Antara Dendam Dan Cinta - Bab 227 Menemui Dokter Ginekolog

Dokter menatap Celine dari atas ke bawah, "Maaf, apakah kamu sudah menikah?"

"Sudah."

"Apakah sudah punya anak?"

"Belum."

Dokter wanita berkata: "Kalau begitu tidak dianjurkan untuk memasang cincin kontrasepsi, setelah kamu memiliki anak, jika kamu masih perlu ..."

"Aku tidak butuh nasihat," Ujar Celine. "Aku hanya ingin tahu bagaimana cara wanita dapat mencegah kehamilan, seperti memasang cincin kontrasepsi, memasang ligasi tuba?"

Dokter wanita: "..."

Bunga: "..."

Bunga yang berdiri di belakang Celine sedikit tercengang, dan ketika dia keluar bersamanya, dia sedikit merasa bingung.

Dia menatap Celine dengan bingung, "Nona, apakah kamu benar-benar tidak menginginkan anak lagi?"

Beberapa hari yang lalu, Celine juga masih bertengkar dengan Glen karena masalah anak.

"Ya, aku tidak mau lagi," Celine mengangguk dan ia berkata dengan sungguh-sungguh, "Setiap kali tidak bisa menggunakan kondom, jika minum obat setelah melakukan, itu tidak baik untuk kesehatan, lebih baik langsung memakai cincin kontrasepsi."

Ketika Bunga mendengar Celine mengatakan itu, matanya tampak agak memerah.

Celine tertawa, "Lihatlah dirimu ini, kamu menangis! Bagaimana aku bisa membiarkan orang mengendalikanku, ini hanya cara mengelabui mereka saja."

Bunga berpikir sejenak kemudian dia mengerti, dia menyeka matanya, "Nona, kamu benar-benar sangat jahat, aku hampir menangis."

Celine menggosok bagian atas rambut pendek Bunga yang halus, "Untuk apa kamu menangis, jika kamu mengikutiku, aku janji tidak akan membiarkanmu menangis."

Dia membawa Bunga naik lift.

Bunga hendak menekan lantai pertama lift, tetapi Celine langsung mengangkat tangannya dan menghentikannya.

Dia menekan lantai 13.

"Nona, apakah kamu salah menekan tombol?"

Saat lift naik ke atas, akhirnya berhenti di lantai 13, pintu lift terbuka, dan Celine melangkah keluar.

"Tidak salah."

Bunga mengikutinya untuk turun, dia mendongak dan melihat— 【Leukemia】.

…………

Lisa baru saja keluar dari ruang kemoterapi dan kembali ke kantor untuk minum dua teguk air, kemudian ada seseorang memanggilnya.

"Lisa, ada seseorang yang mencarimu!"

Dia menjawabnya, termos airnya belum di lepas, dia berbalik dan berjalan keluar, ketika dia bejalan ke pintu dia tertegun.

Orang yang berdiri di depannya ...

"Kamu……"

Lisa masih menahan perkataan yang di tenggorokannya agar tidak keluar.

Dia membaca koran, dan koran itu penuh dengan "Nona muda ketiga keluarga Huo" yang selalu dimanjakan dan dibesarkan di kampung Jiangnan.

"Nona Agnes."

Celine tersenyum.

Lisa jauh lebih pintar dari yang dia kira.

"Silakan masuk."

Lisa membawa Celine ke ruang istirahat yang di samping.

Celine menyuruh Bunga untuk berada di luar ruang istirahat, dia dan Lisa memasuki ruangan.

"Bagaimana kabar Egy akhir-akhir ini?"

"Bagaimana kamu bisa datang?"

Mereka berdua berbicara pada saat bersamaan.

Lisa berkata: "Egy aktif bekerja sama dengan perawatan. Akhir-akhir ini kondisinya sangat stabil, di musim dingin cuacanya dingin, Pengacara Peter membawanya ke Southern Hemisphere untuk melewati musim dingin dan belum kembali.

Setelah dia menjelaskannya, dia bertanya, "Bagaimana kamu bisa datang ke sini? Dokter Leon bilang akhir-akhir ini kamu tidak bisa datang ke rumah sakit untuk menemui Egy!"

"Ini agak tak terduga, aku kelak bisa sering datang ke rumah sakit." Ujar Celine, "Apakah kamu membawa ponselmu? Aku ingin menghubungi Dokter Leon."

"Ada."

Lisa segera mengeluarkan ponselnya, memutar telepon Leon dan menyerahkannya kepada Celine.

Celine mendengarkan nada sibuk di telinganya, setelah beberapa detik, teleponnya terhubung.

"Dokter Leon, ini aku."

Leon tidak terkejut ketika mendengar suara Celine yang datang dari telepon.

"Ya, aku mendengarkanmu."

"Kapan kamu kembali?"

Leon tiba-tiba terkejut.

Apakah dia sedang memperhatikannya?

"Aku……"

Leon menggerakkan bibirnya, sebelum dia berbicara, dia mendengar Celine berkata: "Aku butuh bantuanmu."

Perkataannya, di telannya begitu saja untuk sementara waktu.

Dia tersenyum mengejek dirinya sendiri.

Harapan apa yang masih dia harapkan?

Dia sudah menikah dengan orang lain.

Leon menenangkan raut wajahnya: "Katakanlah."

Celine memberi tahu Leon rencananya.

Lisa yang berdiri di belakangnya membelalakkan matanya karena terkejut.

Dia tidak menyangka, ternyata ...

"... Apakah kamu kenal dengan dokter ginekolog yang dapat dipercaya?"

Jari-jari Leon menggulung sisi telepon dengan lembut: "Tidak butuh dokter ginekolog, aku bisa membantumu."

"Tidak!"

Celine langsung memotong perkataan Leon: "Jika kamu yang melakukannya, Glen akan lebih curiga! Itu harus seorang dokter ginekolog yang bisa di percaya."

Leon menyipitkan matanya: "Tunggu aku kembali, tiga hari lagi."

"Oke." Celine menghela napas berat: "Kalau begitu aku akan menunggumu kembali."

Leon tertawa kecil: "Aku akan salah paham jika kamu berkata begitu."

Celine tidak tersenyum, suaranya yang tenang datang dari telepon, "Aku tahu kamu tidak begitu, Dokter Leon."

Lengkungan tawa di sudut mulut Leon menjadi kaku.

Celine ini, benar-benar memahaminya.

Leon menutup telepon dan pergi ke ruang belakang untuk mencari Fera.

Fera sedang berbicara dengan Bibi ketujuh: "Ya, Leon sangat sukses! Sekarang hanya kurang pacar saja, jika sudah ada aku sudah merasa puas."

Begitu bibi ketujuh mendengarnya: "Urusan perasaan gampang, keponakanku kebetulan lulusan perguruan tinggi, cocok dengannya."

Fera berkata: "Oke, kapan suruh mereka untuk bertemu." Ketika dia mendongak dia menatap Leon yang tidak jauh, "Leon sudah datang, ayo sini sapa bibi."

Leon berjalan kesana, menundukkan kepalanya dengan hormat: "Apa kabar bibi."

Bibi ketujuh merasa semakin suka padanya, pria muda ini tampan dan tinggi, dia merasa sangat puas, semakin dia melihatnya, dia semakin senang.

Fera sembarangan mencari alasan dan membawa Leon pergi, di perjalanan dia memarahinya: "Apakah dia tidak melihat seperti apa tampangnya, masih ingin masuk ke keluarga Glen? Huh! Mimpi saja sana!

Dia pasti akan mencarikan Leon pasangan yang memiliki latar belakang keluarga besar yang terhormat di Kota Cease. Bagaimanapun dia harus bisa mengangkat kepalanya di depan Melly dan menekan menantunya, Chatrine!

Leon menggosok alisnya: "Bibi, kapan kita akan pergi?"

"Kenapa mau pergi?" Ujar Fera, "Beberapa hari ini keluarga Glen sedang dalam kekacauan, aku tidak ingin kembali ke tempat yang begitu kacau."

Fera jarang memiliki pikiran yang begitu sadar.

Dia hanya berpikir bahwa Celine adalah pembawa bencana, dia tidak ingin kembali untuk menghadapi wajah Celine itu, dia juga tidak mau berada di bawah paksaan Celine.

Leon langsung berkata: "Kalau begitu aku hanya akan membeli tiketku sendiri."

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu