Antara Dendam Dan Cinta - Bab 267 Aku Sedikit Terkejut

"Ada apa denganmu? Apakah kamu tidak melihat di sini sedang memegang semangkuk sup? Kenapa kamu sembarangan berlari?"

Perkataan Melly sudah sangat serius.

Dan di depan begitu banyak orang, perkataan ini, jelas-jelas membuat Celine Ning sangat malu.

Celine Ning adalah pengantin wanita yang baru masuk ke rumah ini, jika senior mengatakan perkataan seperti itu, dia tidak dapat membantahnya dengan terang-terangan, jika tidak dia akan dibilang junior yang tidak tahu aturan.

Calvin mengerutkan kening, dia membuka mulutnya, "Aku ..."

Sebelum Calvin berkata Wulan segera berkata, "Panggil dokter untuk memeriksanya."

Herman belum turun, dan Melly sekarang adalah Nyonya rumah yang paling bermartabat di antara mereka semua, dia segera berkata, "Pergi, segera panggil dokter."

Di ruang tamu lain yang tidak jauh, Leon dan Glen bergegas berjalan ke sana.

Leon tersenyum dan berkata, "Untuk apa cari dokter, bukankah ada aku dokter siap pakai di sini?"

Glen berjalan ke sisi Melly, "Bu, jangan marah hanya karena masalah seperti ini, ini adalah masalah junior, Anda dapat mengobrol dengan Nyonya Fera dan menunggu ayah datang."

Fera yang sedang duduk di sofa, memutar matanya ke atas.

Siapa yang ingin mengobrol dengan Melly, dia lebih baik berdiri di sana dan menonton beberapa orang yang sedang berdebat di sana.

Siapa yang bisa melihatnya lebih jelas dibanding dia yang duduk di sana.

Tadi jelas-jelas pacar yang dibawa kembali oleh Calvin yang melakukan hal-hal buruk. Dia menarik Vero Yu dan mendorong Celine Ning ke sana, tetapi tidak diduga, Calvin bergegas maju untuk melindungi Celine Ning.

Leon mengambil kotak obat dan pergi ke ruang istirahat untuk menangani luka bakar Calvin.

Luka bakar adalah yang paling sulit ditangani.

Kain seragam yang dikenakan oleh Calvin terlalu kaku, dan sekarang sudah melengket pada kulitnya, dia tidak bisa melepasnya.

Sup ikan baru selesai dimasak, ditambah lapisan minyak terapung yang mengambang di permukaan, itu sangat panas.

Calvin dengan sangat tidak mudahnya melepas jaket seragamnya, tetapi kemejanya tidak bisa dilepas lagi.

Leon memegang bahu Calvin, "Aku saja yang melakukannya."

Dia mengambil gunting dari kotak obat, dan memotong dari pergelangan tangan Calvin hingga ke atas, dia memotong sepotong besar kain dan memperlihatkan daging di dalamnya.

Merah besar dan itu sudah melepuh, itu tampak mengerikan.

Wulan yang berdiri di samping langsung menutup mulutnya, dan air matanya langsung mengalir.

Leon mengambil alat yang dibutuhkannya dari kotak obat dan berkata, "Ini akan sedikit sakit."

Bagi seorang tentara, cedera kecil seperti ini, tidak akan terasa sakit.

Yang lain berdiri di samping, menyaksikan gerakan pembersihan Leon, mereka semua merasa sakit, tetapi ketika mereka melihat ke Calvin, dia bahkan tidak mengedipkan matanya, seolah-olah tidak merasakan apa-apa.

Celine Ning dan Glen berdiri di pinggiran.

Glen menoleh untuk melihat Celine Ning. Matanya sangat serius, tetapi dia tidak menangis seperti Wulan, bahkan di sepasang mata hitamnya tidak telihat ada sentuhan emosi.

Dia meraih tangannya.

Celine Ning menoleh untuk menatapnya.

"Aku sedikit terkejut."

Pada saat ini Glen baru mengerti mengapa Celine Ning tidak memiliki ekspresi, dan sikapnya begitu acuh tak acuh, ternyata dia terkejut.

Glen merangkul bahu Celine Ning dan berjalan keluar, "Tidak apa-apa, ada aku di sini."

Celine Ning bersandar di lengan Glen, dia mengulurkan tangan untuk memeluk pinggangnya. "Aku masih ingin mengucapkan terima kasih kepada Mayor Calvin, dia menyelamatkanku, jika tidak orang yang tersiram sup adalah aku."

Glen mengangguk, "Serahkan saja urusan berterima kasih ini padaku, aku akan pergi mencari Mayor Calvin."

Celine Ning menjilat bibirnya, dia mendongak dan menatap Glen, ada rasa ketergantungan di matanya. "Tetapi ini adalah ..."

"Apakah kamu masih perlu sungkan padaku?" Glen menenangkan dan menepuk-nepuk punggung tangannya, "Aku akan mewakilimu ke sana, itu juga akan sama."

Calvin menatap ke arah pintu.

Dia melihat gadis itu berjalan pergi, dia menurunkan kelopak matanya, dan menutupi semua emosi di matanya.

Setelah lebih dari sepuluh menit, perjamuan makan keluarga dimulai.

Luka lengan Calvin juga sudah dibalut, dan Leon berpesan beberapa hal yang harus diperhatikan.

Melly sengaja mencari baju Glen. "Kemejamu sudah di gunting, ganti bajumu dengan pakaian Glen saja dulu, ini masih baru, labelnya belum dilepas."

Calvin mengangguk dan dia mengganti pakaiannya.

Selain lengannya sedikit lambat dan kaku, yang lainnya tidak terlihat berbeda.

Pada saat ini, Herman juga berjalan datang dengan membawa Suzy.

Herman hari ini mengenakan pakaian Tang Suit berwarna merah terang, itu terlihat sangat meriah, sementara Suzy malah tidak sama seperti biasanya, dia mengenakan gaun hamil longgar dan tidak memakai cheongsam.

Fera berdiri, "Adik ketiga hari ini terlihat sangat berbeda, dulunya aku sering melihat adik ketiga mengganti berbagai jenis cheongsam setiap harinya, sekarang pertama kalinya aku melihat adik ketiga mengenakan pakaian seperti itu, itu benar-benar terlihat seperti wanita hamil. "

Suzy menundukkan kepalanya dan tersenyum, "Tuan Herman sangat perhatian."

Herman yang di samping berkata: "Kamu sudah hamil, bagaimanapun harus memiliki penampilan seorang wanita hamil. Kelak, rok wanita hamil yang cantik seperti itu harus sering di pakai, kamu juga harus mengenakan sepatu flat."

Suzy terlihat tersipu, "Aku mengerti."

Mata Celine Ning dan Suzy saling bertatapan, mereka berdua tidak memiliki ekspresi apa-apa.

Mereka sedang berakting, dan ketika mereka saling bertatapan, tidak perlu terus berakting, itu terlalu lelah.

Melly berjalan datang untuk memperbaiki suasana: "Ayo, kita makan dulu, kenapa semuanya berbicara sambil berdiri, semua silakan duduk."

Herman melihat wanita yang duduk di sebelah Calvin.

"Dia ini putri keluarga Xu bukan?"

Wulan menunduk dan mengiyakannya.

Herman tersenyum sambil memegang janggutnya, "Kamu kenapa, apakah kamu malu? Ayo angkat kepalamu ke atas dan biarkan paman melihat apakah cocok dengan Calvin."

Wulan mengangkat kepalanya dengan perlahan.

Ketika Herman melihat mata Wulan yang memerah dia berkata, "Kenapa ... kamu menangis?"

Wulan menyeka matanya, "Tidak, tidak apa-apa."

Herman menjadi cemberut, dia menatap Calvin, "Apakah Calvin mengintimidasimu? Katakan padaku, aku akan membantumu!"

Calvin duduk dengan serius di sisi meja, dia tidak berniat untuk berbicara.

Ketika Wulan ditanya seperti itu, dia lebih tidak bisa menahan tangisannya, dia berkata dengan terisak, "Bukan Calvin, hanya saja ... tadi Calvin tersiram sup panas, aku merasa kasihan padanya ..."

"Tersiram sup panas?" Herman mengerutkan kening. "Apa yang terjadi?"

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu