Antara Dendam Dan Cinta - Bab 332 Membuktikan Ketidakbersalahan Diri

Suzy mengangkat senyuman di sudut bibirnya, "Ya, dia masih ada."

Zhiyi akhirnya merasa lega.

Celine Ning berkata dengan acuh ak acuh: "Bahkan jika anaknya masih ada, itu juga tidak ada hubungannya denganmu, untuk apa kamu begitu mempedulikannya?"

Zhiyi: "Ini putraku."

Celine Ning: "..."

Dia menoleh ke Suzy.

Dia mengangkat tangannya untuk mengisyaratkan menyerah, "Dia terlalu tidak bersemangat akhir-akhir ini, asistennya menelponku beberapa kali, dan aku ... memberitahunya."

Celine Ning membelai dahinya.

Ini benar-benar membuatnya tidak bisa berkata apa-apa.

Bagaimanapun, mereka berdua adalah pasangan yang sebenarnya.

Sebenarnya, sekarang Celine Ning tidak tahu mengapa Suzy bisa bersama Tuan Herman.

Zhiyi tidak bisa tinggal di bangsal untuk waktu yang lama, bagaimanapun di sini semuanya mata-mata keluarga Yu, jika dia ketahuan, itu akan gawat.

Zhiyi merasa enggan dan mencium bibir Suzy sebelum dia pergi.

Wajah Bunga memerah dan dia berjalan keluar, namun Celine Ning masih berdiri di tempat yang sama dengan tatapan sedikit menikmatinya.

Zhiyi berkata dengan kesal: "Tidak bisakah kamu mengalihkan pandangamu dan jangan melihat?"

Celine Ning mengangkat bahu, "Mengapa aku tidak bisa melihatnya? Kamu bisa melakukannya berdasarkan apa kamu meminta orang lain untuk tidak melihatnya?"

Zhiyi: "..."

Celine Ning pikir membantah Zhiyi hingga membuat dia tidak bisa mengatakan apa-apa dan bergegas pergi sangat menyenangkan.

"Kamu jangan lupa untuk menjaga Vero Yu dengan baik."

Zhiyi mendengus dingin, "Apakah menurutmu itu mungkin?"

"Mengapa tidak mungkin? Vero Yu akan memengaruhi kelangsungan hidup Nyonya Suzy, apakah bisa memberikan serangan balik yang bagus atau tidak, kamu harus memikirkannya baik-baik."

Zhiyi: "..."

Dia menyadari bahwa Celine Ning benar-benar jahat dan licik.

Bagaimana dulunya dia bisa pikir bahwa dia adalah pelayan yang tidak berbahaya dan kasihan!

Setelah Zhiyi pergi, Celine Ning dan Suzy mengobrol sebentar lagi, kemudian dia pergi.

Sebelum pergi, dia khusus pergi ke lantai atas.

Bunga bertanya: "Nona, apakah Anda mau menemui Dokter Leon?"

"Tidak."

Celine Ning menggelengkan kepalanya.

Sekarang adalah saat yang paling penting, dia tidak hanya tidak bisa pergi menemui Leon, bahkan dia tidak boleh melakukan panggilan telepon dengannya, dia tidak boleh membiarkan siapa pun mengetahui rahasianya.

Dia pergi ke lantai departemen leukemia di lantai atas dan berencana melihat Egy sebentar.

Dia kali ini datang dengan tidak diundang.

Dia juga tidak bermaksud memberitahu siapa pun, jadi dia hanya ingin melihatnya dari kejauhan.

Ketika Celine Ning turun dari lift, dia tiba-tiba melihat sesosok orang di koridor.

Lisa sedang menghentikan seorang pria, "Apa yang ingin kalian lakukan di sini? Kalian berhenti, ini adalah daerah pasien sakit kronis, kalian tidak bisa sembarangan masuk!"

Namun, bagaimana mungkin perawat kecil seperti Lisa bisa menghentikan mereka?

Lisa di singkirkan ke sisi lain, dan seorang pria sudah berjalan masuk.

Celine Ning berjalan dua langkah ke depan dengan cepat, tetapi pada saat ini, kejutan melintas di benaknya.

Bunga lebih cepat dari Celine Ning, dan dia segera maju ingin menarik orang itu, teriakan omelan hampir keluar dari mulutnya.

Celine Ning langsung meraih lengan Bunga dan menariknya kembali.

Sebelum Bunga merespons, dia sudah ditarik kembali ke lift.

"Nona?"

Celine Ning merasa terkejut.

"Aku pernah melihat pria itu."

Di antara mereka, seorang pria berpakaian hitam, dia pernah melihatnya di Night Palace, dia adalah anak buat Marlene.

Marlene bahkan bisa mencari hingga ke sini.

Kilatan cahaya melintas di benak Celine Ning, apakah Glen sudah mengetahuinya?

Saat lift berangsur-angsur turun, Celine Ning merapikan masalah terakhir ketika dia bertemu Marlene dari awal hingga akhir.

Karena Marlene melihatnya di Night Palace, maka kemungkinan besar dia sudah memberitahu Glen tentang masalah ini.

Tidak, bukan kemungkinan besar, dia pasti sudah memberitahunya.

Marlene adalah orang Glen, tidak peduli apakah dia merasa curiga atau yang lainnya, dia pasti akan mengatakannya.

Karena dia telah memberitahu Glen, maka dia juga akan memberi tahu Glen bahwa dia pernah melahirkan seorang putri di penjara!

Tetapi mengapa Marlene baru memberi tahu Glen sekarang?

Sudah bertahun-tahun, kenapa dia tidak mengatakan itu?

Dan sekarang Marlene bahkan mencari hingga ke rumah sakit, apakah itu ide Marlene sendiri atau perintah Glen?

Celine Ning merasa otaknya sangat kacau.

Selama beberapa waktu terakhir, dia selalu memikirkan masalah Nyonya Suzy, dan dia telah melupakan urusan Glen.

Tidak disangka kekacauan seperti ini terjadi pada saat seperti ini.

Tidak bisa dibiarkan.

Celine Ning memaksa dirinya untuk tenang dalam waktu singkat. Dia tidak boleh panik, karena begitu dia panik, semua rencananya akan berantakan.

Masalah yang harus diprioritas sekarang adalah menyelesaikan masalah Suzy terlebih dahulu.

Dia memegang ponsel yang di sakunya, dan berpikir apakah dia mau menelpon Leon lagi atau tidak?

Seharusnya tidak masalah.

Sekarang Fera sudah dikurung, Leon pasti akan menemukan cara untuk membuktikan bibinya tidak bersalah.

Dia sekarang hanya perlu pulang dan menunggu berita.

Celine Ning dan Bunga kembali ke vila, Chatrine sedang duduk di ruang tamu, dan menatap Celine Ning dengan muram.

Celine Ning sendiri sudah cukup kacau, dia tidak punya waktu untuk berurusan dengan Chatrine.

Dia sedikit mengangguk ke arah Chatrine dan berencana naik ke lantai atas.

Chatrine mencibir, "Adik, kamu sekarang sudah memiliki martabat, jadi kamu tidak menganggapku yang sebagai Nyonya muda pertama di sini lagi?"

Mendengar perkataan Chatrine, Celine Ning terpaksa menghentikan langkah kakinya.

Dia tersenyum dan melihat ke arah Chatrine, "Nyonya muda pertama, aku tidak bermaksud begitu, aku sekarang hanya Nyonya muda kedua, perkataan Anda ini terlalu memujiku."

Chatrine mengambil cangkir teh di depannya, "Bukankah kamu sudah menjadi pusat perhatian di perjamuan hari ini, Tuan Herman pun sudah membantumu berbicara."

Celine Ning berpura-pura bingung, "Apa yang Tuan Herman katakan?"

Dia berpikir sejenak, dan ia sepertinya tiba-tiba teringat sesuatu, "Oh, maksud Anda beliau mengatakan aku adalah menantunya? Bukankah memang begitu? Meskipun aku adalah seorang Nyonya muda kedua, tetapi bukankah Tuan muda memang suamiku?"

"Kamu……"

Chatrine tidak tahu harus berkata apa.

Harus diketahui, ini barulah hal yang paling membuat hatinya sakit.

Tidak peduli seorang pria memiliki berapa banyak wanita, namun pria itu adalah suami dirinya sendiri.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu