Antara Dendam Dan Cinta - Bab 402 Meracuni Diri Sendiri

Lisa segera pergi ke departemen gawat darurat untuk melihat catatan medis.

Dalam dokumen catatan medis, jelas bahwa ada kasus Arthur yang dirawat di rumah sakit malam ini karena keracunan makanan.

Lisa pergi mencari perawat yang bertugas malam itu dan meminta obat-obatan yang perlu di suntikan dan infus, dia diam-diam mengambilnya dari ruang farmasi, dia memberikan Arthur minum obat, dan menginfusnya.

Tentu saja, semua tindakan itu dilakukan di bangsal Egy.

Bangsal Egy sangat tersembunyi dan berada di sudut lantai gedung tinggi, tidak ada yang menginjakkan kaki ke sana selain Lisa yang harus datang dan merawatnya setiap hari.

Egy bersandar di samping tempat tidur, dia menopang pipinya sambil melihat Arthur yang terbaring di tempat tidur.

Dia selalu merasa sangat bosan, selain pergi kemoterapi setiap hari, biasanya kak Lisa datang untuk menemaninya, sekarang akhirnya ada seorang kakak laki-laki kecil, akhirnya ada seseorang yang mengobrol dengannya.

Dan pada saat keadaan di bangsal atas damai dan tenang, ruang gawat darurat di bawah sudah heboh.

Tepat setelah Melly pergi, Chatrine pergi ke toilet, dan ketika dia kembali, dia menyadari bahwa di tempat tidur tempat Arthur berbaring, tidak ada seorang pun di sana!

Mana orangnya? !

Chatrine segera bertanya kepada perawat, perawat itu juga merasa sangat kebingungan.

"Sepertinya dia pergi ke toilet?"

Kelopak mata Chatrine terus melompat, "Ada toilet di kamar, apakah dia masih perlu pergi ke toilet di luar? Dan dia masih di infus, dia langsung mencabut jarumnya dan pergi ke toilet?"

Perawat menggelengkan kepalanya: "Aku juga tidak tahu."

Chatrine marah hingga seolah-olah seluruh inderanya mau mengeluarkan asap, dia segera meminta pengawalnya untuk mencarinya.

Ternyata tanpa Seno di sekitarnya, banyak masalah terjadi, hari ini, dia mau menelpon Seno, dan meminta Seno segera kembali.

Tetapi masalah sekarang, kemana Arthur pergi?

Dia sudah mencari ke toilet, ruang ganti obat di lantai ini, bahkan dia juga telah mencari di bangsal lain, tetapi sayangnya Arthur tidak ditemukan.

Chatrine merasa sangat gelisah.

Jangan-jangan dia benar-benar dibawa pergi oleh orang-orang Denis Yu?

Sekarang gawat, Melly baru saja meninggalkan rumah sakit dan kemudian muncul masalah seperti ini, nanti jika Melly tahu bukankah dia akan di cabik-cabik!

"Segera lihat kamera pemantauan, selidiki sesuai dengan kamera pemantauan, pastikan bahwa ia bisa ditemukan!"

…………

Arthur sudah diinfus sebotol dan sekarang sudah sadarkan diri.

Orang pertama yang dilihatnya saat dia membuka matanya adalah Egy yang sedang menopang pipinya di sampingnya.

"Kamu sudah sadar!"

Egy tersenyum, wajah kecilnya yang tersenyum seperti bunga matahari yang mekar secara perlahan.

"Bagaimana perasaanmu?"

Egy tampak seperti orang dewasa, dia mengambil inisiatif untuk menyentuh dahi Arthur untuk memeriksa suhunya.

"Ya, sudah tidak panas, aku akan memanggil kak Lisa untuk memeriksamu."

Setelah Egy selesai mengatakannya, dia melompat dari bangku kecil di samping tempat tidur, dan berjalan ke arah pintu untuk mencari Lisa.

Lisa sudah tahu bahwa di lantai bawah sudah heboh, Nyonya muda pertama keluarga Yu sedang melakukan pencarian, dia mencoba untuk memeriksa seluruh ruangan di departemen rawat inap.

Dia berjalan mendekati Arthur dan memberinya pemeriksaan dasar.

"Tidak apa-apa lagi, kamu sekarang hanya perlu memulihkan diri." Lisa melepaskan stetoskop dari telinganya dan menggantungnya di lehernya, "Apa yang sebenarnya kamu makan sehingga bisa keracunan?"

Arthur tidak berbicara.

Dia sendiri melihat waktu dengan tepat.

Biasanya, waktu sarapan keluarga Yu adalah sekitar jam 8:30 pagi.

Arthur pergi ke ruang penyimpanan makanan dua jam sebelumnya.

Di ruang penyimpanan makanan, dia ingat bahwa Celine Ning pernah menyembunyikan sekantong racun tikus di sudut ruangan.

Dia mengambil sekantong racun tikus itu dengan diam-diam, dan membawanya kembali ke kamarnya, dia melihat waktu, dan pada pukul 7:00, dia memakan racun tikus itu.

Dia menghitung waktunya dengan tepat.

Dia tidak berani memakannya terlalu dini, dia takut jika pelayan di rumah tidak datang untuk menyuruhnya turun untuk makan, maka mereka tidak akan mengetahui apa yang terjadi padanya, dia masih dikurung di kamar di vila seperti itu dan tidak bisa keluar.

Dia juga tidak berani makan terlalu sedikit.

Dia takut jika dosis obatnya tidak banyak, jika dokter menyadarinya, maka dokter keluarga akan bisa menyelesaikannya, dan dia tidak perlu pergi ke rumah sakit.

Dengan demikian, dia mengatur dosisinya dengan baik.

Dan kemudian, dia berhasil.

Ketika tiba di rumah sakit, dia akhirnya lolos dari cengkeraman orang-orang itu.

Ketika Lisa melihat Arthut tidak berbicara, dia tidak bertanya apa-apa lagi, dia hanya berkata: "Sekarang orang-orang di lantai bawah sedang mencarimu, jika kamu tinggal di sini itu benar-benar bukan solusi terbaik, kalau tidak kamu pergi saja, jika diketahui oleh orang, nanti kamu akan menyulitkan kami berdua. "

Arthur saat ini membuka mulutnya.

"Tidak, tidak, tolong, kakak, jangan usir aku, jangan biarkan mereka membawaku pergi, mereka hanya ingin mengurungku, seperti tahanan di penjara, mereka tidak memberikan kebebasan padaku." Arthur berkata," Jika aku kembali, aku pasti tidak akan mendapatkan kesempatan untuk keluar lagi, aku akan sangat menderita! "

Ketika Lisa mendengar perkataan anak kecil itu, dia tertawa.

Anak ini benar-benar bisa mengarang, bagaimana bisa seserius itu.

"Aku ingin melindungimu, tetapi mereka sekarang sedang mencari di setiap kamar, jika mereka mencari ke sini, aku tidak akan dapat melindungimu." Ujar Lisa dengan jujur.

Ketika Arthur mendengar itu, dia merasa kecewa sejenak.

"Aku punya cara!"

Pada saat ini, Egy tiba-tiba berkata.

Dia bangkit dari kursi, datang ke sisi telinga Lisa, dan mengatakan beberapa kata dengan suara kecil di telinga Lisa.

Lisa tertawa, dia mengetuk dahinya.

"Kamu sama seperti bibimu, sangat cerdas!"

Egy tersenyum gembira, "Tetapi, beberapa anak akan sangat takut, apakah kamu akan takut?"

Egy menatap Arthur dengan sedikit khawatir.

Arthur bertanya: "Apakah kamu takut?"

Egy menggelengkan kepalanya, "Aku tidak takut."

"Kalau begitu aku juga tidak takut." Ujar Arthur, "Kamu seorang anak gadis pun tidak takut, aku yang seorang laki-laki juga tidak akan takut."

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu