Antara Dendam Dan Cinta - Bab 426 Aku Tidak Amnesia

Shirley He menoleh ke Melly untuk meminta bantuan.

"Nyonya besar..."

Lalu Melly meletakkan cangkir teh di tangannya, "Nyonya Eva, dia adalah Shirley He, dia tumbuh besar di negara M sejak kecil, dia tampak mirip dengan putrimu, Felicia, tetapi mereka bukan orang yang sama."

Mata Nyonya Eva menunjukkan keterkejutan, dia menggelengkan kepalanya, "Tidak, itu tidak mungkin, mana ada dua orang yang terlihat persis sama di dunia ini, bahkan jika kembar itu juga tidak mungkin! Apa lagi aku hanya melahirkan Felicia sendiri waktu itu!"

Tangan Shirley He dipegang oleh Nyonya Eva hingga terasa sakit, dia hanya bisa berkata dengan suara kecil: "Maaf, Nyonya, aku benar-benar tidak mengenal Anda, mohon Anda bisa lebih sopan."

Nyonya Eva hendak mengatakan sesuatu, namun ia ditarik kembali oleh Hendro Ning.

Hendro Ning berkata: "Kamu bilang namamu Shirley He?"

"Ya." Shirley He berkata dengan sopan, "Orangtuaku adalah orang Tionghoa dari negara M, aku baru saja kembali ke Cina tahun ini, aku benar-benar tidak mengenal Anda."

Nyonya Eva berkata: "Apakah kamu pernah mengalami kecelakaan mobil! Kamu kehilangan ingatanmu! Apakah ingatanmu dibersihkan?"

"Tidak, aku masih memiliki ingatan sejak kecil hingga besar, aku ingat segalanya dengan jelas." Ujar Shirley He, "Maaf, Nyonya."

Dia menatap Melly, "Nyonya besar, aku sedikit mengantuk, aku ingin naik dan beristirahat dulu."

Melly bergegas melambaikan tangannya, "Pergilah sana, mungkin karena kamu baru saja kembali, dan belum menyesuaikan diri dengan lingkungan."

Nyonya Eva masih ingin meraih Felicia, tetapi dia dihentikan oleh Hendro Ning.

Nyonya Eva berteriak: "Dia adalah Felicia, kenapa kamu menghentikanku? Kamu harus menghentikannya! Dia adalah Felicia!"

Melly memotong perkataannya: "Nyonya Eva, Anda salah, dia sudah menyangkalnya."

Nyonya Eva berkata: "Apakah hubungan darah bisa disangkal? Aku ingin melakukan tes DNA!"

Melly berkata dengan berlebihan, "Mengapa harus melakukan tes DNA? Bukankah ini terlalu ..."

Nyonya Eva mendekatinya, "Nyonya Melly, melihat kita dulu pernah hampir menjadi besan, Anda tolong bantu bujuk dia."

Ekspresi wajah Melly sedikit bingung, "Kalau begitu aku akan mencobanya."

Setelah mengantar Nyonya Eva dan Hendro Ning, Melly segera naik ke atas dan pergi menemui Shirley He.

Shirley He yang duduk di tempat tidur, ketika melihat Melly masuk, dia mengambil inisiatif untuk berdiri, "Nyonya besar."

Melly memegang Shirley He dan menyuruhnya duduk, "Kamu tidak perlu bersikap begitu sungkan kepadaku, ibu Tuan muda kedua meninggal cepat, aku selalu memperlakukannya seperti putraku sendiri, sekarang kamu di sini, kamu adalah istri putra kandungku, saat kalian menikah, aku pasti akan memberikan angpao yang besar. "

Shirley He menunduk, "Terima kasih, Nyonya besar."

"Apakah kamu dibuat terkejut oleh dua orang di lantai bawah tadi?"

"Tidak juga." Ujar Shirley He, "Sebelum aku kembali, Denis sudah mengatakan kepadaku bahwa aku harus mempersiapkan mental, tetapi aku tidak menyangka akan begitu heboh, itu jauh lebih serius daripada yang aku pikir, apakah aku benar-benar ... mirip dengan nona itu? "

"Tidak terlalu mirip."

"Hah?" Shirley He tertegun sejenak.

"Melainkan persis sama." Ujar Melly, "Kalau tidak, kamu juga bukan tidak melihat kegembiraan Nyonya Eva dan Tuan Hendro tadi."

Shirley He menghela napas, "Tetapi aku benar-benar tidak amnesia, aku ingat masa laluku dengan jelas ..."

"Aku juga tahu." Ujar Melly, "Begini saja, apakah kamu bisa meluangkan waktu untuk pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes darah, nanti biarkan Nyonya Eva dan Tuan Hendro melakukan tes DNA, biar nanti masalahnya bisa selesai."

"Ah? Tes darah?"

Melly mengangguk dan lanjut berkata, "Hanya bisa demikian, tadi sebelum mereka pergi mereka mengatakan akan datang setiap hari kelak, bahkan jika tidak diizinkan masuk, mereka juga akan menunggumu di luar, mereka tidak akan percaya bahwa kamu tidak akan keluar seumur hidup."

Ketika Shirley He mendengar itu, dia sedikit terkejut.

"Aduh, apa yang harus aku lakukan, kalau begitu ... kalau begitu aku akan melakukan tes DNA."

Dia menarik beberapa helai rambutnya, "Tetapi, aku tidak akan pergi ke rumah sakit dengan mereka lagi, maaf merepotkan Nyonya besar untuk menyerahkan ini kepada mereka, biarkan mereka melakukan tes DNA, bahkan jika pergi ke lebih banyak rumah sakit, aku juga tidak takut, aku punya orang tuaku di negara M."

Mata Melly bercahaya, akhirnya Shirley He menyerahkan rambutnya, dan ia meminta Selvie membungkusnya dengan tisu.

"Oke, serahkan urusan ini padaku."

Setelah berjalan keluar dari kamar, Melly melirik tisu di tangan Selvie.

Selvie bertanya: "Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"

"Apa lagi yang bisa dilakukan, berikan kepada Nyonya Eva dan Tuan Hendro, biarkan mereka pergi melakukan tes DNA." Melly berjalan ke kamarnya dengan anggun, dia berjalan kembali ke kamarnya dengan sangat elegan, "Aku juga sangat penasaran, apa asal usul Shirley He ini."

…………

"Ah!"

Di pulau tak berpenghuni.

Malam bersalju.

Di gua yang gelap, tiba-tiba terdengar suara jeritan, itu membangunkan Celine Ning dari tidurnya.

Celine Ning terkejut, dia menyalakan kayu bakar dengan batu, dia keluar dari bawah mantel bulu, dan mengenakan mantelnya, dia berjalan ke sisi Glen Yu.

"Glen Yu?"

Glen Yu bermimpi buruk.

Sekarang kepalanya penuh dengan keringat dingin.

Celine Ning menopang bahunya dan menepuk-nepuk pipinya, dia memanggilnya dengan suara keras di sisi telinganya: "Glen Yu! Bangun!"

Glen Yu langsung terbangun.

Pupil matanya sedikit bergerak, ada cahaya di dalamnya, dan dia menatap wajah Celine Ning.

"Apakah kamu mimpi buruk?"

Celine Ning menuangkan secangkir air panas untuk Glen Yu.

Dia sekarang sudah belajar bagaimana mempertahankan kehangatan, bahkan di malam hari, mereka juga bisa minum air hangat.

Glen Yu minum dua teguk air, tatapan matanya akhrinya terfokus.

"Bukan mimpi buruk."

Celine Ning mendengus, "Jika bukan mimpi buruk, untuk apa kamu begitu ketakutkan?"

Dia meletakkan cangkir air ke tempat semula, tepat ketika dia hendak memadamkan api dan pergi tidur, dia mendengar Glen Yu berkata: "Aku mimpi Felicia belum meninggal, dia masih hidup dan dia sudah kembali."

Langkah kaki Celine Ning tiba-tiba berhenti.

Dia menoleh dan melihat mata Glen Yu sangat gelap, kedua tangannya bersimpuh di lutut, tatapan matanya tampak kosong.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu