Antara Dendam Dan Cinta - Bab 26 Dirimu Benar-Benar Sedang Cari Mati

Laura tiba-tiba pada waktu sejenak tidak dapat berkata-kata.

Wanita itu tidak terpikirkan, wanita ini menggunakan air yang mendidih dan mengoleskan ke atas dahinya!

“kau,kau……saya mau melaporkan kepada nyonya muda! Minggir kau !”

Celine dengan begitu patuh membukakan pintu, dan juga memperlihatkan gerakan tangan yang mengartikan silakan , “silakan.”

Celine yang begitu patuh, malahan tidak membuat laura tergugah.

“ dirimu tidak mencegahku ? apakah ada sebuah intrik ?”

Celine membengkokkan bibirnya , “saya tidak menghentikan dirimu,jika anda keluar maka dirimu sedang ingin mencari mati.”

“kau……”

Laura mengangkatkan lengannya, sebuah tamparan ingin menapar dengan begitu keras.

Celine mengangkatkan lengannya yang tak terterluka, memegang erat pergelangan tangan laura .

Laura dengan begitu kejamnya memberontak dua kali, tatapi ternyata sama sekali tidak dapat melerainya, rupanya Celine memiliki tenaga yang begitu besar!

Celine berkata: “dikarenakan kemarin tuan muda ada di tempat, Nyonya muda baru memberikanmu satu kesempatan, jika dirimu sekarang melabrak, tidak ada tuan muda,Nyonya muda juga tidak perlu melakukan hal ini, menurutmu jika bukan dirimu sedang mencari mati, apalagi.”

Laura ingin membantah, setelah menggerakkan bibir lalu mengetahui suatu hal, perkataan dari Celine adalah benar!

Wanita itu keluar, dengan tidak memiliki bukti apapun lalu membuat keributan, temperamen dari Chatrine,

Yaitu dihitung bersama dari kebencian baru dan kebencian lama, dan dikemudian hari diri sendiri……

Celine melepaskan Laura , “jika dirimu ingin keluar, silakan.”

Laura pun tak bergerak.

Wanita itu mengbalikan badannya, terus menatapi Celine , “ ada apa dengan lenganmu ?”

Celine dengan penuh dengan kemalasan mengedipkan matanya.

Laura pun sedikit terkejut.

Wanita itu mengira tatapan mata dari Celine……membawakan sebuah kemalasan dan pesona elegan.

Bagaimana bisa ?

Sesuatu yang dihadapan matanya semua memiliki derajat yang sama dengan wanita itu, bahkan dibandingkan dengan pembantu rumah tangga yang berasal dari desa wanita itu masih lebih terasa tidak memiliki martabat. wanita itu dengan tatapan yang kejam menatapnya , dirinya pasti telah rabun tua!

Celine dengan secara perlahan jalan menuju samping meja, menuangkan segelas air panas untuk dirinya sendirinya sendiri, “memberi tahu kepada dirimu juga tidak apa-apa, sebenarnya lengan ku tidak patah,awalnya saya berencana berpura-pura bahwa tulang ku patah, setelah satu bulan melepaskan perban ini, membuat sebuah kebohongan dengan secara perlahan mulai memulih……”

Mata Laura menerang, “bagaimana! Saya mengetahui saya telah bersalah! Kemarin malam dirimu dengan dokter telah berencana sebelumnya untuk membohongi tuan muda dan Nyonya muda!”

“akan tetapi.”

Celine dengan suara yang besar memutuskan perkataan dari laura.

“akan tetapi, setelah terlihat oleh dirimu, lalu saya mengetahui, orang seperti dirimu, disuatu hari akan memegang kesempatan ini untuk mengkambing hitamkan saya sampai mati.”

Laura mendengarkan perkataan Celine, didalam kepalanya tiba-tiba terpancarkan sebuah pemikiran.

Wanita dengan terkejut sambil mengulurkan dan menujuk kearah lengan celine，” dirimu……dirimu sendiri yang mematahkannya?”

Celine menganggukkan kepalanya.

Laura menelan air ludah.

Wanita itu penuh dengan ketakutan menatap Celine, seperti sedang melihat sebuah monster.

“dirimu ……apakah dirimu berani berbuat ?”

“apa yang perlu ditakutkan, jika anda telah pernah mengalami kejadian kehidupan terjatuh dari ketinggian sepertiku, dirimu juga akan berani berbuat.”

Ucapan dari Celine dengan mudah dapat memberitahukan , tidak ada orang yang dapat mengerti,wanita itu pernah dipenjara selama tiga tahun, telah menerima kekejaman dari orang yang biadap.

Laura mundur ke belakang satu langkah, “lalu dirimu……dirimu, buat apa dirimu memberitahu semua ini kepada ku ?”

Lagi-lagi wanita itu mundur langkah kebelakang, “ apakah dirimu ingin membunuhku ? saya peringatkan kamu, jika dirimu berani menyentuh saya , sekarang saya akan membicarakan keluar apa yang telah kamu ceritakan kepada ku!”

Celine dengan penuh ketenangan memandangi kearah wanita itu.

“dirimu kira……siapa yang mau percaya?”

Laura terdiam.

Siapa yang mau percaya ?

Siapapun tak akan ada yang percaya.

Celine berada didepan orang-orang , selamanya adalah seorang yang canggung bernyali kecil dan bergetaran, bahkan seorang pembatu rumah tangga dapat memberikan sujutan kepada kucing , tidak ada, tulang yang lentur.

Wanita itu berkata bahwa Celine dapat mematahkan tulangnya sendiri, hanya membuat orang berpendapat bahwa wanita itu adalah orang gila!

“kemarin datang seorang dokter yang begitu muda, sekali lihat dapat terlihat bahwa bukan seorang professional, saya nekat menanggung semua resiko, juga ingin membawa dirimu pergi kerumah sakit untuk melakukan rontgen ! biarkan para ahli melihat bagaimana asal usul tulang anda bisa sakit! Nanti , lihat mereka apakah bisa percaya!”

Celine pun tertawa, “dirimu jangan coba mengira, saya berani memberitahu masalah ini kepadamu, didalam tangan saya tidak menggenggam sedikit kambing hitam darimu?”

Kambing hitam ?

Laura mengeramkan giginya : “saya menmpunyai kambing hitam apa? Laura duduk dengan rapinya , saya tidak ada……” wanita itu berbicara, didalam hatinya tidak memiliki sebuah ketukkan, tetap saja mengeramkan giginya berbicara, “saya tidak ada sesuatu yang dapat mengkambing hitamkan dirimu!”

“apa?”

Laura sedang melihat ponsel Celine yang telah sudah ketingalan zaman beberapa tahun yang lalu, tertawa mengejek dengan kerasnya, “ sekarang sudah zaman apa, dirimu masih menggunakan ponsel model begini,orang tua yang berumur tujuh sampai depalan tahun pun telah tidak menggunakan ponsel tua ini, dirimu masih saja ……”

Didalam Ponsel Celine terdengar sebuah suara, Laura pun tertawa dengan terbahak-bahak.