Antara Dendam Dan Cinta - Bab 190 Mempertimbangkan Kondisi

Seperti inilah tahun berlalu, hari-demi hari yang terlewati.

Rumah Glen juga di hiasi dengan lampu dan lampion-lampion, suasana tahun baru terasa sangat kuat.

Nyonya Melly pagi-pagi sekali sudah menyuruh para pelayan untuk mendekorasi halaman rumah. Seluruh halaman di hias dan di dekor bewarna merah, terlihat sangat mewah dan menggembirakan.

Di hari bahagia seperti inilah, Glen juga kembali “pulih”, Nyonya Melly juga menyalakan petasan di luar gedung utama untuk menghilangkan nasib buruk.

Fera Fang juga menengadahkan kepala menatap langit, dan bertanya pada Dokter Leon, “masih bermain petasan? Semua orang juga tahu bahwa Glen itu pura-pura terluka, agar ia bisa tetap tinggal di gedung utama ini, dan mendapat perhatian, haha.”

Dokter Leon tidak berkata apa-apa, ia langsung duduk di samping meja, dan bekonsentrasi membuat teh.

Fera Fang sudah terbiasa dengan sifat Leon yang seperti ini, ia pun berkata, “Leon, sifatmu yang seperti ini seharusnya kamu ubah, kamu harus berusaha baru bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan, kamu tidak bisa diam saja dan menunggu segalanya jatuh dari atas langit.”

Leon tetap tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Fera Fang pun berjalan keluar.

Baru saja ia keluar, ia melihat seorang laki-laki asing berjalan naik ke atas.

“Berhenti, siapa kamu?”

Fera Fang jarang sekali memarahi orang seperti ini.

“Saya adalah orang yang membantu Glen.” Kata Lukas, “saya datang untuk mencari Glen.”

Lukas sangat jarang datang ke rumah Glen. Biasanya Sekretaris Misha lah yang lebih sering berhubungan dengan Glen, jadi tidak heran kalau Fera Fang tidak mengenalinya.

Fera Fang tertawa dingin, “Glen? Dia saja bahkan memanggilku dengan sebutan Bibi kedua dengan hormat, sedangkan kamu sangat tidak sopan sekarang.”

Lukas pun mengangguk cepat dan dengan sopan berkata, “Maaf, Bibi kedua, aku tidak tahu.”

Sekarang Lukas bersikap dengan sangat sopan agar Bibi kedua tidak menyalahkannya lagi.

Ia menggerakkan tangannya dan berkata, “pergilah, sulit bagiku untuk merayakan tahun baru.”

“Terimakasih Bibi kedua.”

Lukas pun berbalik dan berjalan pergi, Fera Fang dari tengah tangga melihat punggung Lukas yang berjalan menjauh.

Orang ini sebelumnya belum pernah datang kesini, hari ini ada apa datang mencari Glen?

Fera Fang pun berjalan menuruni tangga, di dalam aula, Melly dan Glen sedang membicarakan perihal pemujaan leluhur tahun ini.

Herman (ayah Glen) kurang sehat belakangan ini, ia pergi berkorban pada leluhurnya du tahun terakhir ini.

Kesehatan Glen juga tidak terlalu baik, tapi Herman malah menyuruhnya untuk menyetir, membiarkan Glen dan Dokter Leon pergi bersama.

Setelah Melly mendengar hal ini, raut wajahny terlihat murung.

“Kesehatan Glen sudah cukup baik sekarang, tidak perlu menyuruh banyak orang untuk menemaninya.”

Fera tertawa dingin dan berkata, “Nyonya, anda salah, beberapa hari ini ia bahkan tidak bisa bangun dari kasurnya, jika anda membiarkannya kelelahan sekarang, bagaimana bisa membaik?”

Ia benar-benar terlihat sombong.

Persembahan untuk korban kali ini Leon juga dipanggil untuk pergi, tentu saja ini sangat baik baginya!

Melly ingin menjawab, tapi Herman segera memotongnya.

“Sudahlah, tidak usah dibahas lagi. Asisten Li, pergilah mengurus semuanya.”

Asisten Li pun berjalan maju satu langkah dan berkata, “Baiklah.”

Fera Fang melihat penampilan melly, jika bukan karna hadirnya orang ketiga, ia sudah bisa mendongak dan tertawa sekarang.

Hanya perlu memintamu untuk menyembuhkan anak laki-lakinya di gedung utama dan memberinya sebuah obat, semuanya akan beres. Ia akan kehilangan istrinya dan kembali menjadi seorang tentara.

“Suzy, bantu aku ke ruang teh.”

Suzy mengiyakannya, ia pun mengayunkan pinggang dan kakinya yang ramping dan membantu Herman bangun, mereka pun berjalan menuju ruang teh.

Sambil membuka pintu ruang teh, Herman menoleh dan menatap wajah Suzy yang halus, “bagaimana menurutmu tentang masalah pemujaan leluhur yang aku atur?”

Suzy membantu Herman untuk duduk dan berkata, “Apa yang sudah Tuan atur, aku segan untuk mengatakannya.”

“Bicaralah.”

Barulah Suzy berbicara, “Apakah Tuan tahu mengenai Tuan muda yang berpura-pura sakit?”

Herman hanya menyesap tehnya dan menjawab, “Mm.”

“Ya…….”

“Tapi itu tidak masalah.” Lanjut Herman.

“Masalah kontrak tersebut, itu adalah kesalahan yang dibuat oleh sekretaris Misha. Kamu terlalu memanjakannya, perihal dia yang berpura-pura sakit, sebenarnya ia hanya ingin mengambil untung dari kesalahan yang telah Tuan buat, jadi, kebetulan kamu mengatur agar anak Bibi kedua juga pergi bersamanya, ini seolah memberinya sebuah kekuatan dan wibawa.”

“Lalu kenapa aku harus memanggil Calvin?”

“Ini adalah kebijaksaan Tuan, ini adalah keahlian Tuan dalam mempertimbangkan hal dan kondisi yang ada.” Suzy pun tersenyum tipis, “Calvin adalah perwakilan anda.”

“semuanya tidak luput dari penglihatanmu, kamu benar-benar pintar.” Herman memusatkan pandangannya pada Suzy, tiba-tiba ia menarik pinggang Suzy dan menyuruhnya untuk duduk di sisi lain sofa. “aku baru bisa bersantai ketika berada di sampingmu.”

Inilah yang disukai Herman dari Suzy.

Suzy sangat sederhana, ia tidak pernah ikut terlibat dalam pertengkaran Fera Fang dan Melly, ia selalu bisa bersikap tenang menghadapi semuanya.

Herman pun berkata, “Kapan kamu bisa melahirkan untukku anak yang pintar sepertimu, seluruh gunung dan lautan akan aku dapatkan dan berikan padanya.”

Suzy hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa.

…………

Sore harinya.

Asisten Li telah mengatur semuanya dengan baik, Calvin pun sudah datang kemari, ia juga mengundang Glen dan Dokter Leon untuk turun bersama.

Ini adalah kebiasaan adat istiadat Keluarga Glen

Pada hari ke tiga puluh dari tahun baru lunar, kami pergi ke kuburan untuk menyembah leluhur dan memanggil roh mereka. Lalu menunggu hingga tahun berlalu, barulah mengirimnya kembali. Hal ini dilakukan agar leluhur-leluhur yang berada dibawah dapat melewati tahun yang baik

Ini adalah salah satu acara utama keluarga Glen. Ini adalah penghormatan tertinggi dalam pemujaan para leluhur.

Oleh karena itu, tidak heran jika Fera Fang merasa sangat bangga dan sombong.

Ini adalah pertama kalinya Dokter Leon dipanggil untuk pergi.

Menunggu hingga semua orang tiba di kuil leluhur Keluarga Glen, hari sudah menunjukkan pukul tiga sore.

Kepala biara sudah menunggu di depan pintu kuil sejak awal, menunggu hingga semua orang tiba, ia pun pergi ke ruangan dibelakang, ia mandi dan berpakaian terlebih dahulu, barulah kembali memanggil roh-roh leluhur.

“Lewat sebelah sini, Direktur.”

Lukas memimpin jalan di depan, membawa Glen menuju ruangan yang ada di belakang.

“Saya akan menunggu anda diluar.” Kata Lukas

Glen mengaggukan kepalanya, ia mendorong dan membuka pintu, ketika ia melihat orang yang ada di dalam ruangan, langkahnya mendadak terhenti.

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu