Antara Dendam Dan Cinta - Bab 483 Interogasi atau Pemeriksaan Ulang

Tiba-tiba dia teringat, "Kalau begitu apakah dengan memberiku alat ini, kamu melanggar peraturan militer? "

"Tidak, tenang saja. "

Celine Ning menghela nafas, "Aku merasa aku ini menggunakan meriam untuk membunuh semut, aku hanya akan menggunakannya untuk melacak sebuah mobil. "

"Masalah yang kamu hadapi, tidak ada yang kecil. "Calvin Li berkata dengan sangat serius.

Celine Ning tertawa, dia mendadak teringat tentara wanita barusan, dia menyeritkan dahinya, "Oh iya, baru saja, tentara wanita yang berada di luar itu, apa dia menyukai dan sedang mengejarmu? "

Wajah Calvin Li seketika memerah, dengan jelas terlihat perkataannya itu terngiang di telinganya.

"Aku tidak menyukai dia. "

"Apa kamu ini sedang menjelaskannya padaku? "

Calvin Li menatapnya, ragu sejenak, "Terserah bagaimana menurut kamu saja. "

Mengingat Calvin Li, lelaki yang membunuh orang di medan pertempuran dengan kejam, wajahnya memerah menghadapi seorang wanita, kalau hal ini sampai terlihat oleh anak buahnya, mereka bisa-bisa melongo melihatnya.

Celine Ning tidak mengganggu Calvin Li lagi, dia mencengkram meja untuk membantunya berdiri, "Bukankah kamu nanti masih ada rapat, kalau begitu aku tidak akan mengganggumu. "

"Aku sudah tidak ada rapat, kamu tidak mau makan siang di sini? "

Sekarang sudah sampai pada waktu makan siang.

Celine Ning masih membutuhkan waktu kurang lebih satu jam pulang ke kediaman Keluarga Yu dengan mobil, sampai di sana tentu waktu makan siang sudah lewat.

Tidak ada pertokoan di daerah militer, makan hanya bisa di kantin.

Calvin Lu berkata: "Kali ini aku tidak bisa membawamu pergi makan dengan pantas. "

Celine Ning mengibaskan tangannya, "Tidak apa-apa. "

Rudi yang berjalan di sisi satunya Calvin Li berkata: "Nona Celine, makanan kantin kami boleh juga. "

Celine Ning mengedip-kedipkan matanya, "Benarkah? Kalau begitu aku akan mencicipinya. "

Memasuki kantin, di dalamnya sedang hiruk-pikuk.

Saat tiba waktu makan, para tentara yang pada saat latihan diwajibkan untuk mengencangkan tali, akhirnya terbebas, hanya di waktu seperti ini mereka bisa berbincang, bercanda sesuka hati.

Ruang makan para staf senior berada di lantai dua.

Ada dua tangga untuk naik ke lantai 2, tangga luar dan tangga dalam.

Namun, karena tangga bagian luar sedang diperbaiki, maka mereka hanya bisa naik melalui lift yang berada di dalam.

Saat rombongan itu berjalan masuk ke dalam kantin, suasana seisi kantin mendadak gaduh, seakan setitik air yang menetes ke dalam minyak panas.

Setelah kegaduhan sementara itu, seketika semua menjadi tenang.

Semua mata tertuju pada Celine Ning dan Calvin Li.

"I-itu.....bukankah itu adalah instruktur Topeng Besi? "

"Aduh, aku ini bukan sedang berimajinasi bukan, dia baru saja tersenyum. "

Perlu diketahui, Calvin Li sungguh adalah seorang instruktur berwajah besi! Dia sama sekali tidak pernah tersenyum, namun kenapa hari ini dia tersenyum?

Seseorang di sebelahnya menggunakan sikunya menyenggolnya, "Jangan mimpi! Dia tersenyum juga tidak tersenyum padamu, apa kamu tidak melihat wanita di sebelah kolonel? "

"Dua orang. "

"......bukankah dia hamil? "

Kali ini suasana menjadi lebih sepi lagi, suara bisikan juga seakan menghilang seperti asap.

Sampai setelah rombongan itu naik ke dalam lift, suasana baru kembali gaduh.

"Ya Tuhan! Ini tidak sungguh-sungguh! "

"Ibuku bahkan berkata untuk mengenalkan adik perempuanku ke pak instruktur! Ternyata pak instruktur sudah beranak! "

"Bagaimana kamu tahu anak di dalam kandungan wanita itu adalah anak kolonel?

"Aku belum pernah mendengar kabar kolonel sudah menikah. "

Kali ini beberapa orang saling pandang.

Bukankah ini......sudah melanggar peraturan.

"Aish, kita sudah semabrang menebak, jangan bicara sembarangan. "

"Ayo makan, membicarakan staf senior di belakangnya adalah tabu. "

............

Di lantai atas.

Calvin Li adalah staf senior, makanan yang terhidang di hadapannya tentu lebih lengkap dan beragam dari yang berada di lantai bawah.

Celine Ning yang saat ini sedang tidak begitu nafsu makan, sengaja menyuruh Calvin Li untuk memesan lebih banyak sayuran.

Calvin Li dan Celine Ning duduk di sisi satu meja, Bunga dan Rudi duduk di sisi satunya, untuk menghindari mengganggu mereka berdua.

Calvin Li yang biasanya galak, di hadapan Celine Ning, setelah berbincang-bincang, bahkan bisa membuat Celine Ning tertawa terbahak-bahak.

Perlu diketahui, orang yang biasanya jarang tersenyum, saat mendadak punya rasa humor, itu membuat orang-orang merasa geli.

Rudi juga merasa demikian, nona muda ini sungguh hebat, perlu diketahui, kolonelnya ini, biasanya berbicara saja jarang.

Saat sedang makan, dari tangga muncul serombongan orang lagi.

Sebelum melihat sosok mereka, sudah bisa mendengarkan langkah mereka.

Dari arah anak tangga dapat terdngar sebuah tawa yang melengking.

"Paman Maikel, apa maksud perkataan paman, kalau bukan karena ayahku, bagaimana aku bisa mentraktir paman seperti ini? "

Yang berkata seperti itu tidak lain adalah Brenda Guo.

Dan yang Brenda Guo gandeng, adalah Jenderal Maikel.

Jenderal Maikel terkekeh, "Kamu ini, memang bermulut manis, katakan saja, apa yang kamu inginkan dariku? "

"Tidak ada. "

Brenda Guo melihat Calvin Li yang duduk di meja sebelah.

"Kolonel Li juga ada di sini rupanya. "

Jenderal Maikel begitu mendengarnya, dia langsung paham.

Dia berjalan mendekat.

Calvin Li langsung bangkit berdiri, "Jenderal. "

Jenderal Maikel bertepuk tangan, "Sekarang waktu makan, tidak perlu menggunakan salam seformal itu. "

Matanya kemudian tertuju pada wanita yang duduk di sebelah Calvin Li, dahinya berkerut, "Ini adalah...... "

Celine Ning mencengkram meja untuk membantu dirinya bangkit berdiri, "Selamat siang, aku adalah teman dari kolonel Li. "

Mata Jenderal Maikel berbinar.

Dengan umurnya, bisa duduk di tempat ini, tentu hatinya sudah sejak awal diasah. Saat seperti ini, tidak perlu dikatakan, dia tentu adalah wanita yang Calvin Li cari beberapa waktu yang lalu.

Namun, mengatakannya sungguh membuat orang merasa heran.

Sudah melewati masa kritis pertolongan, dan wanita ini masih bisa bertahan hidup seperti ini, dan juga......

Pandangan Jenderal Maikel jatuh pada perut Celine Ning.

"Kehamilan ini tentu paling tidak sudah 7-8 bulan. "

"Hmph, 8 bulan lebih. "Celine Ning menjawab.

Jenderal Maikel menghitung waktu, tampaknya, dia hamil tepat sebelum kejadian itu, wanita ini sungguh kuat, dalam keadaan hamil terjatuh seperti itu dan dia tidak apa-apa.

Brenda Guo kali ini bertanya, "Paman Maikel, karena semua sudah saling kenal, bagaimana kalau kita makan bersama? "

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu