Antara Dendam Dan Cinta - Bab 157 Menangkap Pencuri

Suzy bukan hanya tidak mau menyingkir, tertawa dan melangkah maju. "tuan Jeffry, Anda mencari siapa, lebih baik bagi saya untuk meminta seseorang membantumu untuk mencari."

"Tidak, selama bibi ketiga tidak melindunginya, aku sudah menemukannya."

Suzy tersenyum kecil, "tuan Jeffry, jika aku bersikeras berdiri di sini?"

Jeffry tidak menyangka bibi ketiga yang selalu menuruti perintah, begitu keras kepala ingin melindungi Celine.

Jeffry mengangkat bahu, "Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku juga harus memberikan muka untuk bibi ketiga."

Suzy tersenyum, "Terima kasih Tuan Jeffry."

Menunggu sampai Jeffry pergi, Celine yang dilindungi oleh Suzy di semak-semak, keluar dari belakang.

"Terima kasih bibi ketiga."

Suzy tersenyum kecil, "Sama-sama, kamu tidak menyalahkanku?"

Celine mendengus, "Apa yang harus saya salahkan padamu?"

"Cambuk di tubuhmu, kalau bukan karena aku, tidak akan jatuh pada kamu."

Celine memandang Suzy.

Mata wanita itu sangat cerah dan dia menatapnya, meskipun ia merasa menyesal, tetapi nyatanya, Celine tidak melihat adanya sesuatu di wajahnya.

Dia tersenyum, "Bahkan jika bibi ketiga tidak mengatakannya, cambuk itu juga akan menimpaku. Yang penting bukanlah siapa orangnya, tetapi siapa yang memukul."

Mereka berdua saling memandang dan tertawa.

............

Celine kembali ke villa, bekerja keras di siang hari dan naik ke tempat tidur di malam hari.

Kali kedua, ketiga kalinya, Celine keluar jam 12 malam, dan semakin akrab.

Pada akhir malam, Celine bersandar di dada Glen, dan dia bernapas untuk sementara waktu. Dia memegang dadanya dan ingin bangun. Glen menekannya lagi di tubuhnya.

Tangan Celine memegang dada Glen, "Tuan Muda, aku harus kembali."

Glen mencium wajahnya, " menikahlah denganku."

Celine gemetar, dan matanya menammpakkan ekspresi kaget.

Glen masih tenggelam dalam nafsu, dan tidak menemukan perbedaan di dalam diri Celine.

"dengan begitu kamu tidak harus seperti seorang pencuri, kamu bisa berdiri di sisiku dengan tenang."

Detak jantung Celine Drum perlahan menjadi tenang.

Pria itu canggung.

Tiga tahun yang lalu, dia sangat menyukainya sehingga dia tidak bisa menunggu untuk memberikan hatinya dan membiarkan dia menikahinya, tetapi dia lebih suka menempatkan harga dirinya pada kakinya dan bersumpah.

Sekarang?

Oleh pria yang mengendalikan tubuh bagian bawahnya, benar-benar sedih.

Dia akhirnya tenang dan berbisik, "Tuan muda, identitas saya tercela, saya tidak pantas denganmu."

Glen memegang pundaknya, "Jangan bicara tentang kata-kata semacam ini, aku akan membuat kamu sepadan denganku."

Celine tidur melebihi batas waktu!

Tidak sampai jam lima dia bangun dan buru-buru berbalik dari tempat tidur untuk berganti pakaian.

Glen memegang lengannya di tempat tidur dan menatap Celine yang bingung.semakin wajahnya terkena sinar matahari, semakin merasa senang.

"Tidak apa-apa untuk kembali nanti ini masih pagi."

Celine buru-buru mengenakan jaket hitam dan memakai topi, "Aku akan pergi!"

Ketika dia berbalik dari balkon, dia bergegas ke arah vila.

Pada titik ini, vila masih gelap, Celine bergegas masuk dari pintu samping.

Di lantai dua, nyonya Chatrine tiba-tiba terbangun dari mimpi buruk dan ke sebelah jendela untuk menuangkan air.

Dia melihat bayangan hitam di luar, dan gelas di tangannya jatuh ke tanah.

Pencuri?

Dia melirik ke bawah lagi, dan bayangan berjongkok di tanah, dan dengan cepat memanjat dan berlari ke vila.

Nyonya Chatrine segera mengenakan mantel, "Seno!"

Seno adalah satu-satunya pengawal pria yang bisa pergi ke lantai dua. Dia mendengar suara nyonya Chatrine. Di malam kamar lain, Laura juga bangkit dan segera berlari keluar. "nona, ada perlu apa?" ? "

Nyonya Chatrine melihat lampu di koridor.

Matanya berkedip, "Tidak, kembali tidur."

Laura: "..."

Tadi berteriak sampai membangunkannya, ternyata tidak ada apa-apa?

Apakah ada orang yang seperti itu?

Tapi siapa peduli karena dia adalah nyonya besar!

Laura kembali.

Seno melangkah maju, "Ada apa nyonya?"

Nyonya Chatrine memandang Seno dan berkata kepada Seno kejadian yang baru saja dilihatnya di jendela.

Seno mengerutkan kening, "Apakah pencuri sudah ada di vila?"

Nyonya Chatrine mengangguk.

Dia tidak membuat suara, karena takut membuat pencuri itu tahu.

Seno berkata, "nyonya besar, kamu tidak keluar di kamar, biarkan aku pergi dan melihat."

"Yah, segera pergi."

Nyonya Catherinsangat takut, dan mengunci pintu kamarnya.

Seno memeriksa kamar di bawah, termasuk di luar villa, dan tidak melihat siapa pun.

Nyonya Chatrine mendengarkan laporan Seno dan menolak: "Sama sekali tidak mungkin!"

Apa yang bisa dia lihat jika dia melihatnya dengan matanya sendiri?

"Apakah ini pencuri dari orang dalam?"

Nyonya Chatrine terkejut dengan gagasannya sendiri, si pencuri dari orang dalam!

Ada pelayan di villa ini yang tidak bersih!

Nyoya Chatrine berteriak dan berkata: "Malam ini, kamu suruh beberapa orang untuk berjaga di bawah!"

............

Menaiki tempat tidur pada malam hari, membuatnya menjadi lemas pada pagi hari.

Ketika Celine bekerja untuk ibu Laura, ia selalu menguap.

Ibu Laura bertanya: "apakah tidak bisa tidur kemarin?"

"Dua hari ini sedikit susah tidur."

"Kalau begitu kembali dan istirahatlah."

Celine tidak membantah.

Hari ini, saya tidak harus mengikuti tugas-tugas nyonya Chatrine. Glen tidak ada di villa. Arthur juga telah ke bangunan utama. Tidak banyak pekerjaan, jadi sejumlah besar pelayan mengelilingi nyonya Chatrine itu juga sudah cukup.

Begitu dia memasuki ruangan, dia mendengar Laura berkata: "Tadi malam, tidak tahu apa yang nyonya gila lakukan di tengah malam, dan tidak tahu jam berapa . Tiba-tiba berteriak dan tidak mengatakan apa-apa."

Celine maju satu langkah.

Cynthia bertanya: "Apakah memiliki mimpi buruk?"

"kalau dia mimpi buruk tidak perlu sampai membangunkan aku, tinggal pasnggil saja bodyguardnya itu sudah cukup."

Tangan Celine diletakkan di atas gagang pintu, dan sedikit melangkahkan kaki ,berbalik badan dan pergi ke luar.