Antara Dendam Dan Cinta - Bab 30 Mati Bertemu Mayat

“begini? Masih saja begini?”

Pria itu tertawa jahat, didalam tatapan yang tajam itu tak terlihat maksud jahat .

Celine seorang yang lincah .

Wanita itu memaksa dirinya untuk mengendalikan dirinya sendiri, baru tidak memberikan Glen tamparan yang kejam !

Seperti kembali ke saat tiga tahun yang lalu, Wanita itu saat sebelum acara pernikahan ditindih di atas lantai dengan sesuka hatinya oleh seorang pria diruangan ganti pakaian , wanita itu sedikit gemetaran , mendengarkan ucapan dari mulut pria itu yang begitu menusuk , menusuk kehati yang paling dalam.

Celine mengetahui apa yang Glen tidak sukai.

Lalu, kali ini, wanita itu saat waktu yang bertepatan berpura-pura ketakutan , pada saat jari kasar pria itu membelai kulit dada bagian atas wanita itu, dari dalam bibir dan giginya , terdengar seperti suara manja yang sedang sangat menikmati .

Glen dengan seketika langsung sadar.

Wajah yang ada dihadapannya, dengan wajah saat tiga tahun yang lalu berada didalam ruangan ganti baju itu teringat kambali.

“bajingan!”

Pria itu dengan kejamnya mengangkat tanganya dan mendorong Celine.

Tubuh Celine pada awalnya kurus dan lemah, terpentur di bagian belakang rak bunga , pot tanaman itu terjatuh kebawah, menimpai diatas tubuh wanita itu.

Wanita itu bangkit dengan terburu-buru, berlutut disamping, tubuhnya bergetaran.

“ maaf, maaf, tuan muda saya bersalah.”

Dada Glen membesar, pria itu dengan kejamnya memadamkan puntung rokok didalam asbak.

“ saya menyentuimu begitu , dirimu begitu menikmatinya, sangat nyaman?”

Celine dengan kerburu-buru menggelengkan kepalanya, “tidak, tidak ada.”

“tidak ada ?” tetapi dengan ekspresimu barusan, bukannya tampak terlihat seperti ini. “Glen berbicara dengan dinginnya, “ ekspresimu terlihat seperti seorang pelacur.”

Celine terlutut di atas lantai, hanya tersisa gelengan kepala.

Jari-jari tangan wanita itu menggenggam lantai.

Didalam matanya penuh dengan rasa kebencian.

Saat ini wanita itu pada semulanya tidak perlu berpura-pura,tubuhnya bergetar dengan hebat, akan tetapi bukan dikarenakan takut malu, tapi benci!

Glen memundurkan kursi kebelakang, lalu berdiri, berjalan menuju arah Celine.

Pria itu berdiri dihadapan wanita itu, wanita itu merangkak ke kaki bawah pria itu , seperti sedang ingin menciumi sepatu pria itu.

Pria itu berlutut, telapak tangannya memegang dengan erat dagu Celine, pergi mengelilingi meja yang besar lalu berjalan menuju tubuh belakang Glen, mengangkat tangannya sendiri.

Tangan kanan wanita itu masih tidak memiliki tenaga, hanya dapat memberikan urutan yang sederhana dengan menggunakan tangan kiri.

Wanita itu Dengan merunduk sambil melihat tempurung kepala hitam pria itu, didalam tatapan matanya terlihat sebuah hasrat kebencian yang tanpa akhir.

Jika disaat sekarang di tangan wanita itu memiliki sebuah pisau, pasti akan menusukkan ke dalam tenggorokan Glen tanpa ampun .

Wanita itu sulit melupakan penghinaan dan ingatan gelap itu, semua itu adalah berkat ulah dari pria yang berada di hadapannya ini.

Setelah lewat sekitar selama ada 10 menit, tangan Celine terasa sakit, tenaganya dengan secara alami melemah sudah tidak seperti tenaganya yang pada awalnya.

“apakah dirimu belum makan?”Glen dengan tidak puas dan berkata.

Celine terburu-buru lalu menguatkan tenaganya.

Tidak terduga, kuku jari tergores di telinga Glen, lalu Glen pun berdiri.

Celine pun terkejut, hampir terjatuh kelantai, “ maaf, tuan muda, saya……bahu saya……”

Glen membanting kursi dan berdiri, mengambil jaket jas yang ada diatas gantungan baju lalu berjalan keluar, mengambil ponsel dan mengangkat telepon.

“apakah mau keluar minum bir?”

“istana malam vip1302.”

Celine mengangkat kepalanya lalu melihat bayangan dari Glen, memulihkan wajahnya yang begitu kasihan, memegang sudut kaki meja dan berdiri.

Wanita itu mengetahui mengapa Glen hari ini terlihat sangat mendung dan murung tak seperti biasanya.

Hari ini peringatan Felicia telah meninggal.

Sebagai Celine, didalam kehidupan ini terdapat sedikit bekas luka yang terakhir, dan juga benar-benar mati karena kematian.

Sekarang wanita itu, didalam benaknya hanya ada satu keinginan.

Membunuh pria itu.

Celine biasanya membantu di bagian dapur, wanita itu memiliki banyak kesempatan untuk meracuninya.

Akan tetapi, makanan bukan dibuat untuk Glen sendiri saja, dan juga bukan wanita itu sendirian yang membuat.

Jika ada kejadian, ibu Laura akan diterperlibatkan.

Wanita itu ingin menemukan strategi yang sempurna.

Dan saat ini, wanita itu melihat sebuah kotak kayu yang diletakkan diatas meja, penutup kotak kayu itu terbuka, didalamnya terlihat sebuah cerutu yang diletakan dengan rapinya.

Wanita itu secara tidak sadar muncul sebuah rencana.

…………

Pada malam hari itu, Chatrine selalu sibuk diperusahaan sampai jam 11 malam baru pulang, lalu menemukan Glen tidak ada dirumah.

Wanita itu memanggil dan menanyakan kepada pengurus rumah, pengurus rumah berkata: “tuan muda memanggil untuk menyiapkan mobil, saya juga tidak mengetahui dia pergi kemana.”

“supir mana yang mengendari? Berikan telepon kepadaku.”

Chatrine menerima telepon itu, dan meneleponnya.

Pihak lain tidak tahan mendengar jeritan oleh Chatrine, sampai mengatakan semuanya.

Night palace.

Chatrine mengunyah dua kata ini, menjilati bibir, mengisi segelas air, mengakat kaki dan berjalan keluar.

Seno demi Chatrine menjadi pengawal untuk mengawali setiap langkah dari wanita itu, Chatrine tiba-tiba menghentikan langkahnya , tatapan matanya mengarah ke samping kamar yang terang, “panggil kemari satu pelayan diruang tugas.”

Celine hari ini bertugas malam.

Saat wanita itu di panggil keluar, dirinya sedikit kabur.

Chatrine menatapi wanita itu, mendengus dari hidung, “ganti pakaian, temani saya keluar.”

Celine tidak mengerti sehingga, hanya mengenakan jaket dan pergi menemani wanita itu.

Wanita itu telah datang di keluarga Glen selama hampir satu bulan lamanya, pertama kali pergi keluar.

Wanita itu duduk didalam mobil, memiringkan kepala dan melihat kearah luar jendela ,melihat pemandangan jalan raya yang melintas dengan cepatnya, lalu sadar bahwa Chatrine sedang menatapinya, seperti memperhatikan wanita itu.

Celine menyusutkan bahunya, “nyonya muda chatrine ,kita mau pergi kemana?”

Chatrine memandangi pembantu wanita itu terlihat seperti pengemis, dengan dinginnya menanyakan kembali, “siapa yang memberikan kesepatan kepadamu untuk bertanya?”

Celine menjawabnya dengan terburu-buru : “ maaf nona Chatrine, saya tidak akan bertanya lagi.”

Chatrine pun bersandar, mengulurkan tangan dan mengaitkan.

Seolah seorang prajurit berdarah besi yang duduk di samping, seno segera mengambil sebotol anggur merah dari lemari anggur dan memberikannya .

Chatrine menuangkan sebanyak satu pertiga , mendekatkan kebibir dengan perlahan meminumnya, memberitahu anda semua baik-baik saja, sekarang kita ingin pergi ke night palace.”

“night palace……tempat apa itu?” Celine bertanya.

Chatrine melihat ekspresi muka yang bodoh, “seno, beritahu wanita itu.”

Seno mengatakan dengan lantangnya: “night palace adalah klub malam terbesar dan termewah dikota cease, kekayaan para raksasa.”

Bagaimana bisa Celine tidak mengetahuinya?

Dulu, saat masih berada di keluarga Celine, wanita itu baru pertama kalinya datang ke night palace, adalah Felicia dan kakak Jimmy yang membawanya.

Mobil dengan perlahan berhenti di depan pintu night palace.

Melihat kearah luar, ini terlihat seperti istana yang megah, tinggi mencapai Sembilan puluh Sembilan lantai, adalah pintu kaca berputar tiga arah, lampu sorot neon yang terang , garis besar area ini sebagai area yang tidak bisa dijangkau oleh orang biasa.

Celine terlihat begitu sangat terkejut.

Wanita itu memegang kaca itu, sampai sekujur wajahnya tertempel diatas kaca itu, dengan mata yang melotot melihat bangunan yang mewah dan megah itu.

“turun dari mobil. Nyonya Chatrine juga telah turun dari mobil.” Supir itu mengejek , “ seperti tidak pernah melihat dunia saja.”

Night palace adalah memiliki system keanggotaan.

Orang yang memasuki night palace,adalah para orang kaya, ditangannya memegang selembar kartu keanggotaan, ada system pemeriksaan yang ketat.

Celine mengikuti Chatrine berjalan masuk kedalam.

Menghirupi semua tempat yang ia berada, semua adalah bau dari penggemar anggur.

Sudah tiga tahun tidak pernah masuk kesini, night palace melakukan banyak renovasi, dibandingan dengan tiga tahun yang lalu, tampak terlihat lebih mewah dan megah.

Kartu identitas Chatrine sangat spesial, ketika masuk, sebelumnya ada orang yang memperhatikannya dan menyambut kedatangan wanita itu.

“nona Chatrine dari keluarga Glen, anda sudah datang.”

Datang Seorang wanita yang berdandanan yang indah, diwajahnya penuh dengan senyuman.

Chatrine menatapi wanita itu, “siapkan sebuah ruangan untuk saya, saya ingin minum dulu.”

“sebelumnya telah dipersiapan , silakan berjalan kesini.”

Setelah memasuki ruangan, Chatrine dengan tidak sabaran dan meminta orang-orang yang tak berpentingan untuk pergi terdahulu.

Terlihat seno berdiri di sudut dalam yang begitu tidak enak untuk dipandang dan berkata : “seno, saya ingin kamu melakukan sesuatu.”

Celine dengan terburu-buru melangkah maju, “nona Chatrine.”

“dirimu sekarang keluar, pergi mencari tuan muda, beritahu bahwa nyonya muda memanggilnya pulang.”

Ini adalah niat dari Chatrine untuk memanggil pembantu itu.

Wanita itu adalah nyonya dari keluarga Glen, bahkan jika Glen dengan lantang diluar, wanita itu juga harus memberikan wajah kepada pria itu, dan juga harus membuka satu mata dan menutup satu mata.

Jika dia keluar untuk bermain wanita itu akan membawa orang bayaran untuk memperkosa dirinya, begini termasuk terlalu kekanak-kanakan.

“masih ada,” Chatrine menambahkan sebuah kalimat, “jangan bilang saya ada disini.”

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu