Antara Dendam Dan Cinta - Bab 41 Peristiwa Keracunan

Meskipun kulit Celine berwarna sawo matang dan kering, rambutnya sangat kasar, tetapi ia merasa matanya sangat terang, kelima organnya sangat indah, apalagi senyum nya itu.

Sangat cantik.

Celine juga memperhatikan Dokter Leon.

Dia melihat Dokter Leon berjalan ke arahnya, "Dokter Leon, apakah kamu datang mencari tuan?"

Leon menggelengkan kepalanya, "Dia tidak di sini, aku tahu, kemarin malam terjadi peristiwa besar, takutnya seluruh keluarga Glen tidak bisa tidur."

Glen adalah anak tertua, dia adalah penerus pemilik rumah Glen, juga sebagai bos perusahaan.

Orang dengan identitas seperti ini, jika benaran bangkrut, jangankan keluarga Glen, meskipun di seluruh kota Cease, perusahaan keluarga Glen bisa mempengaruhi seluruh lingkaran ekonomi di kota itu.

Meskipun yang tinggal di kuil atas gunung telah mendengar berita ini, pasti akan meneleponnya 7 hingga 8 kali untuk memberitahukannya kebenaran.

Apa mungkin bisa palsu?

Bahkan ayah Glen dan istrinya rawat inap di rumah sakit untuk beberapa malam.

Celin tertawa,"Belum tentu."

Dokter Leon memperhatikan senyuman di wajah Celine.

Ketika di wajah orang seperti awan mendung, hanya Celina seorang yang terlihat ringan dan senang.

Dokter Leon berkata:"Mengapa?"

"Karena aku akan pergi," Celina saat ini telah melupakah identitas Dokter Leon, hanya menjadikannya orang asing yang sedang curhat, "Aku akan meninggalkan tempat ini."

Entah mengapa, Dokter Leon tidak ingin Celine pergi.

"Kamu mau kemana?"

"Pergi ke tempat yang indah," kata Celine, “Bukan di sini."

Saat itu juga, suara telepon berdering dari ruang tamu.

Celine segera membalikkan badan dan mengangkat telepon, Laura sudah mengangkatnya duluan.

Laura mendengar suara yang di telepon, berkata:"Baik......"

Dia membalikkan badan dan melihat Celine, "Cherry! Pengurus rumah Lin mencarimu."

Cherry segera menuju ke tempat telepon itu, hanya terdengar suara pengurus rumah Lin:"Cherry, panggilkan Ibu Laura siapkan sarapan, nanti akan diantarkan untuk tuan dan nyonya ke rumah sakit."

"Baik."

Celine mengangguk kepalanya, berkata:"Paman Lin, apa kabar tuan?"

Pengurus rumah Lin hanya menghela napas, tidak senang, dokter bilang dia keracunan......"

Dia tiba-tiba mengentikan perkataannya, “Cepat bawakan makanannya ke sini."

Laura berdiri di samping, angin di hidungnya sudah akan mencrot ke langit, berkata dengan sangat marah:"Kamu masih perhatian pada tuan? Kemarin siapa yang ngorok hingga pagi hari! Soal kebaikan seperti mengantarkan nasi ke tuan semuanya kamu yang lakukan......"

Celine dalam mood bagus, dan juga tidak mau adu kepintaran dengan Laura, dia berkata dengan pelan:"Mungkin saja, ini hanyalah yang dimaksud dengan tubuh ikan koki."

Laura:"......"

Ibu Laura telah selesai membuat makanan, Celine memasukkannya menggunakan kotak makan penghangat, dan membawanya pergi.

Yang pasti meskipun pengurus rumah Lin tidak meneleponnya, dia juga harus pergi mencari tahu ke rumah sakit.

Ketika keluar pintu, dia melihat Dokter Leon masih belum pergi.

"Dokter Leon, kamu masih di sini?"

"Apa kabar Glen?"

Celine berkata:"Tadi aku mendengar kabar dari pengurus rumah Lin, sepertinya keracunan......"

Dokter Leon sedikit kaget, dan bergumamam satu kata ini:"Keracunan......"

Keracunan......

Konsentrasinya langsung meningkat, ini tidak baik!

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu