Antara Dendam Dan Cinta - Bab 262 Taruhan

Bunga baru meletakkan cangkir teh di atas meja, kemudian mereka mendengar suara langkah kaki dari luar.

Kemudian, belum ada yang datang untuk melapor, namun pintu sudah ditendang hingga terbuka dari luar.

Liena Guan yang masuk duluan, "Arthur!"

Dia berlari sepanjang jalan dari teras, sepasang matanya melihat ke sekeliling dan ia berteriak dengan keras: "Arthur!"

Tiba-tiba dia melihat sesosok kecil di belakang sekat dinding dan segera bergegas ke sana, "Arthur!"

Liena Guan menarik Arthur yang berdiri dan bersandar di dinding, "Mengapa kamu dihukum berdiri di sini? Sudah berapa lama kamu berdiri? Apakah kakimu sakit?"

Pada saat ini, Melly di belakang datang dengan digandeng oleh Selvie.

Liena Guan berbalik dan berjalan mendekat, dia memarahi Celine Ning: "Dia ini masih kecil, bagaimana kamu bisa tega menghukumnya berdiri di sini? Kesalahan apa sebenarnya yang dia lakukan sehingga membuatmu melakukan hal seperti ini?" Apakah karena Nyonya muda pertama tidak ada di sini, dan dia bukan anak kandungmu jadi kamu tidak menyayanginya ... "

Melly juga melihat Arthur yang berdiri di dekat dinding, dia bahkan lebih merasa sedih untuknya.

Dalam perjalanan ke sana tadi, dia sudah mendengar Liena Guan mengatakan bahwa Celine Ning menghukum cucunya!

Dia awalnya tidak begitu mempercayainya, tetapi sekarang itu adalah sebuah kenyataan!

Apa yang tidak bisa dipercaya! Sekarang dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri!

Melly menggigit gigi putihnya dan menampar wajah Celine Ning.

Ariana Su mengulurkan tangannya untuk menghentikannya, "Nyonya besar, ada apa denganmu? Begitu masuk, Anda memukul orang tanpa mengucapkan sepatah kata pun?"

Jari Melly menunjuk ke Ariana Su dengan gemetaran, "Siapa kamu, berani-beraninya kamu menghentikanku?"

"Dia adalah guru lukis yang diundang oleh Tuan muda untuk Tuan muda kecil, guru Ariana."

Celine Ning mengulurkan tangan dan memblokir lengan Ariana Su, "Guru Ariana, Nyonya besar adalah orang yang berpendidikan, beliau adalah kepala dan ibu dari keluarga ini, dia tidak akan memukul orang dengan sembarangan."

Ketika Melly mendengar ini, wajahnya tiba-tiba menjadi sedikit tidak enak dilihat, dan tangannya yang tadi mau memukulnya ditariknya kembali, perkataan itu benar-benar membuatnya malu!

Ariana Su langsung mengerti maksud Celine Ning, dia tersenyum, "Iya juga, aku pikir pakaian serta aura Nyonya ini tidak biasa, dia pasti berbeda."

Melly menurunkan tangannya.

Tatapan matanya membawa api kemarahan, dia menunjuk ke arah Arthur yang berdiri di dekat dinding, "Kalau begitu, kamu beri tahu padaku, kesalahan apa yang dilakukan cucuku, sehingga membuatmu menghukumnya berdiri di sana?"

Celine Ning berkata: "Nyonya besar, silakan Anda duduk dulu, Bunga, pergi buatkan seteko teh merah, Nyonya suka minum teh merah."

Melly duduk.

Dia tidak bisa membuat dirinya yang sebagai Nyonya besar ini kehilangan martabatnya.

Ketika Liena Guan melihat Melly duduk, dia merasa sedikit cemas, "Bibi, aku tahu, Arthur melemparkan mainan kamar anak-anak, dan menghancurkannya, kemudian ..."

Ketika Melly mendengar itu, dia sangat marah, "Itu hanya karena dia menghancurkan mainan?"

Celine Ning tersenyum, "Seluruh ruang mainan berantakan. Sekarang ada pelayan yang sedang membersihkan lantai atas. Beberapa dari mainan itu adalah mainan edisi terbatas dengan harga beberapa puluh juta yang diberikan kepada Tuan muda kecil pada hari ulang tahunnya, semuanya sudah hancur."

Dia menatap Melly, "Nyonya besar adalah orang yang percaya pada Buddha, dan akan melakukan amal setiap tahun, tidak ada uang yang datang ditiup angin, Anda berharap anak-anak di sekolah dasar yang masih menggunakan pensil yang tidak sebesar jempol kecil untuk menulis PR, bisa terbantu dengan alat-alat tulis yang diberikan olah Nyonya besar, cucu di keluarga ini menghancurkan mainan dengan harga puluhan juta, Anda hanya tersenyum, apakah bahkan menghukumannya berdiri juga tidak boleh? "

Perkataan ini, membuat Melly tidak bisa mengatakan apa-apa.

Bahkan ketika Arthur mendengar itu, pupil sepasang mata hitamnya tiba-tiba membesar.

Celine Ning menoleh ke Liena Guan lagi, "Guru Liena juga seorang guru, orang yang mengajar dan mendidik orang, seharusnya kamu mengetahui hal-hal ini bukan?"

"Tentu saja aku tahu," Ujar Liena Guan, "Tetapi dia masih kecil, mendidiknya dan mengkritiknya sudah cukup, mengapa harus dihukum berdiri? Anak-anak pada tahap usia sepertinya adalah saat mereka tumbuh, bagaimana jika tubuhnya tidak tahan? "

Melly mengangguk, "Apakah karena dia bukan anak kandungmu jadi kamu tidak menyayanginya, selain itu masih ada guru lukis seperti ini ..."

Dia menyipitkan matanya dan melihat ke Ariana, "Guru dari mana kamu? Mengapa kamu terlihat sedikit akrab?"

Ariana Su pernah mengikuti Hansen Song ke beberapa pesta kecil, orang-orang yang ke sana merupakan orang-orang seperti wanita simpanan atau yang lainnya, dia belum pernah melihat Melly.

"Nyonya besar seharusnya belum pernah melihatku," Ujar Ariana Su dengan jujur: "Aku adalah seorang siswa semester 6, jurusan seni,"

"Belum lulus?!" Melly mengerutkan kening, "Kamu belum lulus, dan sudah berani datang untuk mengajar cucu kecil dari keluargaku, apakah kamu tidak sadar diri."

Melly mengambil cangkir teh di depannya, menyesap teh merah, dan meletakkannya di atas meja teh dengan keras, "Apa pun yang diminum rasanya tidak enal! Teh jelek apa ini, berani-beraninya diberikan kepadaku."

Dia langsung memegang lengan Selvie dan berdiri, dia berkata kepada Celine Ning: "Karena Nyonya muda pertama tidak ada di sini, dan kamu juga begitu kejam pada Tuan muda kecil, jadi sebaiknya dia dibawa ke gedung utama dulu, biarkan guru Liena yang mengajarinya melukis."

Liena Guan menundukkan kepala, "Sebenarnya, aku juga tidak begitu pandai, atau biarkan guru Ariana yang berada dalam keahlian ini saja yang mengajarinya."

Ariana Su mencibir dalam hati.

Dia benar-benar telah melihat wajah aslinya.

Melly berkata: "Apa keahlian tidak keahlian, mengajar seorang anak berusia 4-5 tahun melukis, apakah membutuhkan pengetahuan profesional, itu sudah aku putuskan."

Ketika Liena Guan mendengar Melly akhirnya membuat keputusan akhir, dia berjalan mengikutinya, berjongkok dan ingin menggendong Arthur.

"Ayo, Arthur, ikuti denganku ke tempat Nenek."

Arthur mundur selangkah dan menghindari lengan Liena Guan.

Liena Guan langsung tertegun.

Apa yang terjadi?

Harus diketahui, Arthur biasanya paling suka menempel dengannya!

Sekarang dia mengambil inisiatif untuk datang dan menggendongnya, tetapi dia malah menghindar?

Dia langsung berpikir, "Arthur, apakah kamu takut ayahmu akan memarahimu? Kali ini bibimu lah yang melakukan kesalahan, nenekmu sudah memutuskannya, jadi ayah tidak akan mengatakan apa-apa."

Melly sudah berjalan sampai ke pintu, dia berbalik untuk menatap Arthur lagi, dan dia berkata: "Nanti nenek yang akan mengatakannya kepada ayahmu, itu tidak akan menjadi masalah."

Sebelum perkataan Melly selesai, Arthur memotong perkataannya.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu