Antara Dendam Dan Cinta - Bab 335 Sebenarnya Rencana Siapa

Herman mengangguk, "Ya, waktu itu memang semua wanita dari kelas atas datang, berteman dengan mereka juga ada manfaatnya."

Melly mendapatkan pengakuan dari Herman, tatapan matanya terlihat bangga.

Dia yang begitu angkuh baru bisa menjadi orang yang cocok bagi Herman, dan bisa menanggung gelar Nyonya besar keluarga Yu.

"Namun, bagaimana jika ini sebenarnya adalah sebuah jebakan!"

Pada saat ini, dua sosok orang menuruni tangga.

Leon memegangi Fera dan berjalan menuruni tangga.

Fera telah mengganti pakaiannya dan mencuci rambutnya, dia tidak lagi terlihat berantakan seperti ketika dia dikurung dua hari yang lalu.

Leon menemaninya, dia berkata dengan suara yang sangat dingin, "Itu adalah sebuah jebakan, itu diatur sendiri oleh Nyonya besar, itu hanya untuk tujuannya sendiri."

Pupil mata Melly sudah membesar.

Dia menatap Fera yang menuruni tangga dengan terkejut, "Ini, sebenarnya apa yang terjadi? Hari ini adalah perjamuan makan keluarga, bagaimana dia bisa hadir di perjamuan makan keluarga? Dia sudah membunuh anak adik ketiga, dia seharusnya dikurung."

"Siapa yang membunuh anakku?" Suzy berkata dengan suara serak.

Melly berkata dengan wajah muram, "Siapa? Apakah waktu itu kamu buta dan tidak bisa melihat apa-apa? Siapa yang membawakan obat yang kamu minum?"

Bagaimanapun, Fera tidak bisa menahan amarahnya dan dia bertengkar dengan Melly, "Obatku benar-benar tidak bermasalah! Kamu ini ..."

Leon membantu Fera duduk di kursi bundar.

Leon menepuk bahu Fera dua kali, dia menarik napas dalam-dalam, dan akhirnya dia menahan omelan di mulutnya.

Leon berkata: "Obat itu dibawakan oleh bibiku memang benar, obat itu adalah resep yang aku resepkan memang benar, dan aku juga menyuruh orang untuk merebus obatnya."

Melly mencibir, "Coba dengar, dia telah melakukan kesalahan, dan masih menolak untuk mengakuinya?"

Leon mengeluarkan selembar kertas dari sakunya, "Ini adalah resep yang aku berikan kepada Nyonya Suzy." Dia melambaikan tangan, dan memanggil Kenzo yang di belakangnya untuk mengambil paket yang dibungkus dengan kertas berwarna, "Ini adalah residu obat yang direbus pada hari yang sama, kamu dapat memanggil dokter pengobatan herbal yang berpengalaman untuk datang dan memeriksanya, lihat apakah ada masalah dengan obatku atau tidak. "

Melly duduk di kursi lagi dan menatap dua bungkusan barang yang diletakkan oleh Leon. Dia tertawa, "Hanya dengan dua barang ini, kamu ingin menyingkirkan kecurigaan padamu? Siapa tahu apakah kamu sengaja membuat resep lain setelah kejadiannya terjadi atau tidak. "

Leon tersenyum, "Aku sudah menduga bahwa Nyonya besar akan berkata begitu, jadi aku khusus membawa dua saksi."

Dia menatap Herman yang duduk di kursi utama.

Herman mengangguk, seolah menyetujui tindakan Leon.

Melly mengepalkan tangannya, "Jangankan dua saksi, tiga atau lima saksi, aku juga tidak takut. Aku tidak pernah melakukan sesuatu hal yang tidak baik, aku tidak pernah takut orang lain memeriksaku."

"Bah."

Tepat setelah kalimat ini selesai dikatakannya, sebuah suara yang sangat berbeda terdengar.

Celine Ning meneguk air dan langsung menyemprotkannya keluar.

Bunga bergegas menyeka mulut Celine Ning dengan tisu.

Celine Ning melambaikan tangannya dan bergegas meminta maaf, "Maaf, aku ... tenggorokanku gatal tadi, aku batuk, maaf."

Ini benar-benar pertunjukan yang bagus.

Celine Ning tidak bisa menahan tawanya.

Semua orang yang hadir semuanya sedang berakting.

Pertunjukkan ini benar-benar dimainkan oleh orang-orang yang berbakat, semuanya sangat hebat.

Celine Ning sekarang tidak perlu berakting, dia hanya duduk di samping dan menonton pertunjukan dengan tenang.

Saksi pertama adalah—

Melihat sosok yang dibawa oleh dua pengawal dengan pakaian hitam dari pintu, Melly langsung berdiri dari kursi, dan pupilnya tiba-tiba melebar.

Selvie memegangnya.

Leon menoleh, "Apakah Nyonya besar terkejut melihat orang ini?"

Melly kembali duduk lagi.

Dalam sekejap, dia memiliki sebuah pemikiran di dalam hatinya.

Tidak mengherankan dalam dua hari terakhir ini, ketika dia meminta Selvie mencari pelayan ini, dia tidak menemukannya, pelayan ini seperti menghilang begitu saja, tidak ada jejak yang dapat ditemukan.

Wajahnya terlihat tenang, "Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan, aku tidak mengenalnya."

Leon tertawa ringan, "Tidak mengenalnya?"

Dia menoleh ke Sity, "Apakah kamu mendengar itu? Nyonya besar mengatakan dia tidak mengenalmu."

Sity berteriak dengan suara keras, "Nyonya besar! Bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa Anda tidak mengenalku! Aku Sity! Anda lah yang menempatkanku di sisi Nyonya Suzy sebagai mata-mata! Sekarang setelah ada masalah kenapa Anda jadi tidak mengenaliku! "

Ketika Melly mendengar itu, sangat jelas tubuhnya kesal hingga gemetaran.

"Kamu ... omong kosong apa yang kamu katakan! Aku sama sekali tidak mengenalmu! Selvie, kamu ke sana dan bantu aku pukul mulutnya, siapa yang suruh dia berbicara omong kosong!"

Selvie tidak menunggu Melly menyelesaikan perkataannya, dia sudah berjalan ke sana, dia memberi Sity dua tamparan dengan kuat, dia menatap Sity dengan tatapan mata peringatan.

Sity juga dipukuli hingga pusing, dia terjatuh ke lantai dan menutupi wajahnya.

Leon mencibir, "Nyonya besar, bahkan jika Anda tidak mengakuinya, tetapi kenyataannya ada di sini, Sity adalah mata-mata yang Anda atur di sisi Nyonya Suzy, dia tidak digunakan sampai Anda mendengar bahwa Nyonya Suzy hamil, lalu kemudian Anda mulai menggunakan mata-mata ini, Anda menjadikannya bidak untuk menyingkirkan anak Nyonya Suzy. "

Ekspresi wajah Melly terlihat kesal, "Leon! Apakah berbicara hanya mengandalkan mulut saja? Apakah kamu ingin memfitnahku tanpa bukti?"

Leon mengabaikan perkataan Melly dan lanjut berkata: "Sebenarnya, Anda sudah lama mulai merencanakannya. Setelah mendapatkan berita tentang kehamilan Nyonya Suzy, dan pergi ke rumah sakit untuk mengkonfirmasinya, Anda memanfaatkan tubuh Nyonya Suzy yang benar-benar lemah dan perlu waktu lama untuk minum obat penambah stamina, Anda menghabiskan seluruh usaha, dan mengganti resep obat herbal yang diresepkan oleh dokter dengan obat herbal lainnya. "

Herman menyipitkan matanya, "Obat herbalnya diganti menjadi obat apa?"

Leon mengangkat tangannya, dan meminta Kenzo yang di belakangnya untuk menyerahkan bungkusan obat lain, "Obat aborsi."

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu