Antara Dendam Dan Cinta - Bab 100 Anak Yang Aneh (1)

Celine benar-benar tertegun, dia sampainsudah lupa sekarang ada dimana.

Saat bibirnya ingin memanggil Egy, dari dalam mobil muncul satu sosok.“Egy, jangan lari sembarangan.”

Peter memakai jas bewarna hitam dan juga sepatu kulit mengkilap, pandangannya melewati Celine, dan jatuh kewajah Calvin, dan sambil tersenyum berkata：“Terima kasih Calvin.”

“Sama-sama, sejalan juga.”Calvin tidak menunjukkan antusiasme berlebihan.

Wulan berdiri disamping Calvin, melihat Egy yang memegang tangan Peter,“Gadis ini berperilaku dengan sangat baik, sekarang begitu cantik, nanti saat dewasa pasti jadi wanita cantik, tapi kenapa aku tidak mendengar pengacara Peter sudah menikah?”

Peter memegang tangan Egy dan berjalan kedepan,“Ini bukan anakku, ini anak dari teman lamaku.”

Melihat Peter tidak ingin membahasnya lebih dalam, Wulan juga memilih menutup mulutnya dan berbalik ke arah Celine.

Wulan dengan pelan melipat lengan baju Calvin,“Ini bukannya temanmu yang itu? Sepertinya dia sangat suka anak kecil.”

Celine baru sadar, dan dia menahan diri untuk tidak melihat Egy yang dibawa pergi oleh Peter dan berkata：“Wulan telah tertawa, Calvin telah menyanjungku.”

Dalam hati Wulan pun merasa bangga.

Awalnya mengira akan bertemu lawan sekuat apa, tidak disangka hanya seorang pembantu, dia belum memulai perang sudah menang duluan, benar-benar membosankan.

“Vin, ayo kita pergi.”Wulan menggunakan panggilan yang lebih mesra.

Dia menggandeng lengan Calvin dengan mesra, Calvin menundukkan kepalanya melihat tangannya, dia mengerutkan kening, namun tidak melepaskannya.

Celine di tempat parkiran juga merasa gelisah.

Dia teringat minggu lalu saat Peter meneleponnya, mengatakan bahwa akan memberinya kejutan.

Bisa bertemu anak gadisnya sendiri, memang benar adalah sebuah kejutan.

Karena Peter yang sebelumnya pergi membantu masalah Leon yang diduga meracuni, pasti membuatnya jadi lebih dekat dengan keluarga Glen, dan juga pasti akan diundang ke pesta ulang tahun.

Celine mencari alasan, untuk kembali mencari Peter, namun di gerbang masuk sebuah mobil pengasuh.

Mobilnya bewarna hitam, dan begitu membuka pintu keluar, yang duluan keluar adalah dua pengawal berbaju hitam.

Ini parade……

Disamping ada dua pembantu yang berbisik：“Ya Tuhan, pangeranku telah datang！”

“Tidak disangka Zhiyi benar-benar datang！Ahh！Menurutmu kalau aku sekarang minta tanda tangan apakah dia akan memberikan tanda tangan untukku！”

“Sudah jangan bermimpi, Zhiyi adalah tamu yang diundang kakak perempuan ketiga.”

“Hari ini kakak perempuan ketiga juga akan datang？”

“Ini pesta ulang tahun Herman, Kakak perempuan ketiga pasti akan datang.”

Celine mendengarkan kedua pembantu itu, kemudian melihat sosok yang turun dari mobil itu.

Memakai celana panjang hitam , setelan kasual dan memakai mantel panjang, memakai kaca mata hitam, dan dengan rambutnya yang berantakan, seperti seseorang yang malas .

Celine teringat data Zhiyi yang ditemukan beberapa hari yang lalu.

Pria ini debut sejak berumur 18 tahun, dan ia menjadi terkenal karena wajahnya, tapi orangnya sangat malas, dan tidak ramah, melihat siapapun dengan wajah dingin, untungnya memiliki suara yang bagus, dan menjadi artis paling popular di tahun ini, lalu juga ikut pemotretan tahun ini dan juga membintangi film.

Wanita yang disebelahnya terlihat sangat hebat, beberapa orang meneriakkan dan mengikuti Zhiyi.

Celine menunggu Zhiyi pergi jauh, baru menunggu pengurus rumah li sudah tidak melihat kearah sini, dan segera kembali ke gedung utama.

Pada saat itu, hadiah untuk Ayah Glen sudah diberikan semua, ketika Celine datang, pejabat sedang mengucapkan selamat ulang tahun pada ayah glen.

Peter dan Leon bertemu berbasa basi sebentar.

“Aku masuk memberikan hadiah untuk ayah glen dulu, anak ini kutitipkan untukmu sebetar.”

Leon menganggukkan kepala，“Baiklah.”

Egy sangat penurut, matanya sangat besar dan bulat, matanya juga sangat hitam.

Dia hari ini mengenakan mantel bulu putih, baju lengan ruffle dan rok bunga, dia juga memakai sepatu boots putih, terlihat sangat cantik.

Leon menjongkok,“Anak kecil, nama kamu siapa?”

“Egy.”

Gadis kecil itu menyebutkan namanya dengan lantang dan tegap dengan kedua tangan didepan.

Leon pun tertawa，“Hebat sekali, siapa yang mengajarimu ?”

Egy berpikir sejenak baru menjawab，“Bibiku, bibiku berkata saat berbicara dengan orang harus sopan dan melihat mata lawan bicara.”

Leon juga bertanya，“Apakah bibimu datang？”

Dia mengangguk，“Sudah datang！”

“Dimana？”Leon bertanya-tanya.

Egy tertawa kecil,“Bibiku tidak akan kuberitahu orang lain.”

Leon merasa gadis ini sangat pintar dan juga lucu, dia tidak bisa menahan mencubit pipi gadis kecil,“Dasar bocah nakal.”

Fera buru-buru berlari kesini，“Leon,Herman telah memanggilmu, ini anak siapa?”

“Ini saudara Pengacara peter，”Leon berkata，“Nanti aku baru kesana.”

“Nanti apanya, ini kesempatan bagus untuk menunjukkan wajah didepan komisaris, cepatan！”

“Tapi anak ini……”

Fera melihat Egy,“Anak kecil, kamu tunggu disini jangan kemana-mana ya, mengerti kan？”

“Baik.”Egy langsung menurut .

Leon masih sedikit khawatir, dan terus menoleh kebelakang.

Egy berdiri dipojokan, dan tidak terlalu menarik perhatian.

Matanya yang besar melihat orang berlalu lalang, dalam hatinya berpikir, bibi dimana? Kenapa tidak datang mencarinya, Paman Peter bilang hari ini bibi akan menemaninya dalam waktu lama.

Dia tidak menemukan bibi, malah melihat sosok lain.

Yaitu lelaki kecil yang usianya tidak jauh beda darinya, menggunakan jas biru tua, dan menggendong kucing putih, kucing itu ditutupi oleh pakaian lelaki itu, hanya terlihat ekor putihnya saja.

Lelaki kecil itu berjalan dengan cepat, di kiri kanan terlihat sangat ramai.

Egy terdiam sebentar, kemudian bergegas berlari mengikutinya.