Antara Dendam Dan Cinta - Bab 48 Nikotin

Diruang Belajar Glen , Celine melihat kotak cerutu terpajang diatas meja belajarnya

"apa ini?"

Celine berdiri, mengambil kotak itu dan mengocoknya.

"ini adalah cerutu." Paman Lin tahu Celine berasal dari Desa, dia pasti tidak pernah melihat barang ini, "Tuan Muda yang akan mengambilnya."

di saat itu, kamar pasien terbuka dari dalam.

Jeffry berdiri di pintu, wajahnya tersenyum kepada dua orang itu, "Paman Lin, Jeffry sudah menunnggu sangat lama."

Paman Lin bergegas masuk ke kamar pasien, Celine menundukkan kepala dan menunggu diluar pintu.

Celine merasakan hatinya kacau.

Glen meminta tembakau dan cerutu kepadanya , pasti sudah terjadi sesuatu.

Nikotin.

ini tidak bisa dihindari, tetapi cerutu dan beberapa bahan ini sudah dibuang olehnya, dan tidak bisa ditemukan lagi.

"Apa yang kamu pikirkan?"

tiba tiba aroma farfum pria itu terasa semakin dekat, dan lengan itu berada di ujung rambut Celine,lalu mengusap daun telinga Celine, dan yang kemudian menekan permukaan tembok.

Celine mengangkat kepala, menatap sepasang mata indah bagaikan bunga persik.

Jeffry menyampingkan kepalanya, dan menggerakkan sepasang bulu matanya yang tebal.

Mata Jeffry dan Glen sama sekali tidak memiliki kesamaan..

tatapan Glen lebih dingin bagaikan cahaya yang menembus dua arah, dan seketika bisa membuat orang tergoda.

tetapi Glen berbeda.

tatapan matanya halus, halus bagaikan mata air yang mengalir, tetapi terlihat sedikit brandal, yang membuat gadis gadis ketika melihatnya seakan tidak berdaya dihadapannya, seolah tidak bisa berpindah.

dan Celine tahu sifat Jeffry yang sebenarnya.

Pemuda yang berasal dari keluarga kaya raya, ada beberapa sifatnya yang tercermin dari penampilannya, dan semua itu tersimpan didalam.

Celine terkejut dan bergegas mundur menundukkan kepala, Jeffry meletakkan kembali lengannya dan jarinya membelai jas Celine yang berkerut itu.

"dua hari ini kamu telah bersusah payah menjaga Glen.

Celine menundukkan kepalanya, ini, ini yang seharusnya saya lakukan.

Jeffry menghela nafas, "kamu pasti lebih susah dari pada pelayan lainnya, sikapnya selalu berubah ubah terhadapmu, bukan?

Celine mengangkat sedikit kepalanya, dimatanya terlihat sentuhan yang mengejutkan.

Jeffry terkekeh, "apa kamu tidak merasakan, saat pertama kali melihatmu dia menunjukkan perhatian yang berbeda?"

Jeffry memajukan langkahnya menundukkan kepala dan menatap Celine dengan lurus.

Celine menundukkan kepala lebih rendah lagi dan tidak berani menatap Jeffry.

"terhadapmu, dia sangat mudah lepas kendali, apa kamu tahu kenapa?"

Jeffry menyampingkan kepalanya dan dengan pelan bertanya.

Celine tidak menjawab, Jeffry seolah tidak ingin memberi jawaban.

Jeffry mengangkat dagu Celine, "karena wajahmu, mirip seorang wanita.."

dagu Celine terasa dingin karena dicubit oleh jari Jeffry, Celine tidak mampu bergerak yang bisa dilakukan hanyalah menatap Jeffry.

Celine gemetar dengan sangat hebat, "si...siapakah itu?"

"bisa membuat pria gelisah untuk mengingat seorang wanita, yang memiliki dua jenis,, jenis pertama adalah cintanya yang dalam jenis yang satunya adalah kebenciannya yang dalam."

Jeffry dengan pelan mendekat ke telinga Celine

"kebetulan, kamu sangat mirip wanita itu, orang yang membunuh wanita yang dicintainya, jadi...."

Celine merasakan rasa sakit didaun telinganya.

Celine gemetar dan menggunakan tangannya mendorong Jeffry dan menyentuh daun telinga itu dan warna darah muncul diujung jari dia melihat Jeffry dan bibir Jeffry ternodai darah.

Jeffry tersenyum, dan menjilat darah dibibirnya, seperti merasakan sesuatu yang lezat. dia mengangkat bahu."tidak peduli siapa yang dipikirkan Glen, yang pada akhirnya berakhir seperti wanita itu, dan membusuk...."

Celine masih berada di tempat yang sama, Jeffry membalikkan badannya,"Dokter Leon, sejak kapan kamu mulai mengintip orang?"

bayangan Jeffry telah hilang, dan Celine melihat Jeffry telah berdiri didepannya.

bibir Dokter Leon berkedut dengan senyuman yang hangat. "ini adalah acara publik, apa ini disebut mengintip? ingin melihat di mana itu terlihat sangat terang, " dia melewati Celine dan berbalik, "aku datang untuk melihat Glen."

Jeffry dari belakang mendorong Celine, "ada tamu yang menjenguk Glen, apa kamu tidak pergi melayani?"

Celine menundukkan kepala dan masuk.

Glen duduk ditempat tidur, mengerutkan keningnya.

Glen mengangkat kepala melihat orang yang masuk dan meliriknya.

Jeffry mengikuti Leon dari belakang, Dokter Leon terlalu pelit, datang menjenguk, dan tidak membawa apa apa."

Dokter Leon tersenyum, "jika aku datang membawa tonik, apa kamu berani memakannya?"

Jeffry mengaitkan kakinya kekursi, "Glen tidak berani memakannya, dia bisa memberikannya ke anjing dan kucing."

Walaupun terlihat senyuman di bibir Dokter Leon tetapi, di matanya tidak terlihat sama sekali, "yang saya tahu kucing persia Glen jauh lebih lembut dari pada orang itu."

mengenai hal kucing persia yang dipelihara Chatrine itu memakan racun tikus, di keluarga Glen tidak ada yang mengetahuinya.

Glen terbatuk, analisis komposisi racun, apa kamu juga mengerti

Dokter Leon mengangguk, "Ya, aku mengerti, itu harus sama dengan milikmu."

Dia mengambil selembar kertas dari sakunya, membuka lipatannya, dan meletakkannya di tempat tidur.

Celine berdiri tepat di sebelah meja samping tempat tidur, dan kata-kata di atas kertas dapat dengan mudah dilihat.

Meski Glen tidak bisa bergerak, tetapi sepasang mata bisa menyampaikan ribuan pesan.

Dia melirik laporan tes, "Bagaimana menurutmu?"

Pandangan Dokter Leon melihat ke Celine secara tidak sengaja. "Hanya saja kamu ingin bermata dua."

Kemuliaan Glen tiba-tiba memperlihatkan ekspresi yang menyeramkan.

Dia menggerakkan bibirnya dan ingin bicara, tiba-tiba menyentuh pelayan di samping, ", kamu keluar."

Celine menunduk dan melangkah keluar.

menutup pintu dan menyimpan kata-kata mereka di ruangan.

Celine menatap cahaya yang dipantulkan dari lantai.

Dia baru saja melihat komponen analisis toksin.

Ada lima bahan yang lebih penting, dia mengambil bahan dari bunga dan tanaman, itu kronis dan menghabiskan kekuatan yang dimiliki Glen , Ini adalah insiden keracunan ini sungguh ganas, sekarang pikirkanlah. Saya menyadari bahwa itu sangat memalukan.

Nikotin dan Solanum adalah katalisator yang mematikan.

Bermata dua dengan satu panah?

Dia segera mengerti arti kata itu di mulut dokter Leon.

Beberapa hari yang lalu, Jeffry berkata: nyonya itu hanya memiliki seorang putra, dan Tuan juga hanya memiliki seorang putra.

Celine tinggal di rumah Glen selama dua bulan, Dia juga tahu bahwa selain Glen, ada seorang tuan muda dan seorang putri sulung, meskipun mereka masih tidak di rumah.

Ketika insiden ini keluar, Glen diracunin, Dokter Leon terlibat sebagai keponakan dan kedua belah pihak pasti menderita kerugian.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu