Antara Dendam Dan Cinta - Bab 287 Pria Memang Pembohong

Sepasang mata gelap Glen tampaknya diwarnai dengan warna merah cerah dalam sekejap, ada kilatan cahaya yang kuat, dan api disemprotkan keluar dari matanya, seperti ingin mengenai kulit Celine Ning, dan membakarnya menjadi gosong.

"Kamu tidak mau? Kamu ingin aku melepaskanmu? Tubuhmu sudah merespons."

Mulut Glen ditutupi dengan senyuman jahat, jari telunjuk dan ibu jari ditarik, dan seutas benang perak di tengah tampak sangat menyilaukan.

Detik berikutnya, dia masuk ke dalam tubuhnya dengan ganas.

"Agnes, kamu tidak bisa menolakku, kamu selamanya tidak akan bisa menolakku!"

Emosi Celine Ning telah dimobilisasi ke tingkat tertinggi, dia dapat mengendalikan dirinya sendiri pada ketinggian yang ditentukan, tetapi rasa sakit dan kesenangannya sulit dikendalikan.

Kali ini bahkan lebih menyakitkan daripada yang pertama, sakit hingga fitur wajah Celine Ning seperti dipelintir bersama.

Semakin dia menolak Glen, Glen semakin menyiksanya dengan ganas.

Celine Ning merasa bahwa tubuh bagian bawahnya hampir kehilangan rasa, dan ujung saraf telah terputus.

Namun, untungnya, rasa sakit itu bisa membuat orang sadar.

Celine Ning sudah mengangkat tangannya dan menyentuh kepala tempat tidur. Dia berusaha menarik laci keluar dengan satu jari dan mengaitkan sekantong barang keluar, "Tuan muda, jika kamu mau melakukannya, kamu harus memakai kondom."

Glen melihat sebuah kondom terjepit di antara jari ramping Celine Ning.

Pupil matanya langsung melebar, "Apa maksudmu? Kamu merasa aku kotor?"

Ini membuat pria merasa lebih terhina daripada perjuangan dan penolakan Celine Ning.

Dia menggenggam bahu Celine Ning dengan keras, jari-jarinya sudah mengerahkan semua kekuatannya, dan sendi jarinya sudah pucat.

Celine Ning menahan rasa sakit bahunya, dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Kamu bisa bersenang-senang dengan wanita lain dalam semalam, dan aku tidak bisa memintamu mengenakan kondom? Memakai kondom tidak hanya untuk mencegah kehamilan, tetapi juga demi kebersihan!"

Mendengar kalimat ini, Glen tiba-tiba tampak tercengang.

Sesaat kemudian, tangannya yang memegang bahu Celine Ning mengarah ke bawah, dan pindah ke rahang Celine Ning, dia mencondongkan tubuh ke depan dan memaksakan diri untuk menatapnya, "Siapa yang kamu maksud? Helen Ming atau Chatrine?"

Celine Ning sengaja memalingkan kepalanya dan menolak untuk menatapnya, "Siapa pun itu, itu tidak ada hubungannya denganku, kamu ingin menyukai siapa, ingin tidur di tempat tidur siapa, itu tidak ada hubungannya denganku!"

Itu terdengar seperti ada sedikit kemarahan.

Glen tersenyum, "Apakah kamu cemburu?"

Celine Ning mendengus, dia sengaja memalingkan wajahnya dan tidak menatapnya, "Tidak, aku hanya pendatang baru yang baru saja datang ke rumah ini, statusku paling kecil, dan tidak ada yang mendukungku, aku tidak memiliki latar belakang, bagaimana aku berani cemburu?"

Glen menyipitkan matanya dan menggerakkan pinggangnya.

Celine Ning menggembungkan pipinya dan mendorong bahunya, "Kamu keluar! Kamu cepat keluar!"

"Sudah masuk, tidak bisa keluar lagi."

Meskipun Glen mengatakannya dengan wajah dingin, tetapi langkah selanjutnya jauh lebih lembut, bahkan menambahkan tindakan yang tidak dilakukan tadi, dia ingin membuat Celine Ning menangis dan memohon belas kasihan baru menghentikannya.

Setelah disiksa 2 jam lebih, Celine Ning benar-benar kelelahan dan tertidur di kasur yang lembut.

Glen memiringkan kepala dan menatap wajah tidur Celine Ning, dia mencium wajahnya.

Untuk pertama kalinya, dia merasa hatinya sangat bahagia.

Jika kali ini tidak memaksanya, dia mungkin akan menyembunyikan kata-kata itu dalam hatinya dan tidak akan mengatakannya.

Si rubah kecil, dia berpura-pura dengan sangat hebat, dia hampir tertipu olehnya.

Glen mencium lagi di bibir Celine Ning, lidahnya dikeluarkan dan memutarnya beberapa kali, Celine Ning mengempiskan mulutnya, dia menghindari Glen, dan menyusutkan kepalanya ke dalam selimut.

Kemudian dia baru bangkit dari tempat tidur, dan pergi ke meja untuk mengambil ponselnya, dia memutar nomor telepon, dan masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah terdengar nada sibuk yang panjang, panggilan pun tersambung.

"Tuan muda Glen."

Yang menjawab telepon adalah kak Marlene di Night Palace.

"Bagaimana?"

Kak Marlene otomatis tahu apa yang dikatakan Glen, "Sudah di tangani, apakah perlu aku mengirim orang untuk mengantarnya pulang di pagi hari?"

"Tidak pagi, antarkan sekarang," Ujar Glen, "Pelan sedikit, jangan membuat keributan."

"Oke."

Setelah sekitar setengah jam, sebuah mobil melaju dari luar dan melaju sampai ke depan pintu vila, seseorang diangkat keluar dari dalam.

…………

Ketika Celine Ning bangun, ia menyadari bahwa keadaan di sekitarnya telah berubah.

Dia berbaring di tempat tidurnya sendiri.

Tetapi dia ingat dengan jelas bahwa ketika dia tertidur di subuh, dia berada di kamar tidur utama Glen.

Celine Ning merasa bingung, dia mengingat kembali rincian kemarin.

Semua yang harus dikatakan sudah dikatakan, seharusnya menolak dia juga sudah menolaknya, tetapi kenapa perilaku Glen terhadapnya masih tidak berubah?

"Nona, kamu sudah bangun?"

Ketika sedang merasa bingung, Bunga sudah membuka pintu dan berjalan masuk.

"Anda bersih-bersih dulu, aku akan minta ibu Laura untuk membawakan sarapan ke sini."

"Tidak, aku akan turun untuk makan." Ujar Celine Ning, "Kemarin, Tuan muda sudah marah karena ini."

"Dia marah?! Dia ..." Setelah mengatalannya hingga setengah Bunga terdiam.

Celine Ning menatapnya, "Ada apa?"

Bunga menggelengkan kepalanya, "Bukan apa-apa. Nona, kamu cepat pergi bersih-bersih saja."

"Oh," Celine Ning bersandar ke belakang dan melipat tangannya, "Biar aku tebak, apakah masalah Tuan muda? Namun kali ini karena siapa? Nona Helen atau Nyonya muda pertama?"

Bunga tidak bisa menahan kata-katanya, setelah sedikit perkataan analisis Celine Ning, dia sudah tidak bisa menahan perkataannya.

"Bukan! Tuan muda adalah pria brengsek," Bunga marah dan merasa tidak adil bagi Celine Ning. "Tadi malam, dia jelas-jelas tidur di tempat tidur bersama dengan Nona, lalu dia membawamu ke kamarmu di tengah malam, sekarang dia malah bermesraan dengan Helen Ming di tempat tidurnya! Pria memang pembohong! "

Celine Ning terkejut.

"Kapan Helen Ming pulang?"

Begitu kalimat ini keluar, Bunga juga tertegun, "Aku tidak tahu."

Kemarin malam, jelas-jelas bahwa Glen kembali sendirian.

Celine Ning teringat sebelum dia tertidur tadi malam, dia mendengar Glen pergi ke kamar mandi untuk menelpon, itu seharusnya ada hubungannya dengan Helen Ming.

Dia pergi ke kamar mandi dan mandi.

Dia berdiri di bawah pancuran, Celine Ning menatap kulitnya, itu mengerikan, terutama di kedua kakinya.

Kulit Celine Ning awalnya berwarna putih mulus, begitu disentuh dengan ringan itu akan meninggalkan bekas, apalagi bekas yang ditinggalkan oleh Glen yang ganas seperti harimau itu.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu