Antara Dendam Dan Cinta - Bab 14 Racun Tikus

Celline tiba-tiba terkaku.

Glen untuk apa memanggil dia?

Apa jangan-jangan ia sudah mengetahui siapa saya......

Tidak mungkin.

Celline tahu karena ia melarikan diri dari dalam tahanan, telah membuat Glen sangat kesal, sekarang di luar sana tidak tau berapa banyak orang yang sedang mencari keberadaanya.

Akan tetapi siapa yang bisa tau?

Tempat yang paling berbahaya, adalah tempat yang paling aman.

Celline yang "Kabur dari tahanan", ia sekarang berada tepat di depan mata Glen, di rumah Glen!

Pelipis Glen terasa teramat sakit.

Beberapa dari mereka di paksa minum secara bergilir, satu-satu dari mereka juga tidak banyak berfikir lagi.

Dari cahaya yang berada di sudut matanya, sekilas ia melihat seorang pelayan, lalu memanggilnya, "pergi buatkan aku semangkuk sup penawar alkohol."

Hati Celline terasa sedikit lega, "baik."

Di dalam dapur, Celline mengambil keluar bahan-bahan sup penawar alkohol dari dalam kulkas, lalu memasukkanya kedalam panci pengrebus, melihat air yang mendidih dan asap yang mengepul ke atas.

Ia berfikir dalam hati, jika saat ini, ia memasukkan racun tikus ke dalam sup penawar alkohol......

Saat ini adalah kesempatan yang sangat tepat.

Siapapun itu tidak akan tau, biarkan saja Glen mati.

Uap panas berterbangan ke atas, mengasapi matanya.

Ia berbalik, lalu pergi ke gudang penyimpanan, di sudut tembok ia menemukan satu bugkus racun tikus, dan menuangkannya sedikit ke telapak tangannya.

Ia tak membuka lampunya.

Di dalam kegelapan, ia berjalan di sudut yang tak terlihat oleh CCTV.

Lalu ia kembali ke dapur, ketika sedang mengaduk-aduk sup tersebut, ia seperti pura-pura tak sengaja menaruh racun tikus ke dalam sup penawar alkohol tersebut.

Setelah lima menit kemudian, ia menaiki anak tangga sambil membawa sup tersebut untuk di berikan kepada Glen.

Glen berada di kamar pribadinya sendiri.

Semua orang di luar sana tidaklah tahu, tetapi semua Pelayan di rumah ini sudah tau.

Biasanya, Tuan muda dan Nyonya muda berada di dalam kamar pribadi masing-masing, dalam sebulan ada beberapa moment mereka berada di dalam satu kamar, itu juga sudah menjadi suatu keadaan yang sulit di lihat sekarang.

Hubungan mesra yang ada di publik, semua adalah rekayasa.

Tok tok tok.

"Tuan muda, sup penawar alkoholnya sudah siap."

"Masuk."

Celline sengaja menarik rambutnya yang di ikatnya ke arah depan, poninya juga menutupi dahinya.

Ia masuk ke dalam sembari menundukkan kepalanya, lalu meletakkan sup penawar alkohol ke atas meja.

Saat itu Glen baru saja selesai mandi, kemudian ia keluar dari dalam kamar mandinya.

Rambut pendeknya yang basah dan sedikit berantakan, kimono mandi yang diikat ringan ke bagian pinggangnya, menampakkan potongan ototnya yang berwarna kekuningan serta bagian-bagian otot yang sangat jelas terlihat, seiring dengan gerak gerik tubuhnya, otot-otot yang terlihat seperti penuh dengan tenaga dan kekuatanpun sangatlah terlihat begitu jelas, seluruh tubuhnya mengeluarkan aroma yang sangat menggiurkan.

Celline menundukkan kepalanya, melihat kaki jenjang seorang lelaki yang terbuka tanpa penutup.

Glen berjalan ke arah sofa kemudian duduk, ia menyenderkan tubuhnya di atas sofa, "kemari, pijatkan kepala saya."

Celline pun tergegun.

Menyuruh Celline memijat kepalanya?

Glen menyempitkan mata, menaiki pandangannya yang masih pusing akibat aroma buah persik yang masih menempel di tubuhnya sehabis mandi tadi, dengan nada tidak senang berkata: "Gak denger ya?"

Celline segera menundukkan kepalanya, "tidak."

Ia dengan segera berjalan menghampiri sofa bagian belakang yang di duduki oleh Glen, mengagkat tangannya, lalu memijat pelipis Glen dengan jari telunjuk dan jari tenganya.

Kulitnya terasa sangat panas, secara tiba-tiba seakan membakar tangannya.

Celline sendiri sedaritadi memaksa menahan diri dari semua perasaan yang ia rasakan, membuat ia membuka jemarinya lalu dengan sembarang ia memberi tekanan yang kuat.

Glen menutup kedua matanya.

Pelayan ini memiliki tenaga yang sangat kuat, jemari tangannya yang kasar memijat daging di bagian pelipis sedikit terasa panas, tetapi juga terasa enak, dari pelipis mata sampai ke sekeliling dahi terasa sangat ringan dan nyaman.

"Cukup."

Glen menepuk-nepuk tangannya, meluruskan bahunya, ini adalah kali pertama ia melihat ke arah Celline.

Tiba-tiba saja ada perasaan yang tak asing menerpanya, wanita yang berada di depannya ini.......

"Siapa nama mu"

Celline menundukkan kepalanya dan menjawab: "Cherry"

Suaranya tidak sedikitpun terdengar seperti suara wanita paruh baya, sebaliknya terdengar sedikit serak.

Glen mencondongkan tubuhnya ke depan, meletakkan tangannya ke atas dengkul kakinya, menyempitkan matanya, "angkat kepalamu."

Jantung Celline berdegup sangat kuat seakan hampir keluar.

Saat ini ia berdiri di tempat yang sama, degup jantungnya yang sangat dahsyat menghantam dinding jantungnya secara keras dapat terdengar dengan sangat jelas.

Ia pelan-pelan mengepalkan tangannya, telapak tangannya penuh dengan keringat-keringat halus.

Celline pelan-pelan mengangkat kepalanya.

Pupil mata Glen seketika mengecil, wajah ini........

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu