Antara Dendam Dan Cinta - Bab 4 Masuk Penjara

Hampir 1 bulan lamanya Celine diinterogasi secara intensif, membuang banyak seluruh kekuatan fisiknya.

"Mulai sekarang kamu adalah nomor 2783. Tidak ada nama, hanya ada nomor!"

Ketika keluar dari ruang pemandian, Celine dengan sekuat tenaga mengisi kembali energinya lalu memakai baju tahanan yang bersih. Menyeret langkah kakinya yang berat ke arah ruang tahanan.

Satu ruang tahanan di isi 8 orang.

Celine adalah orang yang terakhir masuk.

Saat masuk, dia tidak melihat tahanan yang lain, langsung mengarah ke sisi tembok ranjang yang kosong.

"Hei, anak baru. Kemari!"

Terdengar suara kasar dengan intonasi keras. Jika ini bukan penjara wanita, Celine akan mengira bahwa itu adalah suara seorang pria.

Celine membungkukkan tubuhnya, bersandar pada tembok lalu memeluk kedua kakinya.

Seorang wanita berkulit hitam kurus menghampirinya. Wanita itu langsung memakai sepatu lalu menginjak ranjang Celine, menendang dua kali kaki Celine.

"Apa kau mengerti peraturannya?"

Sebuah tangan menjambak rambutnya.

"Jika tidak mengerti peraturannya, maka aku harus mengajarkanmu untuk patuh terhadap aturan!"

Celine mati-matian melawannya, dia sembarangan mengayunkan lengannya.

"Tolong! Jangan.. mmpphh...!!!"

Mulutnya dibekap oleh selembar kain, membekapnya dengan kuat, dan kepalanya juga diikat dengan kuat

Perut Celine ditendang secara tiba-tiba.

"Masih berani berteriak minta tolong! Kamu sudah sampai sini, artinya tidak ada yang akan datang menolongmu!"

Bagian perut Celine sakit tidak karuan. Celine menutupi perutnya dan membungkukkan badannya, sangat sakitnya sampai dahinya mengeluarkan keringat dingin.

Sebuah tangan mengusap wajah Celine, "Masih terlihat sangat cantik," jari kuku wanita itu mencubit kulit Celine sampai meninggalkan bekas, "Kulitnya masih begitu mulus, aku sudah tidak tahan untuk melukainya."

Tangannya dari leher turun ke bawah, melucuti pakaian tahanan Celine.

Putih bersih, tanpa cacat. Kulit Celine yang mulus tersingkap. Payudaranya yang berbentuk penuh dan indah, pinggul yang ramping, membuat beberapa wanita di tahanan muncul rasa iri yang mendalam. Tubuhnya meninggalkan bekas cubitan yang dilakukan oleh beberapa wanita.

"Ck ck, kamu begitu menggoda. Pasti banyak merasakan kelembutan pria, kan? Di tahanan ini tidak ada pria, tapi kami akan berikan kamu cara yang bagus."

Wanita kekar dengan rambut berantakan, dari bawah bantal mengambil tongkat besi sebesar tangan bayi.

Mata Celine tiba-tiba terbelalak.

Celine berusaha menjauh, mulutnya yang dibekap mengeluarkan 'hmpph hmmph' memberontak.

"Lihat, kamu tahu kegunaan mainan ini, kan? Bawa kotak obat kemari."

Seseorang memberikan salep berwarna putih, salepnya hampir habis. Salep itu dioleskan ke seluruh tongkat besi, "Obat ini, aku mengeluarkan banyak bantuan orang dari luar untuk membawanya kemari. Pas sekali denganmu dirimu yang menyenangkan."

Kedua mata Celine memerah, bahunya ditekan oleh orang. Kedua kakinya tiba-tiba diinjak.

Wanita itu langsung mengangkat kakinya, lalu menginjak tulang kering Celine.

"Ah!" Celine meraung keras. Suaranya menyayat hati.

"Wajah genit ini juga, duh jangan khawatir. Anggaplah tidak ada pria, aku juga bisa membuatmu merasa nikmat sampai rasanya mau mati" wanita itu menepuk wajah Celine dua kali, dengan kasar berkata: "Buka kedua kakinya!"

“Tidak——”

Seluruh tubuhnya sakit sepertinya terkoyak-terkoyak, rasa sakitnya menyebar ke seluruh tubuhnya. Celine membuka matanya menatap langit-langit yang berwarna abu kehitam-hitaman.

Rasa sakit di dalam tubuhnya bercampur aduk tak karuan. Sakitnya sampai terasa ingin pingsan, bibirnya digigit sampai terkoyak, darah mulai menetes dari bibirnya.

"To..tolong..."

Celine melihat ke luar jeruji besi, ada sipir dengan tongkatnya sedang lewat, di ruangan seperti ada suara bisikan.

Sebagai gantinya adalah Celine mendapatkan penindasan yang lebih kejam.

"Kamu pikir mereka akan peduli? Mereka pasti akan memaafkan kita dan tidak memperpanjang masalahnya. Di luar sudah ada orang yang memberi perintah untuk membuatmu hidup tidak bisa, meminta mati juga tidak bisa!"

Kedua mata hitam jernih Celine tiba-tiba keduanya bergetar.

"Siapa?"

"Siapa yang membencimu? Siapa yang mengirimmu ke sini? Siapa yang membunuh keluarga yang paling dicintai? Kamu masih tidak memikirkan siapa? Murahan!"

Siapa yang sangat membencimu?

Siapa yang mengirimnya masuk ke sini....

Dalam otak Celine, terbayang bayangan seseorang.

Tampan, sulit dipahami, kedua mata yang hitam sedalam kolam, menariknya jatuh ke dalam pesona pria itu.

Menariknya ke cahaya yang terang, lalu setelah itu melemparkannya ke neraka!

Wajahnya benar-benar cantik sampai membuat orang-orang iri!

Tahanan wanita itu iri, sebuah pisau mendekat ke wajah Celine. Saat akan menggores, sebuah tangan memberhentikan aktivitas tersebut.

"Jangan meninggalkan luka di tempat yang terlihat. Ini adalah perintah dari orang atas!"

Suara tawa samar-samar terdengar

"Itulah penjelasannya. Kita bisa meninggalkan bekas di tempat yang tidak terlihat...."

Sepasang mata jahat, dari tubuh Celine yang luka-luka bergerak sampai ke kaki Celine yang basah oleh darah. Mengambil pisau, sedikit demi sedikit mendekati Celine...

"Ah!!!"

Suara jeritan pilu terdengar.

Pikirannya berlalu lalang entah kemana, sepertinya pikirannya telah meninggalkan tubuhnya. Celine mendengar beberapa tahanan wanita berteriak panik.

"Bagaimana ini? Bagaimana bisa keluar darah begitu banyak?"

"Cepat! Cepat panggil orang!"

"Jangan biarkan dia benar-benar mati!"

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu