Antara Dendam Dan Cinta - Bab 282 Sulit Ditebak, Dan Memiliki Niat Buruk

"Kamu masih tidak mau mengatakan yang sebenarnya?"

"Aku ... aku memungutnya dari luar."

"Kamu masih tidak mau mengakuinya?" Glen tampak marah dalam sekejap, "Di halaman luar, di sekelilingnya, mungkinkah ada daun merah? Kamu sekarang sudah bisa menipuku? Baiklah, jika kamu sekarang tidak mengatakan yang sebenarnya, kalau begitu sekarang keluar, aku ingin melihatmu memungutnya untukku dengan mata kepalaku sendiri! "

"Bukan aku!" Helen Ming kali ini benar-benar terkejut, dia langsung berlutut di kaki Glen, dan menarik sudut bajunya, "Agnes Huo yang mengatakannya padaku! Dia bilang dia punya cara, dia bilang aku tentu saja tidak akan dapat menemukan daun merah di luar, jadi dia menyuruhku pergi ke ruang bunga untuk memetik daun merah, bagaimanapun, kamu tidak mengatakan bahwa kamu menginginkan daun yang jatuh dari pohon, kamu hanya mengatakan daun yang dibawah, aku ... "

Mata Glen berangsur-angsur menjadi redup, "Siapa yang mengatakannya?"

"Agnes Huo!"

"Siapa yang mengizinkanmu memanggil namanya?" Glen berteriak marah.

Helen Ming ketakutan dan buru-buru mengubah perkataannya, "Nyonya muda kedua, Nyonya muda kedua yang mengatakannya! Pokoknya, dia yang mengajariku!"

Glen meredakan amarahnya, dia sedikit menyipitkan matanya, dan mengangkat tangannya, "Lihat dirimu yang ketakutan ini, awalnya bahkan jika kamu tidak menemukannya, aku juga tidak akan menyalahkanmu, tetapi kamu sekarang, malah menipuku, itu benar-benar membuatku kecewa."

Helen Ming terkejut, dia baru ingin berbicara, namun dipotong oleh Glen.

"Baiklah, masalah ini sampai di sini dulu, kamu naik dan bersih-bersih dulu, tubuhmu penuh dengan debu, nanti turun untuk makan."

"Iya."

Helen Ming berjalan menaiki tangga dan mengetuk pintu kamar Celine Ning dengan kesal.

Bunga datang untuk membuka pintu, Helen Ming langsung mendorong Bunga dan mendobrak masuk, "Aku tahu kamu ini orangnya sulit ditebak! Dan memiliki niat buruk!"

Bunga langsung meluruskan tubuhnya dan berjalan ke sana unuk memblokir di depan Helen Ming, "Apa maksudmu perkataanmu ini? Apa hubungannya itu dengan Nonaku?"

"Pokoknya, masalahnya telah terungkap, aku juga telah mengatakan bahwa kamu lah yang memberiku ide, sekarang Tuan muda sudah dibuat marah olehmu." Ujar Helen Ming dengan sinis. "Kamu juga jangan pikir aku bisa menjadi kambing hitam."

Setelah mengatakan itu, Helen Ming berbalik dan berjalan pergi.

Bunga kesal hingga menghentakkan kakinya: "Bagaimana mungkin ada orang seperti dia! Nona, kamu jelas-jelas membantunya, dan dia tidak tahu terima kasih! Nona, kamu tidak seharusnya memberitahunya, kamu seharusnya membiarkannya masih tetap di halaman dan menjadi penyedot debu sekarang!"

Celine Ning melihat Bunga yang seperti ini, itu membuatnya merasa sangat lucu.

"Aku tidak menyangka keahlianmu berbicara begitu baik. Kelak, aku tidak perlu takut merugi ketika berdebat dengan orang lain, ada kamu, seratus master pun tidak akan menang bertengkar denganmu."

Bunga cemberut, "Nona, kamu jangan menertawakanku."

Celine Ning melirik jam sejenak dan bertanya, "Apakah di lantai bawah sudah mau mulai makan?"

Bunga mengangguk, "Dari perkataan Helen Ming dapat diketahui sudah hampir mulai makan."

Celine Ning berpikir sejenak, "Kalau begitu kamu turun dan tanyakan, sekalian katakan pada Ibu laura, makan malam sajikan bubur ketan untukku, aku tidak enak badan, jadi aku tidak akan pergi ke bawah untuk makan."

Bunga merasa bingung, "Tetapi Nona, bukankah tubuhmu baik-baik saja?"

Celine Ning tersenyum, "Meskipun tidak masalah, sekarang harus ada masalah, cepat pergi sana."

Meskipun Bunga merasa bingung, tetapi dia juga tahu dengan jelas bahwa jika ingin bisa bertahan di rumah besar ini, tidak boleh mengambil langkah yang salah, dan keputusan Celine Ning selalu berada di arah yang benar.

…………

Saatnya makan malam.

Chatrine pertama-tama membawa Arthur ke meja, ketika dia mengangkat matanya, dia melihat sesosok wanita cantik yang berjalan menuruni tangga.

Helen Ming sudah selesai mandi, dia mengganti gaun berwarna cerah, menyemprotkan parfum, turun dan duduk di sisi lain Glen dengan manja.

Glen mengangkat tangannya dan melambaikan tangan ke arah Arhur, "Arthur, ayo sini, duduklah di sebelah ayah."

Dia menatap wanita di sisinya dengan dingin, dan berkata dengan dingin, "Ini adalah posisi Tuan muda kecil."

Helen Ming tersenyum canggung dan bergegas kembali ke seberang, "Maaf, aku tidak tahu."

Chatrine tidak bisa menahan diri dan tertawa.

Memiliki perisai kecil memang bagus, tidak heran Liena Guan tidak mau melepaskannya, dan menginginkan Arthur terus mengikutinya, sekarang dia akhirnya bisa mengerti.

Ibu laura membawa sayur terakhir ke meja, "Hidangan sudah siap."

Glen mengerutkan kening dan melihat sekeliling meja makan tanpa mengatakan apapun.

Chatrine juga memperhatikannya.

Di meja ini, ada empat peralatan makan, dan kurang peralatan makan Celine Ning.

Dia mengeluarkan wibawa Nyonya muda pertama, "Ada apa dengan kalian? Kurang peralatan makan Nyonya muda kedua."

Ibu laura membungkuk dan menjawab: "Tadi Nyonya muda kedua sudah turun dan mengatakan bahwa dia kurang sehat, dia meminta bagian dapur membuatkan semangkuk bubur untuk diantar ke sana, jadi dia tidak akan turun untuk makan, dia mempersilakan Anda dan Tuan muda untuk makan terlebih dahulu, tidak perlu menunggunya."

Begitu perkataan itu keluar, ekspresi wajah Glen bahkan lebih suram.

Wajahnya terlihat tegang dan tubuhnya mengeluarkan aura dingin.

Setelah terdiam sejenak, dia berkata: "Jangan pikirkan dia, mari kita makan."

Meskipun dia mengatakan perkataan seperti itu, tetapi hati Glen masih terasa dingin.

Dia tidak makan banyak, namun banyak hidangan makan malam yang dipersiapkan hari ini disukai oleh Arthur, Arthur makan lebih banyak, dan itu membuat suasana hati Glen yang sebagai ayah ini merasa lebih baik.

Setelah makan malam, Glen membawa Arthur ke ruang mainan di lantai atas untuk bermain. Ketika melewati kamar Celine Ning, dia melirik pintu yang tertutup rapat, tatapan matanya langsung menjadi suram dan dia berkata: "Coba ketuk pintunya, dan lihat apakah dia sekarat atau tidak. "

Setelah mendengar ini, paman Lin bergegas untuk mengetuk pintu.

Yang datang untuk membuka pintu adalah Bunga.

Paman Lin berkata: "Tuan muda memintaku untuk menanyakan bagaimana kondisi Nyonya muda kedua, apakah perlu meminta dokter untuk datang dan memeriksanya?"

Tubuh Glen penuh dengan aura kegalakan, "Jangan katakan perkataanku dengan begitu enak di dengar, tanyakan saja padanya apakah dia sudah sekarat atau tidak? Apakah dia menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan sehingga tidak bisa turun untuk makan lagi?"

Bunga keluar dari dalam, "Nona mengatakan besok dia pasti akan turun untuk makan."

Glen mencibir, "Tidak perlu, jika dia tidak ingin turun, maka dia tidak perlu turun! Karena dia suka tinggal di kamarnya sendiri, maka makan, minum, dan lain-lain semuanya dilakukan di kamar saja!"

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu