Antara Dendam Dan Cinta - Bab51 Menolong Orang

Suster telah membereskan barang di kamar rumah sakit, setengah jam kemudian, Glen masih belum bisa menunggu kepulangan Celine.

Dia mengerutkan dahinya, kemana lagi pembantu itu pergi?

Glen tidak ingin dipengaruhi oleh pembantu yang tak bernama itu, tetapi saat ia melihat folder itu, tulisan di folder itu seperti mengambang, satu kata pun tidak dapat dibaca, kebalikannya, yang ada di kepalanya, selalu dipenuhi wajah Celine.

Wajah Celine dan muka pembantu sialan itu , bergabung menjadi satu.

Dadanya seperti menahan suatu amarah, mengangkat tangan dan melemparkan folder itu.

Folder itu mendarat di depan pintu, pintu terbuka.

Lelaki yang berpakaian baju tentara berjalan masuk, sepasang sepatu tentara menginjak di atas lantai, mengeluarkan suara yang menakutkan.

Calvin melepaskan sarung tangan putihnya, membungkuk dan mengambil folder berwarna biru yang ada di lantai.

“Calvin”

Glen dapat melihat seseorang datang, meredakan amarahnya, seperti kejadian saat dia melemparkan folder itu tidak pernah terjadi, dan menyapa.

Calvin menaruh folder itu di atas ranjang Glen, “Bagaimana kabarmu belakangan ini Glen? ”

Glen menjawab, “sudah lebih baik, tolong beritahu ayah, tidak usah khawatir, kata dokter satu minggu kemudian aku sudah bisa keluar”

Calvin menganggukkan kepalanya, “Kalau begitu ayahmu akan lebih senang.”

Keduanya tidak termasuk akrab, hanya saja karena Calvin sering mengobrol dengan ayah Glen dan keluar masuk rumahnya, di rumah Glen sudah termasuk mendapatkan perlakuan sebagai tuan.

Ketika sedang mengobrol, tiba – tiba, seseorang masuk.

“kabar buruk, tuan, kamu, kamu…”

Suster memegang gagang pintu, mengambil napas dalam – dalam, kehabisan napasnya.

Dengan suara dingin Glen bertanya: “Ada apa?”

Suster memegang dadanya, “itu… pembantu anda, sedang mau lompat dari teras!”

Lubang hidung Glen membesar.

Bunuh diri….

Dua kata ini, seperti meledak di dalam kepalanya, ingatan masa lalunya muncul kembali.

Dia mengibaskan selimutnya, langsung turun dari ranjang.

Suara jatuh.

Glen terjatuh dari ranjang.

Bagian atas tubuhnya telah pulih, tetapi kedua kakinya masih tidak mempunyai tenaga, tidak dapat digerakkan.

Calvin meminta dua bawahannya mengangkat Glen kembali ke ranjang, “tenang saja Glen, aku akan melihat ke teras, aku menjamin tidak akan terjadi apa – apa.”

Di bawah, telah berkumpul banyak orang, semuanya mengangkat kepalanya melihat bayangan hitam yang ada di atas teras.

Celine menundukkan kepalanya, bantalan tiup, sudah disiapkan di bawah.

Dia melihat waktu, baru saja lima menit berlalu.

Tiga tahun yang lalu, Felicia menelpon dirinya, dia segera berlari dari lantai bawah ke atas, dimana hatinya tidak ikhlas menghabiskan paling tidak puluhan menit.

Waktu yang sama, tempat yang sama, pasien yang ingin bunuh diri di atas teras.

Tetapi, saat itu, Felicia lompat dari atas teras, justru menjadi setumpuk daging, jangankan bantalan tiup, bahkan tidak ada satu orang pun yang menyadari.

Ini sangat mencurigakan.

Bukan dia yang mendorongnya, kematian Felicia sama sekali tidak berhubungan dengan dia!

Celine bersumpah, dia ingin membersihkan nama baiknya!

Tangan Celine memegang pagar, suhu panas telapak tangannya telah hilang karena pagar itu.

Dia meniup napas panjang, ketika ingin menginjak pagar dan membalikkan badannya, mendengar suara dari belakang pagar membuat dia terpkirkan suara langkah kaki.

Celine memutar kepalanya, dia melihat lelaki berpakaian baju tentara.

Tidak disangka itu adalah Calvin.

Di belakang diikuti oleh satpam suster, dan juga para penonton, sedang menunjuk.

“Dengar –dengar dia adalah pembantu dari keluarga Glen.”

“kamu lihat kain kasa yang tertempel di kepalanya, aku mendengar mereka bertengkar dari lorong, sudah pasti dia dipukul.

“Kamu pikir mudah menjadi pembantu orang kaya? Jika tidak berhati – hati, siapa tahu akan menjadi mayat yang tidak diketahui dalam kegelapan.”

Celine mendengar suara bisikan dari orang – orang, ia melirik tentara yang ada di belakang.

Tentara itu berjalan menuju ke kerumunan orang – orang, “tutup mulut kalian.”

Gaya bicara tentara itu sangat kuat, tidak dapat dibandingkan, menggetarkan hingga semua orang tidak berani berbicara, yang tersisa di atas teras hanyalah suara hembusan angina.

Celine hanya ingin mengucapkan kalau dia tidak ingin mati, tetapi sudah ketahuan.

Ketika mendengar bujukan Glen, dia tidak bisa menahan rasa tertawanya, “Tuan Calvin, aku tidak punya orang tua.”

Calvin: “…”

Celine merasa sangat lucu, saat membujuk orang lain, selain membahas orang tua, apakah masih ada hal lain?

Lanjut Calvin: “kalau begitu apakah ada orang terdekat di keluargamu”

“masih ada tanteku yang gila harta, masih ada adik laki – laki yang tidak berguna, sepanjang hari meminta uang kepadaku, bukankah Tuan Calvin akan berkata, jika aku mati siapa yang akan menjaga mereka? Mengapa aku harus menjaga mereka? Jika aku mati dapat terlepas, tidak dapat dibebani oleh mereka, bukankah begitu?”

Calvin: “….”

Sebagai tentara, Calvin selalu hanya dapat melakukan, tidak pandai berbicara, di dalam beberapa hal selalu mengikuti aturan.

Mendengar ucapan Celine saat ini, membuat dia tidak tahu harus menjawab apa.

Pandangannya berpindah ke tangan Celine yang memegang pagar, berjalan pelan menuju ke depan.

Tiba – tiba Celine berteriak: “Jangan kemari! ”

Calvin dengan segera memberhentikan langkahnya.

Celine berkata: “Tuan Calvin, kamu belum menjawab pertanyaanku, menurut anda, orang sepertiku, hidup untuk apa? Untuk apa aku hidup hanya untuk orang yang menguras uangku, menghisap darahku? Apakah aku hidup untuk menderita? “

Calvin berpikir, ” kamu jangan lompat dahulu.”

Dia memutarkan badannya, memanggil seorang tentara, “coba kamu memanggil spesialis negosiator”

Celine: “…..”

Lelaki ini memang tidak dapat diprediksi.

Untuk apa memanggil negosiator, dia bahkan tidak ingin mati.

Celine melihat orang yang datang bertambah banyak, keributan kali ini sudah sangat besar, dia tersenyum sesaat, “Tuan Calvin, aku bukan ingin bunuh diri, aku hanya duduk di sini untuk melihat pemandangan.”

Dia berkata dengan santai, Calvin justru mengerutkan dahinya, mempertimbangkan apakah dia dapat mempercayai ucapan perempuan ini.

“sungguh….”

Celine melanjutkan, dia membalikkan badan dari atas pagar.

Ketika membalikkan badan, tangannya memegang pagar, tetapi ia tidak menyadari jarak antara pagar yang kosong itu dan terjatuh.

“AH!”

Celine tidak menginjak apa pun !

Tangannya bergerak cepat memegang pagar itu, seperti rumput yang bergoyang di udara.

Yang terdengar adalah suara teriakan dari lantai bawah.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu