Antara Dendam Dan Cinta - Bab 39 Tolong! Panggil Ambulance!

Mendengar langkah Glen yang semakin dekat Celine tiba-tiba menjadi panik, dia melihat ke arah meja makan dan langsung bersembunyi di bawah meja makan.

Meja ditutupi dengan taplak meja bergaya pedesaan dan keempat ujung taplak meja jatuh pas untuk menutupi sosok yang bersembunyi di bawah meja.

Glen sampai di restoran.

“Sedang makan?”

Dokter Leon meletakkan sumpit di samping mangkok, “Hmm, silahkan duduk, Kakak Tertua.”

“Sejak kapan kamu begitu formal denganku?” Glen mengerutkan alisnya dan berkata, “Dulu saat masih bersekolah, kita tidak berantem.”

Dokter Leon tersenyum, “menata status, sebelumnya aku masih muda dan belum mengerti.”

“Status apanya,” kata Glen, “Kamu dan aku sungkan apa? Dulu saat masih sekolah kita saudara, sekarang masih dihitung keluarga, hubungan kita semakin dekat satu langkah kenapa malah menjauh? ibu ku dua hari belakangan ini masih penasaran apa kamu terbiasa atau tidak di sini.”

“Sudah sangat terbiasa,” Dokter Leon mengetuk meja makan, “Lokasi rumah sangat bagus, aku tinggal disini bisa menyerap energi dunia.”

Glen tersenyum cerah, “kamu percaya hal seperti itu?”

Dokter Leon mengambil daging dengan menggunakan sumpit, “Kenapa tidak percaya? Kamu tidak lihat kemampuan memasakku sudah meningkat?”

Pandangan Glen langsung tertuju pada tiga piring lauk dan satu mangkuk sop di atas meja.

Seorang pria makan sebanyak itu tidak aneh, tapi di atas dua mangkok nasi ada....

“Ada tamu?”

Pandangan mata Dokter Leon kebingungan dan dia langsung tersenyum, “Bukankah kamu disini.”

Glen tersenyum dan berkata, “Kamu tahu aku belum makan?”

Dia tidak sungkan-sungkan langsung mengambil sumpit dan duduk. Sepatu kulit yang dia kenakan hanya berjarak 1cm dari sumpit yang dijatuhkan Celine.

Celine melihat dari ujung taplak meja makan, hanya berharap Glen tidak menyadari ada orang di bawah meja.

Dia duduk memeluk kakinya sendiri di tengah-tengah meja dan tidak bergerak sama sekali.

Dia bisa melihat sepatu kulit Glen.

Kalau Glen meluruskan kakinya, Celina pasti akan tertendang.

Celine menggigit gignya dan berada di posisi memeluk kakinya sendiri dalam waktu yang lama membuatnya kesemutan, tapi dia tidak berani bergerak.

Dua pria di atas meja makan masih berbincang-bincang dan tertawa, mereka terdengar sangat senang.

Celine yang sedang tidak ada kerjaan lalu memikirkan hubungan kedua orang ini.

Dokter Leon dan Glen dulu adalah teman sekelas saat masih bersekolah, tapi kemudian baru tahu kalau status mereka sangat berbeda.

Dia hanyalah keponakan istri kedua ayah mereka, setara dengan keluarga selir pada saat jaman dulu, sedangkan Glen adalah anak tertua.

Sekarang dia numpang tinggal di sini, bergantung pada orang lain, dengan kondisi Celine tidak ada bedanya.

Celine langsung merasa simpati untuk Dokter Leon.

“Apakah aplikasimu untuk Rumah Sakit ZhongYang sudah lewat?” Glen meminum sup dan bertanya.

“Belum, paling cepat sampai minggu depan.”

Glen meletakkan sumpitnya dan menekan nomor di handphonenya.

“Aplikasi Dokter Leon sudah sampai dimana? Segera dipercepat, aku mau melihat surat pemberitahuan dalam dua hari ini... orang bertalenta seperti ini tidak perlu mengikuti prosedur satu persatu, apa para manajer senior tidak bisa apa-apa? Harus aku beritahu terus?”

Dia berbicara dengan nada yang keras, meletakkan handphone nya di satu sisi.

“Dalam dua hari ini akan ada orang yang datang ke Rumah Sakit.”

Dokter Leon menggeleng-gelengkan kepala, “tidak harus dua hari ini juga.”

“Sifatmu masih saja begitu hangat,” kata Glen, “biarkan manajer Rumah Sakit yang datang mengundangmu, itu baru perlakuan yang seharusnya kau dapatkan.”

Dokter Leon menjilat lidahnya, memakan sebuah tahu putih, dan dengan ringan berkata satu kata, “Ya.”

Ujung lidahnya perlahan-lahan menyentuh rahangnya, perlakuan yang seharusnya dia dapatkan...

Sepatu kulit Glen menendang sesuatu di atas lantai, dia menundukkan kepala melihat di lantai ada sepasang sumpit yang jatuh.

Dia baru saja mau mengambilnya, perasaan Dokter Leon tidak enak, sebelum dia sempat menghentikan Glen, Glen sudah terdiam.

Dia dari bawah taplak meja makan melihat jelas apanyang ada di bawah meja makan, ada bayangan seorang wanita.

Celine sudah sangat terkejut.

Pikirannya terbang kesana-sini dengan cepat, kalau Glen bisa mengenalinya, dia tidak mau harus mengaku.

Glen hanya bertahan pada posisinya.

Celine menundukkan kepalanya sangat rendah, dari sudut ini, kalau Glen mengangkat taplak meja maka Celine akan terlihat jelas.

Glen tertawa, mengambil sumpit yang terjatuh lalu meletakkannya di atas meja, mengangkat kelopak matanya mengarah ke Dokter Leon, “Leon, aku sungguh tidak habis pikir, kamu masih tertarik dengan yang seperti ini? Menyembunyikan wanita?”

Dokter Leon mendengar kata-kata Glen langsung tahu bahwa Glen tidak mengenali Celine.

Dia hanya bisa tersenyum.

Dua orang itu lalu berbincang lagi, Glen mengangkat telepon dan berdiri kemudia pandangan matanya menyapu ke bawah meja, “aku tidak akan menggangu ketertarikanmu, cepat suruh orang lain keluar dari bawah meja.”

Dokter Leon mengantar Glen keluar dari restoran, Celine masih belum keluar dari bawah meja makan.

Dokter Leon tertawa, “orangnya sudah pergi, kamu takut dia berubah jadi begini?”

Dokter Leon membuka taplak meja, Celine bergerak perlahan-lahan untuk keluar, di atas lantai melompat-lompat, “kaki... kesemutan.”

Setelah bertemu dengan Glen kali ini, Celine tidak melanjutkan makan di tempat Dokter Leon, tapi sayangnya dua sayur yang dimasak Celine jelas-jelas banyak dimakan oleh Glen.

Dokter Leon mengangkat alisnya, “sayur yang kamu masak cocok dengan selera dia.”

Mata Celine menunjukkan kekesalan.

Lain kali dia akan menghindari rasa ini saat masak.

Dokter Leon memandangi punggung Celine.

Walaupun Celine menutupinya lagi, dia dapat melihat perasaan yang rumit Celine untuk Glen, kekesalah dan takut, dan masih ada sedikit emosi yang tidak dapat dijelaskan.

Dia sedikit kebingungan, sebenarnya apa saja yang sudah dialami perempuan satu ini?

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu