Antara Dendam Dan Cinta - Bab 131 Wanita Penggoda

Glen membalik-balikan file di tangannya dan dia sangat jelas sudah tidak sabar lagi. "Barang semacam ini masih berani diberi lihat ke saya? Saya sudah memainkan sisanya selama beberapa tahun lalu! Cari data dari internet juga harus yang terbaru. Masih ada lagi ... "

"Presider."

Asisten Lukas merasa bahwa dia tidak bisa menundanya lagi, dan dengan berani memutuskan perkataan Glen. Dia membungkuk dan membisikan beberapa kata di telinga Glen.

Kornea mata Glen tiba-tiba mengencang, ia mendorong kursi dan berjalan menuju pintu keluar ruang rapat.

Lukas menenangkan para anggota rapat dan berkata: "Semuanya istirahat dulu, presider akan segera kembali.

............

Kantor Glen sangat besar dan bersih, memiliki gaya sederhana.

Chatrine tidak tahu apakah itu kesalahan penciumannya atau bukan. Ketika dia masuk, dia mencium bau yang manis.

Depan matanya telah berubah menjadi sebuah gambar, ia membayangkan pria dan wanita itu berbaring di situ dan bermesraan!

"Mana orangnya?"

Di luar kantor yang besar itu, tidak ada orang sama sekali, dan tidak ada terlihat sedikitpun bayangan orang.

Chatrine melihat ke bawah meja, belakang sofa dan dibalik gorden, tidak ada bayangan orang satu pun.

Asisten Misha berkata: "Seharusnya di ruang istirahat dalam."

Chatrine berjalan cepat ke ruang istirahat.

Ada serangkaian langkah cepat yang datang dari luar.

Joanna Xu bergegas masuk dan langsung menghalangi Chatrine "Nyonya Chatrine, kamu tidak bisa sembarangan masuk sekarang."

Awalnya masih ada sedikit keraguan di hati Chatrine, Bagaimana jika nanti dia sembarangan masuk, dan ternyata tidak ada satu orang pun di dalam ?

Tapi sekarang Joanna Xu menghalanginya, dan itu membuatnya merasa lebih yakin.

"Berani-beraninya kamu menghentikanku, cepat beri aku jalan!"

Chatrine maju kedepan , dan Seno dengan gampangnya menarik lengan Joanna Xu, memberi jalan untuknya.

"Buka pintunya!"

Misha mengambil kunci cadangan dan maju ke depan, kunci itu dimasukkan ke lubang kunci, dan pada saat ini, suara dingin datang dari luar.

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

Asisten Misha baru saja memutar setengah kunci, lalu memutar balikkannya lagi, menundukkan kepalanya dan berbalik "Presider."

Tubuh Glen penuh dengan aura pembunuhan, wajahnya suram, memandang ke wajah beberapa orang yang berada di dalam kantor, dan terakhir ia melihat ke arah Chatrine.

"Istriku kok kamu bisa datang?"

Chatrine tersenyum, "Aku berbelanja di mal terdekat. Lalu sekalian kesini untuk melihatmu."

Glen bahkan tidak bisa sembarangan tersenyum sekarang. "Aku ada rapat penting sekarang. Setelah selesai rapat nanti, aku akan pergi menemanimu."

Chatrine duduk di atas sofa di sebelahnya, "Tidak perlu, aku akan di sini menunggumu, kamu pergi rapat sana."

Alis Glen mengerut.

Dia semakin merasa benci padanya.

Chatrine memandang Glen, "Bukannya kamu ada rapat penting? pergilah sana."

Wajah Glen benar-benar dingin sekarang. "Chatrine, aku memperingatkanmu sekarang, keluar."

Ini adalah pertama kalinya Glen dengan nada kasar berbicara kepada Chatrine.

Chatrine berdiri dari sofa, "Apakah sekarang aku tidak bisa sembarangan datang lagi? Kamu menyuruhku keluar? Aku ingin melihat apa yang sebenarnya kamu sembunyikan didalam ruang istirahatmu itu!"

Nadi biru di dahi Glen melompat dua kali, "Tidak ada apa pun didalam."

"Lalu kenapa kamu tidak membiarkan ku masuk dan memeriksanya? Aku adalah istri presider. Sekarang aku datang kesini dan ingin beristirahat di kantormu, Apakah tidak boleh?"

Chatrine maju selangkah, "Glen, aku sudah lama menikah denganmu, dan kamu belum pernah ..."

Kata-katanya terhenti.

Dia belum pernah menyentuhnya sebelumnya, jika hal semacam ini dikatakan keluar, maka bukan hanya Glen saja yang akan malu.

"Bagaimana bisa kamu tidak membuatku curiga akan tindakanmu menyembunyikan orang di luar?"

Chatrine melembutkan nadanya, "Kamu biarkan aku memeriksanya. Aku akan segera pulang. Orang bersih akan selalu bersih. Glen, aku percaya pada mu, kamu juga harus membiarkan ku percaya padamu."

Tatapan Glen semakin dalam, "Kamu tidak pulang?"

"Tidak, aku ingin masuk."

Chatrine menunjuk ke ruang istirahat, melihat Glen tidak mengizinkannya, dia langsung maju, dengan kunci cadangan yang baru saja dimasukkan Misha tadi dia memutar gagang pintu dengan kuat.

Hati Glen berbalik beberapa tahun secara seketika.

Ia tidak bisa menjamin Celine lagi.

Sayang sekali, karena dia baru saja menemukan seorang wanita yang membuatnya tertarik.

Sangat disayangkan, sangat disesali.

Selain itu, tidak akan ada lagi emosi yang lain.

Chatrine bergegas masuk kedalam dan melihatnya, tidak ada siapa pun.

Dia tidak berani percaya, melihat ke bawah tempat tidur, di tirai, dan bahkan di kamar mandi, bukan saja wanita, bahkan rambut wanita pun tidak ada!

Wajah Glen aneh dengan seketika.

Dari sudut pandangnya, benar-benar tidak ada seorang pun di ruang istirahat.

Tetapi bagaimana mungkin?

Jangankan Glen, bahkan Misha pun sangat terjetut.

Memang benar Chatrine telah mengobrak-abrik ruangan dalam maupun luar, dan tidak ada bayangan satu orang pun.

Wanita itu benar-benar ada!

Dan ketika dia berada di lift, dia sudah meminta orang untuk memperhatikan kantor presider, khusus melihatnya, dan memang tidak ada yang keluar-masuk!

Asisten Lukas tersenyum dan berkata, "Itu adalah kesalah pahaman, Nyonya muda, saya akan menuangkan secangkir teh untuk anda"

Chatrine berbalik dan memandang Misha dengan tatapan kebencian, "Tidak perlu."

Dia berjalan ke sisi Glen. "Glen, kali ini aku terlalu gegabah, tetapi," dia berhenti sejenak. "Aku telah dihasut oleh seorang pengkhianat !"

Hati Misha berdetak dengan cepat.

Chatrine ingin mengidentifikasinya?

Glen mengangkat alisnya, "Siapa?"

"Glen," Chatrine menunjuk ke Joanna Xu, yang berdiri di belakang Lukas. "Dialah!"

Misha terbengong, dan hatinya lega.

Dan Joanna Xu tercengang.

Dia berkata dengan gugup, "Kamu sembarangan ngomong! Aku tidak ada memprovokasi orang, memang ..."

Chatrine menggandeng lengan Glen, "Glen, jika bukan dia yang memberikan kunci cadangan itu padaku, Bagaimana mungkin aku bisa masuk?"

Joanna Xu sangat marah, "Kamu ... kalau begitu kenapa aku harus menghalangimu tadi ?!"

"Kamu tahu bahwa presider akan datang, dan itu untuk menghilangkan kecurigaannya padamu!" Misha membantunya bicara.

Joanna Xu sangat marah dan berkata, "Aku ..."

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu