Antara Dendam Dan Cinta - Bab 173 Akulah Penjahat Yang Sebenarnya

Celine mengulurkan tangan mengambil hasil check-up berukuran kertas A4 yang tadi dijatuhkan ke lantai, saat itu juga Tante Selvie menginjak tangannya.

Huuffft.

Tante Selvie saat itu memakai sepatu yang haknya datar, tetapi tetap saja haknya tidak sedatar sepatu flat biasa, bentuk haknya seperti tapal-kuda.

Celine bergumam, Tante Selvie sengaja menginjak telapak tangannya dan menekannya, rasa sakit itu membuat Celine menggigit bibir.

Tante Selvie baru mengangkat kakinya setelah selang beberapa detik, lalu dia berkata: “Pikirku benda apa yang menghalangi jalanku, untuk apa kamu mengulurkan tangan begitu panjang, benda itu bukan seharusnya milikmu, jadi jangan sembarangan mengambilnya.”

Telapak tangan Celine memar dan di atasnya mengalir sedikit darah.

Tangannya gemetaran mengambil kertas hasil check-up itu.

Tatapannya tertuju pada beberapa kata di kertas itu, dia terkejut membelalakkan matanya.

Ternyata………..

Tidak heran jika Chatrine saat pulang ke kamar dengan keadaan emosi sampai melempar semua barang-barang yang berada di kamarnya.

Tidak bisa disangka, Melly ternyata membawa Chatrine pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan ginekologi!

Melly mengangkat tangannya yang sedang memegang gelas lalu membanting gelas itu ke lantai, pecahan gelas itu berserakan di lantai, pergelangan tangan Celine berdarah terkena pecahan gelas itu, lalu darahnya mengalir.

“Pada hasil check-up itu tertulis, sebenarnya tidak ada kandungan komposisi semacam itu, kamu masih berpura-pura bodoh di depanku? pasti selanjutnya kamu akan bilang kalau kamu keracunan obat, lalu obat itu sudah dicerna oleh sistem metabolisme, benar kan?”

Celine berlutut di lantai, tubuhnya menggigil.

“Maaf Nyonya, aku mohon padamu beri aku satu kesempatan lagi, aku pasti akan mengawasi Nona Muda untuk tepat waktu meminum vitamin C.”

Meskipun raut wajahnya terlihat sangat ketakutan, tetapi padahal didalam hatinya merasa sangat tenang.

Melly menyuruh Celine berdiri, dan ini menjelaskan bahwa Melly sudah memaafkannya.

Jangan sekali-kali berbohong lagi dan memalsukan obat vitamin C, itu adalah obat kontrasepsi.

Melly melihat Celine dengan sinis.

Pembantu satu ini memang pintarnya sangat kelewatan.

Dia tidak percaya, sekarang dia masih belum tahu sebenarnya botol itu berisi obat apa.

Dia tersenyum sinis, “Kamu benar-benar merasa itu adalah vitamin C?”

Celine terlihat terkejut sejenak, “Bukan vitamin C?”

Melly meletakkan botol obat itu di atas meja, lalu dia menatap Tante Selvie sambil menggaruk dagu.

Tante Selvie menuangkan 2 butir obat itu.

“Bukannya kamu bilang kalau ini vitamin? kalau begitu kamu minum sekarang.” Melly menundukkan kepala menatap Celine, tatapan matanya seperti meremehkan Celine.

Tante Selvie berjalan mendekat, lalu 2 butir obat berwarna putih yang sudah kotor karena diinjak oleh telapak sepatunya itu diberikan kepada Celine, dan dia menuangkan air kedalam gelas sekali pakai yang berbahan kertas, “Minumlah.”

Celine melihat desiran air didalam gelas itu, dia terdiam tidak bergerak seketika.

Melly mengangkat salah satu kakinya ke atas, bibirnya tersenyum sinis, “Tidak mau minum?”

Celine teringat kata-kata Peter saat di telepon.

Melahirkan seorang anak lagi……………

Tetapi, jika dia sekarang tidak meminum obat itu, Melly pasti tidak akan dengan mudah melepaskannya pergi.

Celine mengambil gelas yang berisi air itu, dia memasukkan obat itu kedalam mulutnya, lalu meneguk segelas air untuk menelan obat yang sudah tidak jelas bentuknya itu.

Celine tersenyum kepada Melly, “Nyonya pasti tidak akan mungkin memberikan racun untukku, bagaimana mungkin aku tidak meminumnya? ini adalah penghargaan dari Nyonya.

Melly meliriknya, “Selvie, aku sudah lelah, kamu antar dia pulang.”

Tante Selvie mengantar Celine sampai depan pintu, lalu mengatakan kalimat yang penuh makna kepadanya: “Terkadang seseorang yang terlalu pintar bisa mati lebih cepat.”

Celine meninggalkan gedung utama.

Suasana malam di gedung utama yang megah seperti makhluk raksasa yang sedang berhibernasi, hitam gelap seperti binatang buas yang sedang membuka lebar mulutnya dan menunggu mangsanya datang.

Dia pulang ke rumah satunya dengan berlari kecil, dia langsung masuk ke toilet dan mengunci pintu toilet, lalu dia menunduk di samping closet sambil merogoh tenggorokannya dengan jari.

Benda yang masuk kedalam perutnya semuanya dimuntahkan sampai bersih dan terakhir yang dimuntahkan hanya tersisa air yang berasa asam, setelah itu tidak keluar benda apapun.

Seluruh tenaga dari dalam tubuhnya seperti terkuras keluar semua, dia merasa lemas dan tergeletak di atas closet.

Dia tidak tahu sampai berapa lama dia duduk di lantai, menunggu hingga dia sadar, tiba-tiba terdengar suara Laura mengetuk pintu, “Kamu sudah selesai belum? Cherry, apa kamu jatuh kedalam closet?”

Saat itu dia baru berpegangan pada closet, memikul badannya yang sangat lemah untuk berdiri.

Dia berjalan sampai depan wastafel, lalu mencuci mukanya dengan air dingin, baru dia membuka pintu.

Laura melihat pintu toilet terbuka, dia langsung menerobos masuk, “Kamu cepat sedikit, begitu lambat sekali………..”

Dia melihat wajah Celine memar merah, “Wajah kamu……”

Celine menutupi wajahnya yang memar merah dengan tangan, “Tidak apa-apa.”

Laura melihat tangan dan jari Celine juga memar merah, matanya semakin melotot, “Tangan kamu……..”

Celine bukannya tadi disuruh ke gedung utama, ini……….

Laura terdiam sejenak merasa dirinya begitu cukup beruntung tidak diperhatikan oleh orang lain.

Seperti Celine yang suka bermalas-malasan melakukan pekerjaan, itu membuatnya mudah diingat orang.

Celine keluar dari toilet, lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan, dia menata sepiring makanan yang akan dia antar untuk Yunita yang berada di ruang bawah tanah.

Yunita sudah 2 hari tidak bicara apa-apa.

Saat Celine pertama kali muncul di hadapannya, Yunita memegang tangannya dan menangis memanggilnya, sekarang kondisinya lebih sulit untuk dijelaskan, bisa dikatakan dia seperti manusia kayu, diberi air langsung diminum, diberi makanan langsung dimakan, dan jika tidak diberi apapun dia juga tidak melakukan apapun hanya duduk diam.

Celine melihatnya dari samping, menunggu dia selesai makan, lalu membereskan peralatan makannya, Celine membisikkan sesuatu pada telinganya: “Yunita, kamu bisa keluar paling lama besok malam.”

Telinga Yunita lebih terpacu menangkap kata “keluar.”

Celine melihat mata Yunita, dia tahu kalau Yunita mendengarnya, lalu dia membereskan barang-barang dan berdiri meninggalkan ruangan itu.

Seno masih berdiri di lorong.

Celine berjalan mendekatinya, melambaikan tangan memanggil Seno: “Kak Seno.”

Seno melihat wajah Celine, dia mengerutkan alis, “Aku membawakanmu sekantong es untuk mengompres luka memarmu.”

“Tidak usah repot-repot, Kak Seno.” Celine tersenyum, “Aku hanya khawatir luka memar di wajahku tidak bisa hilang.”

Seno tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Celine, “Bagaimana mungkin?”

Celine tidak menjawabnya, dia hanya tersenyum, “Kak Seno, aku mohon kepadamu untuk membantuku melakukan sesuatu.”

“Baik, katakan saja.”

“Kamu terima dulu.” ucap Celine memaksa.

“Asalkan yang bisa aku lakukan.” jawab Seno

“Kamu pasti bisa melakukannya,” Celine menggigit bibir sambil tersenyum, “Malam ini, pukul 12 malam aku mau diam-diam keluar.”

Seno melototinya, “Kamu……….”

“Sudah gila” kedua kata itu belum sempat dia katakan, tetapi Celine buru-buru berkata: “Kak Seno, aku mohon padamu untuk memberitahu Nona Muda kalau akulah penjahat yang sebenarnya.”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu