Antara Dendam Dan Cinta - Bab 355 SMS Dari Egy

Celine Ning berlari menghampirinya dan memeluknya.

Lisa menjelaskan dan berkata: "Kak Agnes, kamu tidak perlu khawatir, Egy baru saja menyelesaikan kemoterapi, dia sedikit lelah, jadi aku langsung mencari kursi roda dan mendorongnya ke sini, tidak ada alasan lain."

Celine Ning mengangguk, lalu dia menggendong Egy kembali ke bangsal.

Lisa berkata: "Akhir-akhir ini, kondisi Egy telah stabil, dia baik-baik saja."

Celine Ning merasa sedikit lega.

Dia mengantar Lisa sampai ke depan pintu, "Masalah waktu terakhir kali kamu menelponku ..."

Lisa langsung memegang tangan Celine Ning, "Kak Agnes, kamu percaya padaku, aku benar-benar tidak berhalusinasi."

Celine Ning mengangguk, "Yah, aku tahu, aku percaya padamu."

Dia juga percaya bahwa Lisa pasti melihat Felicia di Kota Cease.

Jika bukan karena beberapa tahun terakhir Felicia bersembunyi terlalu baik di Kota Cease, maka berarti dia baru saja kembali akhir-akhir ini.

Egy sedang bertelungkup di tempat tidur pasien, dia mengeluarkan ponsel kecilnya, dan memasukkan nomor ponsel satu per satu, lalu dia mengirimkan satu pesan.

[Bibiku datang menemuiku.]

Celine Ning berjalan masuk, "Egy, kenapa kamu bertelungkup di sana?"

Egy bergegas menyembunyikan ponselnya ke bawah bantal, kemudian dia berbalik dan berkata sambil tersenyum kepada Celine Ning: "Bibi, ayo kamu ke sini bertelungkup sepertiku juga, duduk sungguh melelahkan."

Celine Ning merasa sangat kasihan padanya.

Egy baru saja menyelesaikan kemoterapi, dia pasti merasa sangat tidak nyaman.

Dia juga duduk bersila di sisi lain, "Sudah lama tidak bertemu dengan bibi, apakah kamu merindukan bibi?"

"Ya." Egy tersenyum dan matanya melengkung, "Aku merindukan bibi seratus kali setiap hari."

Celine Ning tertawa, "Kamu ini, memiliki mulut kecil yang pintar berbicara, katakan, kamu belajar dari siapa?"

Egy mencemberutkan mulutnya, "Mana ada, aku selalu seperti ini, aku menyukai bibi dari lubuk hatiku."

Saat Celine Ning dan Egy bercanda dan mengobrol di bangsal, di sisi lain, di ruang rapat Perusahaan Makmur, ponsel pria yang duduk di tempat duduk utama berdering.

Glen Yu memiringkan kepala dan melirik ponselnya.

Itu adalah sebuah SMS.

Dia menyipitkan matanya, dia meletakkan pena yang di tangannya, dia mengangkat ponselnya dan melihatnya.

[Bibiku datang menemuiku.]

Pupil mata Glen Yu menyusut dan dia menyipitkan matanya.

Dia langsung berdiri, dan manajer yang sedang melaporkan pekerjaan berhenti berbicara.

"Rapat dibubarkan dulu."

Glen Yu melangkahkan kaki dan berjalan menuju keluar, Lukas menyimpan laptop di tangannya dan mengikutinya.

"Presdir, Anda mau ke mana?"

"Rumah sakit."

Dari Perusahaan Makmur ke rumah sakit paling tidak membutuhkan waktu setengah jam, pada saat tiba di sana itu sudah 40 menit setelah Glen Yu melihat SMS.

Glen Yu keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam, dia langsung berjalan menuju lift, dan menekan lantai bangsal tempat Egy berada.

Wajahnya terlihat sangat suram, jantungnya berdetak sedikit kencang.

Mungkin itu karena dia berjalan dengan cepat di sepanjang jalan.

Seiring dengan bunyi "ding", pintu lift terbuka, Glen Yu membuka matanya, namun dia tidak langsung keluar dari lift, dia diam-diam melihat cahaya di dalam lift menyorot ke area kecil yang terang di lantai luar pintu lift, dia melangkah keluar.

Ini adalah lantai VIP, hanya tamu VIP yang bisa datang ke sini.

Di sana sangat tenang, ketika sepatu kulit menginjak ke lantai, itu akan mengeluarkan suara yang sangat ringan.

Namun, suara dari bangsal terdengar sangat jelas.

"Bibi, kamu terlalu jahat! Bibi diam-diam menyembunyikan kartunya!"

"Gadis kecil, kamu tadi juga main curang."

"Aku tidak main curang, heng, bahkan jika aku melakukannya, aku juga belajar dari bibi."

Glen Yu tidak perlu berjalan maju lagi.

Suara ini, dia benar-benar sangat akrab.

Itu adalah suara Celine Ning.

Glen Yu berdiri di pintu bangsal untuk beberapa saat, tangannya sudah di letakkan di gagang pintu, namun dia tidak masuk.

Dia melihat ke dalam dari jendela kaca yang terbuka di atas pintu bangsal, di tempat tidur besar di dalam, ada dua orang, satu orang dewasa dan satu anak kecil, mereka sedang bermain dengan sangat gembira, suara tawa mereka selalu terdengar.

Ponselnya di sakunya tiba-tiba bergetar.

Glen Yu mengeluarkan ponselnya dan melihatnya, dia berbalik dan pergi ke lorong jalur aman.

Orang yang menelepon adalah Lukas.

Lukas kebetulan memanfaatkan waktu datang ke rumah sakit hari ini untuk pergi mengambil catatan DNA yang telah dia verifikasi terakhir kali.

"Presdir, hasil tes DNA telah keluar."

"Tunggu aku di dalam mobil."

Glen Yu naik lift dan turun ke bawah, dia tidak berbalik untuk melihat mereka lagi.

Di dalam mobil, Lukas menyerahkan dokumen dengan kedua tangan.

"Apakah kamu sudah melihatnya?"

Lukas menggelengkan kepalanya, "Tidak, dokumennya langsung dimasukkan ke dalam map."

Glen Yu membuka map dokumen bagian luar dan mengeluarkan laporan identifikasi di dalamnya.

Lukas sudah menyalakan mobil, dia menatap Glen Yu dari kaca spion.

Alis pria itu idak pernah dilonggarkan sejak mengeluarkan laporan itu, dia mengerutkan alisnya dengan erat.

Setelah Glen Yu membaca laporan itu, dia mengembalikan laporan ke dalam map, dia bersandar di kursi dan menutup matanya untuk memulihkan ketenangan diri.

Kemudian Lukas mencari kesempatan untuk bertanya: "Presdir, Anda mau ke mana?"

"Kembali ke rumah keluarga Yu."

"Oke."

Celine Ning hari ini menemani Egy di rumah sakit selama satu setengah jam.

Dia juga membebaskan diri, bagaimanapun, Glen Yu sudah mengetahuinya, apakah dia masih ingin terus berpura-pura atau tidak, itu sudah tidak penting.

Ketika dia pergi, Egy memeluk paha Celine Ning dan menolak untuk melepaskannya.

"Bibi, kapan kamu akan datang menemuiku lain kali?"

Celine Ning membelai kepala kecil Egy, "Bibi kelak akan datang menemuimu seminggu sekali, oke?"

"Oke." Egy mengulurkan tangannya, "Kalau begitu kita berjanji, bibi tidak boleh mengingkarinya."

Setelah Egy mengantar Celine Ning pergi, dia memiringkan kepala kecilnya, dan berbaring ke tempat tidur, dia mengeluarkan ponselnya dari bawah bantal dan mengirim sebuah pesan: [Kenapa kamu tidak datang, bibiku sudah pergi.]

Dia juga sudah sengaja mengulur waktu, dia ingin Celine Ning menunggu paman yang tampan itu datang.

SMS itu langsung dibalas: [Aku sudah pernah ke sana.]

Begitu Egy melihatnya, dia langsung menelepon Glen Yu.

"Paman tampan, apakah kamu diam-diam melihat kami dari luar bangsal?"

Glen Yu mendengar suara gadis kecil yang imut itu, "Yah."

"Aku tidak membohongimu bukan, bibiku sangat cantik."

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu