cincin kontrasepsi.Tidak akan ada anak untuk saat ini, ditambah lagi Fera yang belum kembali. Rasanya sangat menyenangkan baginya untuk menjadi penguasa rumah ini.

Dia berencana mengajak beberapa temannya untuk mengadakan pesta teh, tiba-tiba terdengar suara keras dari luar.

"Bagaimana ini ... aku ... aku juga tidak tahu ..."

Tante Selvie berkata: "Nona Guan, jangan khawatir, aku akan mencari seseorang untuk pergi. Nyonya besar baru saja merasa lebih baik hari ini. lebih baik jangan ..."

"Selvie!"

Melly memegang sebuah gunting perak kecil di tangannya, ia berdiri di samping pot cemara dan dengan hati-hati memotong dahan dan daun di atas.

Tante Selvie berjalan masuk, "Nyonya."

"Apakah Liena Guan di luar? Kenapa ia tidak masuk?"

Raut wajah Tante Selvie kurang baik..

Melly memelototinya, "Apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"

"Tidak berani Nyonya, hanya saja ..."

Belum Tante Selvie menyelesaikan ucapannya, Liena Guan langsung berjalan masuk.

"Bibi! ini tidak baik! Arthur kabur dan menghilang!"

Terdengar bunyi "Klik"

Melly memotong sepotong ranting besar beserta daun-daunnya. Gunting kecil itu pun jatuh ke tanah.

“Apa?” Mata Melly langsung melebar, “Siapa yang hilang?”

Liena Guan hanya menangis, Tante Selvie melangkah maju, membantu Melly dan membiarkannya duduk di sofa, "Arthur."

Melly merasakan dengungan di kepalanya.

Tante Selvie melihat kulit Melly yang pucat, juga matanya yang memancarkan keterkejutan, ia segera menyadarkan Melly, "Nyonya!"

Melly mengangkat tangannya.

Dia melihat ke arah Liena Guan, "Apa yang terjadi? Bagaimana ia bisa hilang?"

"Jadi... aku membawa Arthur ke kelas melukis sore ini, kebetulan melewati rumah sakit. Tiba-tiba kami membicarakan Nona Huo yang dirawat di rumah sakit. Arthur juga selalu ingin pergi dan mencari bibi baru nya ini. Aku pun menemani Arthur membeli seikat bunga di toko bunga dan menjenguk Nona Huo, tetapi siapa sangka ...

Liena Guan menundukkan kepalanya lagi dan mulai menangis.

Melly berteriak, "Ada apa? Cepat katakan!"

"Nona Huo menolak untuk menerimanya, dia menjatuhkan bunga-bunga tersebut di tanah, dia bahkan tidak menerima perasaan Arthur, dia juga memarahi Arthur. Arthur langsung melarikan diri setelah itu, sedangkan aku di tahan oleh Nona Huo dan berbicara dengannya, jadi tidak sempat mengejarnya... "

"Ia menahanmu dan mengatakan apa saja?"

"Dia bilang ... dia bilang jangan terlalu munafik, ia bilang aku tidak pantas mengajar dan mendidik anak, ia juga bilang Arthur seperti ini sekarang, semua karena aku yang mengajarinya ..."

"Dasar murahan!"

Melly melemparkan cangkir teh di atas meja ke tanah, ia tidak bisa menghentikan amarahnya, "Selvie, kirim beberapa orang untuk mencari terleih dahulu! Kamu harus menemukan Arthur! Liena, kamu pimpin jalan, bawa aku pergi memberi perempuan jalang itu pelajaran! "

…………

Makan malam Celine sedikit menjijikkan, jadi Bunga pergi untuk membelikannya bubur tawar.

Ariana Su tidak ada kelas hari ini, jadi ia menghabiskan waktunya seharian dengan berada di kamar Celine.

"Kalau begitu aku pulang dulu, aku akan datang lagi besok"

Celine bersandar di tempat tidur dan menutup iPad di tangannya seadanya, "Maaf tidak bisa mengantarmu"

"Sudahlah, tidak perlu segan begitu padaku."

Ariana Su mengambil tasnya dan berjalan pergi.

Sepatu hak tingginya menginjak lantai diiringi suara ketukan, ia bersenandung dan berjalan menuju pintu lift.

Setelah sampai di pintu lift, kebetulan pintu lift baru saja terbuka.

Ia kesamping dan memberi jalan, tiga wanita berjalan keluar dari dalam, diikuti oleh dua pengawal di belakangnya.

"Di mana kamar wanita jalangl itu?"

"Tepat di depan."

Ariana Su merasa tidak asing dengan suara tersebut.

Dia melihat ke sana dan merasa gaun yang dikenakan wanita itu juga tidak asing.

Belum lagi ia menyadari siapa wanita itu, dia melihat mereka berjalan ke pintu bangsal, dan kemudian menendang pintu hingga terbuka.

Ariana Su terkejut dan pikirannya langsung sadar.

Itu bukan kamar orang lain! Itu kamar Celine!

Wanita tadi adalah Liena Guan yang berlari dan menangis siang tadi!

Ariana Su panik seketika, ia merasa khawatir dan bersiap berlari kembali, tetapi tiba-tiba ia mengentikan langkah kakinya di depan pintu.

Jika ia masuk sekarang, dikhawatirkan hal tersebut akan membuat situasinya menjadi semakin buruk.

Ia tidak bisa masuk seperti ini sekarang, tapi ada satu orang yang bisa masuk.

…………

Celine dikejutkan dengan suara pintu yang sangat keras.

Dia memicingkan mata dan melihat orang yang datang di pintu.

Liena Guan dan Tante Selvie yang mengapit Melly di kiri kanannya, wajah Melly di penuhi kemarahan, matanya tampak seperti api yang membara.

Celine melihat Liena Guan yang sedang terisak, matanya merah dan bengkak disertai air mata, tiba-tiba sebuah pemikiran terlintas di benaknya.

Situasi ini ternyata lebih buruk dari yang ia kira.

Celine meletakkan iPad ke bawah, ia bangkit dari tempat tidur, dan tersenyum: "Ibu telah datang, silahkan duduk."

Melly maju dua langkah, ia tiba-tiba mengepalkan tangannya dan langsung menampar Celine dengan keras.

"Kamu memanggilku ibu, apakah kamu layak?"

Tamparan Melly sangat kuat, Celine pun terjatuh ke atas tanah, menjatuhkan kursi tinggi di belakangnya. Sebuah pot dengan dekorasi keramik di atasnya juga jatuh ke tanah.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu